Green Economy Adalah: Konsep dan Implikasinya – Bayangkan dunia di mana kemajuan ekonomi berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan. Di sinilah konsep “Green Economy” hadir, menawarkan sebuah model pembangunan yang ramah lingkungan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan manusia tanpa mengorbankan sumber daya alam untuk generasi mendatang. Green Economy adalah sebuah revolusi ekonomi yang mendorong kita untuk berpikir ulang tentang cara kita memproduksi, mengonsumsi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
Konsep Green Economy menekankan pentingnya penggunaan sumber daya alam secara efisien, meminimalkan emisi gas rumah kaca, dan mendorong investasi dalam energi terbarukan serta teknologi hijau. Ini bukan hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Memahami Ekonomi Hijau
Di tengah krisis iklim yang semakin mendesak, konsep ekonomi hijau muncul sebagai sebuah jawaban. Ekonomi hijau tidak hanya berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang pembangunan berkelanjutan yang menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Dalam konteks ini, ekonomi hijau menjadi solusi untuk membangun masa depan yang lebih baik, baik bagi manusia maupun lingkungan.
Green Economy, konsep yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, membutuhkan peran penting dari bidang teknik sipil. Teknik sipil, dengan fokus pada infrastruktur, memegang kunci dalam membangun sistem transportasi yang efisien, bangunan hemat energi, dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan Green Economy yang bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan menciptakan lapangan kerja hijau. Penerapan prinsip Green Economy dalam teknik sipil tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Definisi Ekonomi Hijau
Ekonomi hijau merujuk pada sistem ekonomi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Konsep ini menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara efisien, meminimalkan polusi dan emisi, serta mendorong inovasi teknologi yang ramah lingkungan.
Contoh Aktivitas Ekonomi Hijau
Aktivitas ekonomi hijau mencakup berbagai sektor, mulai dari energi terbarukan hingga pengelolaan sampah. Berikut beberapa contohnya:
- Pembangkitan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air.
- Penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan bangunan hijau.
- Pengembangan pertanian organik dan perikanan berkelanjutan.
- Pengolahan limbah dan daur ulang untuk mengurangi polusi dan pemanfaatan kembali sumber daya.
- Pembangunan infrastruktur hijau seperti taman kota dan hutan kota.
Tujuan Utama Ekonomi Hijau
Tujuan utama dari penerapan ekonomi hijau adalah:
- Mencegah perubahan iklim:Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong penggunaan energi terbarukan, ekonomi hijau bertujuan untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
- Melindungi keanekaragaman hayati:Ekonomi hijau mendorong penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan, sehingga menjaga kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati.
- Meningkatkan kesejahteraan manusia:Ekonomi hijau bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi kesenjangan sosial.
- Membangun ekonomi yang tangguh:Dengan mendorong inovasi teknologi dan efisiensi sumber daya, ekonomi hijau dapat menciptakan sistem ekonomi yang lebih tangguh dan tahan terhadap guncangan.
Perbedaan Ekonomi Konvensional dan Ekonomi Hijau
Aspek | Ekonomi Konvensional | Ekonomi Hijau |
---|---|---|
Tujuan | Pertumbuhan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan | Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan |
Sumber Daya | Penggunaan sumber daya alam secara berlebihan dan tidak berkelanjutan | Penggunaan sumber daya alam secara efisien dan berkelanjutan |
Polusi dan Emisi | Tingkat polusi dan emisi gas rumah kaca yang tinggi | Polusi dan emisi gas rumah kaca yang rendah |
Inovasi | Fokus pada teknologi yang menghasilkan keuntungan jangka pendek | Fokus pada teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan |
Kesejahteraan | Kesenjangan sosial yang tinggi dan kurangnya akses terhadap sumber daya | Kesejahteraan sosial yang tinggi dan akses yang merata terhadap sumber daya |
Aspek Penting dalam Ekonomi Hijau
Ekonomi hijau bukan sekadar tren, melainkan sebuah paradigma baru dalam pembangunan yang mengutamakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Konsep ini menuntut perubahan fundamental dalam cara kita berproduksi, mengonsumsi, dan berinteraksi dengan alam. Untuk mencapai tujuan ini, beberapa aspek penting perlu diperhatikan, yaitu:
Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Hijau
Ekonomi hijau didasari oleh beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan bagi penerapannya. Prinsip-prinsip ini memberikan kerangka kerja untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan.
- Efisiensi Sumber Daya:Mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dengan meminimalkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi dan konsumsi.
- Pengurangan Emisi:Mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi lainnya untuk mencegah perubahan iklim dan menjaga kualitas udara dan air.
- Peningkatan Kualitas Lingkungan:Melindungi dan memulihkan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan sumber daya alam lainnya.
- Keadilan Sosial:Menjamin akses yang adil dan merata terhadap sumber daya dan manfaat ekonomi hijau bagi semua lapisan masyarakat.
Peran Teknologi dalam Mendukung Ekonomi Hijau
Teknologi memegang peran penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Inovasi teknologi dapat membantu dalam berbagai aspek, seperti:
- Energi Terbarukan:Teknologi seperti panel surya, turbin angin, dan energi geotermal memungkinkan kita untuk menghasilkan energi bersih dan terbarukan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
- Efisiensi Energi:Teknologi baru dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam berbagai sektor, seperti transportasi, industri, dan rumah tangga.
- Pengolahan Limbah:Teknologi pengolahan limbah dapat membantu mengurangi polusi dan memulihkan sumber daya alam dari limbah yang dihasilkan oleh manusia.
- Pertanian Berkelanjutan:Teknologi pertanian berkelanjutan, seperti sistem irigasi tetes dan penggunaan pupuk organik, dapat meningkatkan produktivitas pertanian sambil meminimalkan dampak lingkungan.
Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Implementasi Ekonomi Hijau
Peran pemerintah sangat penting dalam mendorong implementasi ekonomi hijau. Kebijakan pemerintah dapat menciptakan kerangka kerja yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan mendorong adopsi teknologi dan praktik berkelanjutan.
- Pajak Karbon:Memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengenakan pajak pada emisi karbon.
- Subsidi untuk Energi Terbarukan:Memberikan subsidi untuk mendorong penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin.
- Standar Lingkungan:Menetapkan standar lingkungan yang ketat untuk industri dan bisnis, mendorong mereka untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan.
- Investasi dalam Riset dan Pengembangan:Mendukung riset dan pengembangan teknologi baru yang dapat membantu dalam transisi menuju ekonomi hijau.
Investasi dalam Ekonomi Hijau dan Penciptaan Lapangan Kerja Baru
Investasi dalam ekonomi hijau tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor. Beberapa contohnya adalah:
- Pembangkitan Energi Terbarukan:Investasi dalam energi terbarukan akan menciptakan lapangan kerja di sektor manufaktur, instalasi, dan pemeliharaan peralatan energi terbarukan.
- Teknologi Hijau:Pengembangan dan implementasi teknologi hijau, seperti teknologi pengolahan limbah dan sistem transportasi berkelanjutan, akan membuka peluang kerja baru di bidang penelitian, pengembangan, dan manufaktur.
- Pertanian Berkelanjutan:Investasi dalam pertanian berkelanjutan akan menciptakan lapangan kerja di bidang produksi dan pemasaran produk organik dan ramah lingkungan.
- Pariwisata Berkelanjutan:Pengembangan pariwisata berkelanjutan akan menciptakan lapangan kerja di sektor pariwisata, seperti pemandu wisata dan pengelolaan destinasi wisata yang ramah lingkungan.
Dampak Ekonomi Hijau
Ekonomi hijau, dengan fokusnya pada pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi, membawa dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Dampak ini tidak hanya dirasakan pada lingkungan, tetapi juga berdampak pada ekonomi, sosial, dan teknologi.
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca, Green Economy Adalah: Konsep dan Implikasinya
Ekonomi hijau berperan penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Melalui berbagai strategi, seperti penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan teknologi ramah lingkungan, ekonomi hijau membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meminimalisir dampak negatifnya terhadap bumi.
- Penggunaan Energi Terbarukan:Pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan air menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, yang merupakan sumber emisi utama. Penggunaan energi terbarukan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
- Efisiensi Energi:Meningkatkan efisiensi energi dalam berbagai sektor, seperti industri, transportasi, dan bangunan, dapat mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan, sehingga emisi gas rumah kaca pun berkurang.
- Teknologi Ramah Lingkungan:Pengembangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, proses produksi berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang efisien, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong transisi ke ekonomi hijau.
Peningkatan Efisiensi Sumber Daya
Ekonomi hijau mendorong penggunaan sumber daya secara lebih efisien dan berkelanjutan. Prinsip ekonomi sirkular, yang menekankan pada daur ulang dan pemanfaatan kembali sumber daya, menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi sumber daya.
- Pengurangan Limbah:Ekonomi hijau mendorong pengurangan limbah melalui program daur ulang, kompos, dan pengolahan limbah yang efisien. Hal ini mengurangi tekanan pada sumber daya alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Pemanfaatan Kembali Sumber Daya:Ekonomi hijau menekankan pada pemanfaatan kembali sumber daya, seperti daur ulang logam, plastik, dan kertas. Hal ini mengurangi kebutuhan akan sumber daya baru dan meminimalisir dampak lingkungan.
- Penggunaan Sumber Daya Terbarukan:Ekonomi hijau mendorong penggunaan sumber daya terbarukan, seperti kayu dan bambu, sebagai bahan baku untuk berbagai produk. Penggunaan sumber daya terbarukan ini membantu menjaga kelestarian sumber daya alam.
Hubungan Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan
Ekonomi hijau dan keberlanjutan memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung. Ekonomi hijau merupakan salah satu pendekatan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Ekonomi Hijau | Keberlanjutan |
---|---|
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan | Memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang |
Meningkatkan efisiensi sumber daya dan energi | Melestarikan sumber daya alam dan ekosistem |
Mempromosikan teknologi ramah lingkungan | Mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan |
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Ekonomi hijau tidak hanya berfokus pada lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Dengan menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau, seperti energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan pengelolaan sumber daya, ekonomi hijau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.
- Penciptaan Lapangan Kerja Baru:Ekonomi hijau menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau, seperti energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, dan pengelolaan sumber daya. Hal ini dapat membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
- Meningkatkan Pendapatan Masyarakat:Ekonomi hijau dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai program, seperti insentif untuk penggunaan energi terbarukan, subsidi untuk produk ramah lingkungan, dan investasi di sektor hijau.
- Mendorong Pertumbuhan Ekonomi:Ekonomi hijau dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menciptakan peluang investasi baru, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi.
Tantangan dalam Implementasi Ekonomi Hijau
Penerapan ekonomi hijau, meskipun menawarkan masa depan yang lebih berkelanjutan, tidaklah mudah. Ada berbagai hambatan yang perlu diatasi, baik dari segi finansial, sosial, maupun teknologi. Memahami tantangan ini menjadi kunci untuk merumuskan strategi yang efektif dalam mendorong transisi menuju ekonomi hijau.
Hambatan Utama dalam Menerapkan Ekonomi Hijau
Tantangan utama dalam menerapkan ekonomi hijau meliputi:
- Kurangnya Investasi:Biaya awal untuk teknologi dan infrastruktur ramah lingkungan seringkali tinggi, sehingga menghambat banyak negara, terutama negara berkembang, untuk berinvestasi dalam ekonomi hijau.
- Keterbatasan Teknologi:Meskipun kemajuan teknologi ramah lingkungan terus berkembang, masih banyak teknologi yang belum matang atau belum tersedia secara luas, sehingga menghambat implementasi ekonomi hijau secara menyeluruh.
- Resistensi dari Industri Tradisional:Industri yang selama ini bergantung pada sumber daya alam dan energi fosil seringkali menolak perubahan menuju ekonomi hijau, karena khawatir akan kerugian ekonomi dan lapangan kerja.
- Kurangnya Kesadaran Masyarakat:Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau dapat menghambat penerapan kebijakan dan program yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
Menangani Tantangan Biaya Investasi dalam Ekonomi Hijau
Menangani tantangan biaya investasi dalam ekonomi hijau membutuhkan strategi yang komprehensif, yang meliputi:
- Insentif dan Subsidi:Pemerintah dapat memberikan insentif dan subsidi bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur ramah lingkungan, seperti potongan pajak atau bantuan keuangan.
- Pembiayaan Publik:Pemerintah dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan teknologi hijau, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga surya atau sistem transportasi massal yang ramah lingkungan.
- Kemitraan Publik-Swasta:Kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta dapat membuka peluang untuk pendanaan dan implementasi proyek-proyek ekonomi hijau yang lebih besar dan kompleks.
- Investasi Berkelanjutan:Mengalokasikan investasi jangka panjang dalam teknologi hijau dan infrastruktur dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Ekonomi Hijau
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
- Kampanye Edukasi:Melalui media massa, kampanye publik, dan program edukasi, masyarakat dapat diinformasikan tentang manfaat ekonomi hijau, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan kualitas udara dan air, serta penciptaan lapangan kerja baru.
- Program Edukasi:Mengintegrasikan konsep ekonomi hijau ke dalam kurikulum pendidikan formal dapat menanamkan kesadaran dan pemahaman tentang ekonomi hijau sejak dini.
- Peran Media Sosial:Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi dan kampanye tentang ekonomi hijau, serta membangun komunitas yang peduli terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan.
- Peran Tokoh Publik:Tokoh publik, seperti selebriti, ilmuwan, dan aktivis, dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau melalui kampanye dan pesan-pesan yang inspiratif.
Solusi untuk Mengatasi Resistensi terhadap Perubahan Menuju Ekonomi Hijau
Mengatasi resistensi terhadap perubahan menuju ekonomi hijau membutuhkan pendekatan yang komprehensif, yang meliputi:
- Dialog dan Komunikasi:Membangun dialog dan komunikasi yang terbuka dan transparan dengan industri tradisional dapat membantu memahami kekhawatiran mereka dan mencari solusi bersama.
- Dukungan Transisi:Memberikan dukungan dan bantuan bagi industri tradisional untuk beralih ke model bisnis yang lebih berkelanjutan, seperti pelatihan, pendanaan, dan akses ke teknologi hijau.
- Regulasi dan Kebijakan:Penerapan regulasi dan kebijakan yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau, seperti pajak karbon atau standar emisi yang lebih ketat, dapat mendorong industri untuk beradaptasi dengan model bisnis yang lebih berkelanjutan.
- Penciptaan Lapangan Kerja Baru:Investasi dalam ekonomi hijau dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor-sektor seperti energi terbarukan, teknologi hijau, dan pengelolaan lingkungan, yang dapat mengurangi kekhawatiran tentang hilangnya lapangan kerja di sektor tradisional.
Masa Depan Ekonomi Hijau
Ekonomi hijau merupakan konsep yang semakin relevan di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Transisi menuju ekonomi hijau tidak hanya sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan mendesak untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi hijau di masa depan diproyeksikan akan semakin pesat, didorong oleh inovasi teknologi dan kolaborasi global.
Contoh Negara yang Sukses Menerapkan Ekonomi Hijau
Beberapa negara telah menunjukkan komitmen dan keberhasilan dalam menerapkan ekonomi hijau. Contohnya, Denmark, dengan fokus pada energi terbarukan dan efisiensi energi, telah mencapai pengurangan emisi karbon yang signifikan dan menjadi pemimpin global dalam sektor energi hijau. Negara-negara lain seperti Jerman, Norwegia, dan Swedia juga telah menunjukkan kemajuan yang mengesankan dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau.
Teknologi Masa Depan untuk Mendukung Ekonomi Hijau
Teknologi memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau. Inovasi di berbagai bidang seperti energi terbarukan, penyimpanan energi, dan efisiensi sumber daya akan menjadi kunci untuk mencapai transisi yang sukses. Berikut beberapa contoh teknologi yang akan mendukung ekonomi hijau di masa depan:
- Energi Terbarukan:Peningkatan efisiensi panel surya, teknologi angin lepas pantai, dan pengembangan energi terbarukan lainnya akan semakin meningkatkan aksesibilitas dan keandalan sumber energi bersih.
- Penyimpanan Energi:Baterai berkapasitas tinggi, sistem penyimpanan energi terdistribusi, dan teknologi hidrogen akan memungkinkan pengumpulan dan penggunaan energi terbarukan secara lebih efisien.
- Kecerdasan Buatan (AI):AI dapat dioptimalkan untuk mengelola sumber daya alam, meminimalkan pemborosan, dan mengoptimalkan proses produksi yang ramah lingkungan.
- Bioteknologi:Inovasi dalam bioteknologi akan memungkinkan pengembangan material dan produk yang berkelanjutan, serta solusi untuk masalah polusi dan degradasi lingkungan.
Kolaborasi Antar Negara dalam Pengembangan Ekonomi Hijau Global
Pengembangan ekonomi hijau global membutuhkan kolaborasi yang kuat antar negara. Kerja sama internasional dapat mempercepat proses transisi, meningkatkan berbagi pengetahuan, dan mendorong investasi dalam teknologi hijau. Berikut beberapa contoh kolaborasi yang penting:
- Perjanjian Iklim Internasional:Perjanjian Paris, misalnya, merupakan contoh konkret bagaimana negara-negara bekerja sama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
- Kerjasama Pengembangan Teknologi:Program penelitian dan pengembangan bersama antar negara dapat mendorong inovasi dan transfer teknologi hijau ke negara-negara berkembang.
- Investasi Bersama:Pendanaan bersama untuk proyek-proyek infrastruktur hijau dan teknologi berkelanjutan dapat mempercepat proses transisi menuju ekonomi hijau di seluruh dunia.
Ilustrasi Visi Masa Depan Ekonomi Hijau
Bayangkan sebuah kota yang hijau dan berkelanjutan, di mana transportasi umum berbasis listrik dan kendaraan otonom menjadi norma. Gedung-gedung dilengkapi dengan panel surya dan sistem penyimpanan energi yang efisien, mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Penduduknya hidup sehat dan bahagia, menikmati lingkungan yang bersih dan udara segar.
Ini adalah gambaran masa depan yang dapat kita wujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau secara konsisten.
Akhir Kata: Green Economy Adalah: Konsep Dan Implikasinya
Masa depan ekonomi global terletak pada penerapan Green Economy. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi hijau, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil, lebih berkelanjutan, dan lebih sejahtera bagi semua. Ini adalah tantangan besar, namun juga sebuah peluang besar untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah Green Economy sama dengan Ekonomi Berkelanjutan?
Green Economy merupakan bagian dari Ekonomi Berkelanjutan. Green Economy berfokus pada aspek lingkungan, sedangkan Ekonomi Berkelanjutan mencakup aspek sosial dan ekonomi juga.
Bagaimana Green Economy dapat membantu mengurangi kemiskinan?
Green Economy dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor hijau, seperti energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam, yang dapat membantu mengurangi kemiskinan.
Apakah Green Economy hanya untuk negara maju?
Tidak, Green Economy relevan untuk semua negara, baik maju maupun berkembang. Negara berkembang dapat memanfaatkan Green Economy untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.