Jakarta – Tekniksipil.id, Program 3 juta rumah yang digagas Presiden Prabowo Subianto akan mengusung konsep hunian berbasis transit oriented development (TOD). Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan pemukiman yang terintegrasi langsung dengan fasilitas transportasi umum, seperti stasiun kereta api.
Salah satu langkah utama adalah memanfaatkan lahan-lahan milik BUMN, seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, atau yang akrab disapa Tiko, menjelaskan bahwa pembangunan hunian dengan konsep TOD ini akan dilakukan di beberapa lokasi strategis di dekat stasiun-stasiun besar, seperti Stasiun Margonda, Kiara Condong di Bandung, dan Gudeng di Surabaya.
Lokasi-lokasi ini dipilih karena memiliki akses yang baik ke transportasi umum, sehingga akan memudahkan mobilitas masyarakat.
“Di Stasiun Pondok Cina Depok, kita sudah memiliki contoh perumahan yang terintegrasi langsung dengan stasiun. Ini menjadi model yang ingin kita kembangkan lebih luas,” ujar Tiko saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Dengan konsep TOD, hunian seperti apartemen akan dibangun di dekat stasiun, memungkinkan masyarakat untuk mengakses transportasi umum, khususnya kereta, dengan lebih mudah.
Selain memanfaatkan lahan sekitar stasiun yang dimiliki oleh KAI, pemerintah juga berencana untuk memanfaatkan rumah susun (rusun) milik Perumnas yang saat ini dalam kondisi tidak terpakai.
Beberapa rusun tersebut terletak di lokasi strategis seperti Kebon Kacang dan Tanah Abang, Jakarta. Rusun yang sudah lama dan berukuran rendah ini akan direvitalisasi menjadi hunian vertikal yang lebih tinggi untuk meningkatkan kapasitas tampung.
“Kami juga sedang merencanakan revitalisasi rusun yang ada, terutama yang sudah tua dan low-rise, seperti di Kebon Kacang dan Tanah Abang.
Tujuannya untuk menambah kapasitas hunian di pusat kota,” jelas Tiko. Proses revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap, dan masyarakat yang saat ini tinggal di rusun tersebut akan dipindahkan sementara selama proses pembangunan.
Tiko menambahkan bahwa saat ini, BUMN bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah merencanakan pembebasan lahan di sekitar stasiun-stasiun yang akan menjadi bagian dari proyek ini.
“Kami sedang bekerjasama dengan Kementerian PKP dan Kemenhub untuk merencanakan siapa yang akan mengelola dan memiliki aset yang ada di sekitar stasiun ini,” tuturnya.
Pembangunan hunian TOD ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan konektivitas antarwilayah melalui akses mudah ke transportasi publik.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk bisa menikmati kemudahan tinggal di hunian yang dekat dengan sarana transportasi, sekaligus mengurangi kemacetan dan kepadatan lalu lintas di kota-kota besar.
Program 3 juta rumah yang berfokus pada konsep TOD ini juga akan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan perumahan di daerah urban yang semakin berkembang pesat.