Kos-kosan; asal katanya adalah kos. Kalau dalam bahasa inggris disebut juga “cost” yang terjemahan indonesianya: biaya/budget. Berbicara mengenai kos, tidak melulu soal biaya. Ada faktor-faktor lain di dalamnya.
Kos atau kos-kosan identik dengan sebutan sebagai sebuah kamar/ruangan/rumah tempat tinggal mahasiswa. Biasanya kos-kosan dibayar bulanan atau tahunan.
Apa beda kos-kosan dengan kontrakan?
Kos-kosan biasanya berupa kamar-kamar yang masing-masing diisi oleh satu makhluk hidup, sedangkan kontrakan biasanya satu rumah yang ditempati rame-rame (bisa juga keluarga).
Dalam memilih kos-kosan, ada 3 tipe mahasiswa, yaitu;
- Mahasiswa baik
- Mahasiswa nakal
- Mahasiswa labil
Baiklah, akan kita bahas satu-persatu.
- Tipe mahasiswa baik; biasanya mahasiswa tipe ini memilih rumah kos-kosan yang dekat dari kampus agar tidak telat pergi kuliah. Kos-kosan yang dipilih juga yang biasa-biasa saja. Mereka lebih suka kos-kosan yang berada di lingkungan perkampungan penduduk sekitar kampus. Biaya kos-kosan perbulan juga relatif murah.
- Tipe mahasiswa “nakal”; mahasiswa tipe ini cenderung memilih kos-kosan yang agak jauh dari kampus. Biasanya agak sedikit bebas seperti di Amerika. Kos-kosannya tidak berada di lingkungan kampung tetapi di kota. Antar tetangga biasanya juga tak saling kenal. Mereka lebih bersifat individualis.
- Tipe mahasiswa labil; mereka suka nge-kos berpindah-pindah. Alasannya sih, belum nemu tempat yang cocok. Padahal bukan itu, itu karena sifat labil yang mereka punya. Mereka belum punya jati diri. Kadang mencoba jadi baik, kadang-kadang nyerempet nakal. Tetapi jiwa sosial mahasiswa tipe labil ini sangat tinggi, karena mereka bisa bergaul dengan siapa saja.
Anda termasuk tipe yang mana?
Baca artikel lainnya…[archives limit=10]