Jakarta – Tekniksipil.id, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggarisbawahi komitmen mereka untuk memperkuat infrastruktur guna mendukung berbagai program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang hilirisasi industri dan swasembada pangan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur untuk menurunkan biaya logistik nasional serta memperkuat sektor pangan dan industri hilir.
Menurut Erick, infrastruktur yang baik akan mengurangi biaya logistik, yang mencakup pelabuhan, bandara, jalan tol, dan fasilitas transportasi lainnya. Semua itu penting untuk mendukung kelancaran distribusi barang, khususnya di sektor pangan.
“Pengembangan infrastruktur memungkinkan kita menekan biaya logistik secara signifikan, baik itu untuk pelabuhan, bandara, maupun jalan tol.
Semua itu akan membantu mengurangi beban sektor-sektor vital, termasuk pangan dan industri hilir,” ujar Erick setelah pertemuannya dengan Menteri PU Dody di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Erick juga menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur akan difokuskan di kawasan-kawasan ekonomi dan lumbung pangan yang strategis.
Hal ini bertujuan untuk memastikan konektivitas yang optimal antara pusat produksi dengan pasar, yang pada gilirannya akan mendukung efisiensi dan ketahanan sektor pangan Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa peran Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebagai pengguna utama dari proyek-proyek infrastruktur tersebut, sementara BUMN Karya akan bertanggung jawab atas pendanaan dan pelaksanaan proyek-proyek tersebut.
Dody juga menekankan bahwa Kementerian PU akan mengikuti arahan dari Kementerian BUMN dalam upaya mewujudkan program-program ini.
“Kami akan bekerja sama dengan BUMN Karya yang menjadi bagian dari backbone kami dalam pembangunan infrastruktur.
Kami juga telah menerima informasi terkait restrukturisasi program dari Kementerian BUMN untuk memastikan semua proyek ini berjalan sesuai dengan arahan Presiden,” ujar Dody.
Swasembada Pangan, Ambisi Besar Prabowo
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto memiliki ambisi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang swasembada pangan dalam waktu empat hingga lima tahun mendatang.
Dalam pidato pertamanya setelah dilantik pada Oktober 2024, Prabowo menyatakan bahwa swasembada pangan akan menjadi salah satu prioritas pemerintahannya, dengan target tercapai pada 2028 atau 2029.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus mampu memproduksi pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia.
Ia yakin bahwa dengan dukungan dari berbagai sektor, termasuk infrastruktur, Indonesia akan mencapai target tersebut dalam waktu yang relatif singkat.
“Saya sudah mempelajari bersama para pakar yang membantu saya, saya yakin dalam 4-5 tahun ke depan kita akan mencapai swasembada pangan. Ini adalah salah satu visi besar kami,” ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.
Untuk mewujudkan swasembada pangan, Prabowo menekankan perlunya penguatan sektor pertanian dan pemberdayaan industri pangan domestik.
Infrastruktur yang mendukung distribusi pangan akan menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi dan memastikan pasokan pangan yang cukup bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan komitmen pemerintah dan dukungan infrastruktur yang terus diperkuat, harapan Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia pada masa mendatang semakin terbuka lebar.
Kementerian BUMN dan Kementerian PU bertekad untuk mendukung pencapaian tersebut dengan memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur yang vital dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.