TeknikSipil.id
  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Home
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Konstruksi
  • News
  • Struktur
No Result
View All Result
  • Home
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Konstruksi
  • News
  • Struktur
No Result
View All Result
TeknikSipil.id
No Result
View All Result
Home BIM & Geoteknik

Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper: Teknik dan Penerapannya

Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper – Bayangkan sebuah peta yang tidak hanya menunjukkan lokasi, tetapi juga ketinggian setiap titik di permukaan bumi. Itulah kekuatan Citra Digital Elevation Model (DEM), seperti SRTM, yang memungkinkan kita untuk melihat dunia dalam dimensi ketiga. Dengan Global Mapper, sebuah platform pemrosesan data spasial yang canggih, kita dapat memotong DEM SRTM, mengisolasi area yang kita minati, dan memanfaatkan informasi tersebut untuk berbagai keperluan, mulai dari perencanaan infrastruktur hingga mitigasi bencana alam.

Memotong citra DEM SRTM di Global Mapper membuka peluang untuk mengakses informasi spasial yang lebih detail dan terfokus. Melalui berbagai teknik pemotongan, kita dapat mengekstrak data elevasi yang relevan dengan proyek tertentu, memungkinkan analisis yang lebih akurat dan pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM

Daftar Isi:

Toggle
  • Citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM
    • Peran DEM SRTM dalam Pemetaan
    • Contoh Penerapan DEM SRTM
    • Kelebihan dan Kekurangan Data SRTM
  • Global Mapper
    • Global Mapper: Platform untuk Memotong Citra DEM SRTM
    • Mengimpor Data DEM SRTM ke Global Mapper
    • Memotong Citra DEM SRTM di Global Mapper
  • Teknik Memotong Citra DEM SRTM
    • Memotong DEM SRTM Menggunakan Metode ‘Rectangular Area’
    • Memotong DEM SRTM Berdasarkan Batas Wilayah
  • Mengatur dan Menyimpan Data DEM SRTM yang Telah Dipotong: Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) Di Global Mapper
    • Format Penyimpanan Data DEM SRTM
    • Contoh Mengonversi Data DEM SRTM ke Format GeoTIFF
  • Contoh Penerapan Memotong DEM SRTM
    • Contoh Skenario Perencanaan Jalan Tol
    • Manfaat dan Implikasi, Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper
  • Simpulan Akhir
  • Jawaban yang Berguna

Bayangkan sebuah peta yang tidak hanya menunjukkan bentuk permukaan bumi, tetapi juga menggambarkan ketinggian setiap titik. Itulah esensi dari Citra Digital Elevation Model (DEM), sebuah representasi digital dari topografi permukaan bumi. DEM SRTM, singkatan dari Shuttle Radar Topography Mission, merupakan salah satu jenis DEM yang diperoleh dari data radar yang dikumpulkan oleh pesawat ulang-alik milik NASA.

DEM SRTM memberikan gambaran yang detail tentang ketinggian permukaan bumi, menjadikannya alat yang sangat berharga dalam berbagai bidang.

Memotong citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper adalah proses yang memerlukan ketelitian. Kita dituntut untuk mendefinisikan batas-batas wilayah yang ingin kita potong dengan presisi. Dalam proses ini, kesalahan dalam dijitasikan poligon (polygon) dapat terjadi, seperti yang dijelaskan dalam artikel Kesalahan dalam Dijitasi Poligon (Polygon).

Kesalahan tersebut dapat mengakibatkan hasil pemotongan yang tidak akurat, sehingga memengaruhi analisis data ketinggian yang kita peroleh. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghindari kesalahan dijitasikan poligon (polygon) agar proses pemotongan citra SRTM di Global Mapper menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan.

Peran DEM SRTM dalam Pemetaan

DEM SRTM berperan penting dalam berbagai bidang pemetaan, karena kemampuannya dalam merepresentasikan ketinggian permukaan bumi dengan detail. Data ini menjadi dasar untuk berbagai aplikasi, seperti:

  • Pembuatan Peta Topografi: DEM SRTM memungkinkan pembuatan peta topografi yang akurat, yang menampilkan relief permukaan bumi dengan jelas. Peta topografi ini menjadi dasar untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan infrastruktur, pengelolaan sumber daya alam, dan studi lingkungan.
  • Analisis Lereng dan Elevasi: Data DEM SRTM memungkinkan analisis lereng dan elevasi permukaan bumi dengan presisi tinggi. Informasi ini sangat penting dalam berbagai bidang, seperti perencanaan infrastruktur, mitigasi bencana alam, dan pengelolaan sumber daya air.
  • Pemodelan Hidrologi: DEM SRTM digunakan dalam pemodelan hidrologi untuk memahami aliran air di permukaan bumi. Data ini membantu dalam memetakan jaringan sungai, menentukan daerah aliran sungai, dan memprediksi banjir.
  • Analisis Visualisasi 3D: Data DEM SRTM dapat digunakan untuk membuat model 3D permukaan bumi, yang memberikan visualisasi yang lebih komprehensif tentang topografi dan lingkungan.

Contoh Penerapan DEM SRTM

DEM SRTM memiliki berbagai aplikasi praktis di berbagai bidang. Berikut beberapa contohnya:

  • Perencanaan Infrastruktur: Data DEM SRTM digunakan untuk merencanakan pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya dengan mempertimbangkan topografi dan elevasi. Ini membantu dalam memilih rute yang optimal, menghindari daerah rawan bencana, dan meminimalkan biaya konstruksi.
  • Analisis Bencana Alam: Data DEM SRTM digunakan untuk memetakan daerah rawan bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir. Informasi ini membantu dalam upaya mitigasi bencana, seperti membangun sistem peringatan dini dan evakuasi.
  • Pengelolaan Sumber Daya: Data DEM SRTM digunakan untuk memetakan sumber daya alam, seperti hutan, lahan pertanian, dan sumber air. Informasi ini membantu dalam pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, seperti menentukan area yang cocok untuk pertanian, konservasi hutan, dan pengelolaan air.

Kelebihan dan Kekurangan Data SRTM

Data DEM SRTM memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya:

  • Kelebihan:
    • Ketersediaan Global: Data DEM SRTM tersedia secara global, sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di seluruh dunia.
    • Resolusi Tinggi: Data DEM SRTM memiliki resolusi yang cukup tinggi, sehingga memberikan detail yang baik tentang topografi permukaan bumi.
    • Gratis dan Terbuka: Data DEM SRTM tersedia secara gratis dan terbuka, sehingga mudah diakses dan digunakan oleh siapa saja.
  • Kekurangan:
    • Akurasi Terbatas: Akurasi data DEM SRTM dapat bervariasi tergantung pada kondisi geografis dan metode pengumpulan data. Di daerah bervegetasi padat, akurasi data dapat terpengaruh.
    • Keterbatasan Detail: Data DEM SRTM tidak selalu memberikan detail yang cukup untuk aplikasi yang membutuhkan akurasi tinggi, seperti pemodelan aliran air di sungai kecil.

Global Mapper

Memotong citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM, merupakan langkah penting dalam analisis spasial untuk fokus pada area tertentu. Global Mapper, sebuah perangkat lunak GIS yang canggih, menyediakan platform yang komprehensif untuk melakukan tugas ini dengan presisi dan efisiensi.

Global Mapper: Platform untuk Memotong Citra DEM SRTM

Global Mapper adalah perangkat lunak GIS yang dirancang untuk berbagai aplikasi, mulai dari analisis dasar hingga tugas pemodelan spasial yang kompleks. Dalam konteks pemrosesan data spasial, Global Mapper menawarkan beragam fitur yang mendukung manipulasi dan analisis data geografis. Fitur-fiturnya meliputi kemampuan untuk mengimpor, menampilkan, dan memproses berbagai format data spasial, termasuk citra DEM SRTM.

Selain itu, Global Mapper memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis spasial, pemodelan 3D, dan berbagai tugas geospasial lainnya.

Mengimpor Data DEM SRTM ke Global Mapper

Untuk memulai pemotongan citra DEM SRTM, pertama-tama Anda perlu mengimpor data DEM SRTM ke dalam Global Mapper. Proses impor ini relatif mudah dan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Buka Global Mapper dan navigasikan ke menu “File”.
  2. Pilih “Import” dan kemudian “Raster Data”.
  3. Jelajahi lokasi file DEM SRTM Anda dan pilih file yang ingin Anda impor.
  4. Klik “Open” untuk mengimpor data DEM SRTM ke dalam Global Mapper.

Setelah data DEM SRTM diimpor, Anda dapat melihatnya di jendela Global Mapper. Data ini akan ditampilkan dalam format raster, yang menunjukkan ketinggian permukaan bumi.

Memotong citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper adalah langkah awal yang penting dalam berbagai aplikasi pemetaan dan analisis geospasial. Teknik ini memungkinkan kita untuk memfokuskan perhatian pada area tertentu, menghemat waktu dan sumber daya dalam pemrosesan data.

Namun, dalam beberapa kasus, data SRTM mungkin tidak tersedia untuk area tertentu, atau data tersebut mungkin mengandung kesalahan. Di sini, teknik Landsat Gap Fill Untuk Citra Landsat 7 ETM+ SLC-Off Menggunakan ENVI dapat menjadi solusi yang tepat. Teknik ini memungkinkan kita untuk mengisi data yang hilang atau rusak pada citra Landsat 7 ETM+, sehingga menghasilkan data yang lebih akurat dan komprehensif.

Dengan data yang lebih lengkap, kita dapat menghasilkan model DEM yang lebih baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan akurasi dan kegunaan hasil analisis geospasial kita.

Memotong Citra DEM SRTM di Global Mapper

Setelah data DEM SRTM diimpor, Anda dapat memotongnya untuk fokus pada area tertentu. Proses pemotongan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, tetapi metode yang paling umum adalah dengan menggunakan alat “Clip” di Global Mapper. Alat ini memungkinkan Anda untuk memilih area yang ingin Anda potong dan menghasilkan file DEM SRTM baru yang hanya mencakup area yang dipilih.

Langkah Penjelasan
1. Buka data DEM SRTM di Global Mapper. Pastikan data DEM SRTM yang ingin Anda potong sudah terbuka di jendela Global Mapper.
2. Pilih alat “Clip”. Anda dapat menemukan alat ini di toolbar Global Mapper atau dengan menavigasi ke menu “Tools” dan memilih “Clip”.
3. Tentukan area pemotongan. Anda dapat menentukan area pemotongan dengan beberapa cara, termasuk:

  • Menggambar poligon di sekitar area yang ingin Anda potong.
  • Memilih file shapefile yang berisi batas area yang ingin Anda potong.
  • Menggunakan alat “Rectangle” untuk memilih area persegi panjang.
4. Konfigurasikan pengaturan pemotongan. Anda dapat mengonfigurasikan pengaturan pemotongan, seperti nama file keluaran dan format file.
5. Jalankan pemotongan. Klik “OK” untuk menjalankan pemotongan dan menghasilkan file DEM SRTM baru yang hanya mencakup area yang dipilih.

Teknik Memotong Citra DEM SRTM

Memotong citra Digital Elevation Model (DEM) SRTM di Global Mapper adalah langkah penting dalam analisis spasial. Proses ini memungkinkan kita untuk fokus pada area tertentu yang menjadi pusat perhatian kita, sehingga memudahkan analisis dan interpretasi data elevasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memotong citra DEM SRTM di Global Mapper, dan masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.

Memotong DEM SRTM Menggunakan Metode ‘Rectangular Area’

Metode ‘rectangular area’ merupakan cara paling sederhana untuk memotong citra DEM SRTM. Metode ini memungkinkan kita untuk memotong citra DEM SRTM berdasarkan area persegi panjang yang kita tentukan. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka citra DEM SRTM di Global Mapper.
  2. Pilih menu Tools> Clip Data.
  3. Pada jendela Clip Data, pilih Rectangular Areasebagai metode pemotongan.
  4. Tentukan area persegi panjang yang ingin dipotong dengan mengklik dan menyeret kursor mouse di atas citra DEM SRTM. Atau, Anda dapat memasukkan koordinat secara manual di kotak Coordinates.
  5. Klik tombol Clipuntuk memotong citra DEM SRTM.
  6. Citra DEM SRTM yang telah dipotong akan disimpan sebagai file baru.

Sebagai contoh, misalkan kita ingin memotong citra DEM SRTM untuk area Gunung Merapi. Kita dapat menggunakan metode ‘rectangular area’ untuk menentukan area persegi panjang yang meliputi Gunung Merapi. Kemudian, kita dapat memotong citra DEM SRTM berdasarkan area persegi panjang tersebut.

Dengan demikian, kita akan mendapatkan citra DEM SRTM yang hanya mencakup area Gunung Merapi, sehingga memudahkan kita untuk menganalisis data elevasi di sekitar gunung tersebut.

Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper, ibarat menorehkan garis-garis halus pada peta digital, membentuk kontur alam yang menawan. Ketelitian dalam proses ini sangatlah penting, mengingat setiap kesalahan kecil dalam dijitalisasi garis (polyline) akan berdampak pada hasil akhir.

Seperti yang dijelaskan dalam artikel Kesalahan dalam Dijitasi Garis (Polyline) , kesalahan yang terjadi dapat berupa overshoot, undershoot, atau bahkan loop. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip dijitalisasi dan ketelitian dalam memotong citra SRTM di Global Mapper akan menghasilkan model elevasi yang akurat dan realistis.

Memotong DEM SRTM Berdasarkan Batas Wilayah

Selain menggunakan metode ‘rectangular area’, kita juga dapat memotong citra DEM SRTM berdasarkan batas wilayah yang ditentukan menggunakan file shapefile. Metode ini sangat berguna jika kita ingin memotong citra DEM SRTM berdasarkan batas administrasi, batas wilayah, atau batas sungai.

  1. Buka citra DEM SRTM dan file shapefile batas wilayah di Global Mapper.
  2. Pilih menu Tools> Clip Data.
  3. Pada jendela Clip Data, pilih Shapefilesebagai metode pemotongan.
  4. Pilih file shapefile batas wilayah yang ingin digunakan untuk memotong citra DEM SRTM.
  5. Klik tombol Clipuntuk memotong citra DEM SRTM.
  6. Citra DEM SRTM yang telah dipotong akan disimpan sebagai file baru.

Misalnya, kita ingin memotong citra DEM SRTM untuk wilayah Jawa Barat. Kita dapat menggunakan file shapefile batas wilayah Jawa Barat untuk memotong citra DEM SRTM. Dengan demikian, kita akan mendapatkan citra DEM SRTM yang hanya mencakup wilayah Jawa Barat, sehingga memudahkan kita untuk menganalisis data elevasi di wilayah tersebut.

Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper merupakan langkah awal dalam analisis geospasial. Namun, ketika Anda memiliki banyak data MXD yang perlu diubah ke format PDF, prosesnya bisa memakan waktu dan melelahkan. Di sinilah solusi praktis dari Export MXD to PDF With Python Script, Solusi Untuk Mempermudah Export Data MXD ke PDF dalam Jumlah yang Banyak hadir untuk membantu.

Dengan memanfaatkan script Python, Anda dapat mengotomatiskan proses ekspor, sehingga membebaskan Anda untuk fokus pada analisis data SRTM yang telah dipotong dan siap diinterpretasi.

Mengatur dan Menyimpan Data DEM SRTM yang Telah Dipotong: Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) Di Global Mapper

Setelah Anda berhasil memotong data DEM SRTM sesuai kebutuhan, langkah selanjutnya adalah menyimpan data tersebut dalam format yang sesuai. Global Mapper menyediakan berbagai pilihan format penyimpanan yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan analisis Anda. Pemilihan format penyimpanan yang tepat akan membantu Anda mengoptimalkan penggunaan data DEM SRTM yang telah Anda potong.

Format Penyimpanan Data DEM SRTM

Global Mapper mendukung berbagai format penyimpanan data DEM SRTM, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaannya sendiri. Berikut adalah tabel yang menunjukkan beberapa format data DEM SRTM yang umum digunakan dan kegunaannya:

Format Kegunaan
GeoTIFF Format yang paling umum digunakan untuk menyimpan data DEM SRTM. Mendukung berbagai jenis data dan metadata, serta kompatibel dengan berbagai perangkat lunak GIS.
ESRI Grid Format yang umum digunakan dalam perangkat lunak ArcGIS. Mendukung data raster dengan resolusi spasial yang tinggi.
ASCII Grid Format teks yang sederhana untuk menyimpan data raster. Mudah dibaca dan diedit, tetapi kurang efisien dalam hal penyimpanan.
Erdas Imagine Format yang digunakan dalam perangkat lunak Erdas Imagine. Mendukung berbagai jenis data raster, termasuk data DEM SRTM.

Contoh Mengonversi Data DEM SRTM ke Format GeoTIFF

Sebagai contoh, untuk mengonversi data DEM SRTM yang telah dipotong ke dalam format GeoTIFF, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka data DEM SRTM yang telah dipotong di Global Mapper.
  2. Pilih menu File > Save As.
  3. Pada kotak dialog Save As, pilih format GeoTIFF (*.tif).
  4. Tentukan nama file dan lokasi penyimpanan.
  5. Klik tombol Save.

Setelah Anda mengklik tombol Save, Global Mapper akan menyimpan data DEM SRTM yang telah dipotong dalam format GeoTIFF. Data tersebut dapat kemudian diakses dan digunakan di berbagai perangkat lunak GIS dan aplikasi lainnya.

Contoh Penerapan Memotong DEM SRTM

Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper

Memotong DEM SRTM memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, terutama dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur. Dengan memotong DEM, kita dapat memperoleh informasi topografi yang lebih spesifik dan terfokus, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat dan efisien.

Contoh Skenario Perencanaan Jalan Tol

Bayangkan kita sedang merencanakan pembangunan jalan tol baru yang melintasi area pegunungan. Dalam skenario ini, pemotongan DEM SRTM memainkan peran penting dalam menentukan jalur yang ideal dan aman untuk jalan tol tersebut.

  • Tujuan Pemotongan:Tujuan utama adalah untuk mendapatkan data elevasi yang akurat dan terperinci dari area yang akan dilalui jalan tol, sehingga dapat membantu dalam menentukan jalur yang optimal dengan mempertimbangkan faktor topografi, kemiringan lereng, dan potensi risiko longsor.
  • Metode:Proses pemotongan DEM SRTM dilakukan dengan menggunakan software GIS seperti Global Mapper. Area yang akan dilalui jalan tol didefinisikan sebagai area pemotongan, dan data DEM SRTM dipotong sesuai dengan batas area tersebut.
  • Hasil:Hasil pemotongan DEM SRTM menghasilkan data elevasi yang lebih spesifik dan terfokus pada area yang akan dilalui jalan tol. Data ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan analisis lereng, menentukan jalur yang aman, dan mengidentifikasi potensi risiko longsor.

Manfaat dan Implikasi, Memotong Citra Digital Elevation Model (atau SRTM) di Global Mapper

  • Peningkatan Keamanan:Data elevasi yang akurat membantu dalam merancang jalur yang aman dan meminimalkan risiko longsor atau kecelakaan.
  • Efisiensi Biaya:Dengan menentukan jalur yang optimal, pemotongan DEM membantu dalam meminimalkan biaya konstruksi dan waktu pembangunan.
  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik:Data topografi yang terperinci memberikan informasi yang lebih lengkap untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.
  • Pemodelan dan Simulasi:Data DEM yang dipotong dapat digunakan untuk membuat model 3D yang lebih realistis dan akurat dari area tersebut, yang dapat digunakan untuk simulasi dan analisis yang lebih kompleks.

Simpulan Akhir

Dengan kemampuan memotong citra DEM SRTM di Global Mapper, kita membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang topografi dan lanskap. Informasi ini menjadi aset berharga bagi berbagai bidang, membantu kita merancang infrastruktur yang lebih efisien, memprediksi dampak bencana alam dengan lebih akurat, dan mengelola sumber daya alam dengan lebih bijaksana.

Memotong DEM SRTM bukanlah sekadar proses teknis, melainkan langkah penting dalam memanfaatkan kekuatan data spasial untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Jawaban yang Berguna

Bagaimana cara menentukan format data DEM SRTM yang paling sesuai untuk proyek saya?

Format data DEM SRTM yang tepat tergantung pada kebutuhan proyek Anda. Jika Anda membutuhkan data yang ringan dan mudah diakses, format GeoTIFF mungkin cocok. Namun, jika Anda memerlukan data dengan presisi tinggi, format seperti ASCII Grid atau DEM dapat menjadi pilihan yang lebih baik.

Apakah ada batasan ukuran area yang dapat dipotong dari citra DEM SRTM di Global Mapper?

Global Mapper tidak memiliki batasan ukuran area yang dapat dipotong. Anda dapat memotong area yang sangat kecil hingga area yang sangat luas, tergantung pada kapasitas komputer Anda.

Apakah ada metode lain untuk memotong DEM SRTM selain ‘rectangular area’ dan ‘shapefile’?

Ya, Global Mapper menawarkan berbagai metode pemotongan, termasuk menggunakan poligon, garis, dan bahkan data raster lainnya. Anda dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

Share602Tweet377SendShareShare105
Azka

Azka

BIM coordinator project PT Hutama Karya Infrastruktur, Finalis Kompetisi Jembatan Indonesia 2017 dan peraih peringkat kedua dalam PII BIM Awards 2022 yang ingin berbagi pengalaman dan wawasan keilmuan melalui platform website.

Related Posts

Pedoman perancangan dan pelaksanaan jalan telford

Pedoman Perancangan dan Pelaksanaan Jalan Telford

January 9, 2025
Panduan kapasitas jalan indonesia pkji 2014

Panduan Kapasitas Jalan Indonesia PKJI 2014 Studi Komprehensif

January 9, 2025
Site instruction adalah dan contoh form

Site Instruction Definisi, Contoh Form, dan Aplikasinya

January 9, 2025
Contoh form checklist pekerjaan konstruksi

Contoh Form Checklist Pekerjaan Konstruksi 2025

January 9, 2025
Tabel konversi mutu beton k ke fc

Tabel Konversi Mutu Beton K ke fc

January 9, 2025
Rab jalan beton excel

RAB Jalan Beton Excel Manajemen Proyek Efisien

January 9, 2025
Next Post
Menampilkan BaseMap Google Maps, Bing Maps, Open StreetMap pada Quantum GIS

Menampilkan BaseMap Google Maps, Bing Maps, Open StreetMap pada Quantum GIS: Panduan Lengkap

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

TeknikSipil.id

Tekniksipil.id merupakan media konstruksi bangunan Indonesia yang hadir dengan tujuan menyajikan pandangan yang lebih mendalam untuk memperluas pemahaman tentang perkembangan infrastruktur, transportasi, pembangunan, dan keselamatan di Indonesia.

Categories

  • Alat Berat
  • Analisis Struktur
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • Hiburan
  • Hutan dan Lingkungan
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Kelistrikan
  • Material Bangunan
  • News
  • Piping dan Hidrologi
  • Proyek Konstruksi
  • Standar Pengukuran
  • Wawasan Umum
July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    
No Result
View All Result
  • Home
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Konstruksi
  • News
  • Struktur

© 2024 Media Konstruksi Indonesia -