Prosedur Audit Internal SMK3 merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Audit internal ini berperan penting dalam mengidentifikasi potensi risiko, meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan, dan meminimalisir kecelakaan kerja. Proses audit internal SMK3 melibatkan serangkaian tahapan yang terstruktur, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis, hingga penyusunan rekomendasi dan tindak lanjut.
Melalui audit internal SMK3, perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kinerja K3, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan memastikan bahwa sistem manajemen K3 diterapkan secara efektif. Proses ini juga membantu perusahaan dalam memenuhi persyaratan hukum dan standar internasional terkait K3, serta membangun budaya keselamatan yang kuat di lingkungan kerja.
Penilaian dan Rekomendasi: Prosedur Audit Internal SMK3
Setelah tim audit internal SMK3 menyelesaikan pengumpulan data dan analisis terhadap sistem manajemen K3 di perusahaan, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap temuan yang diperoleh. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan standar K3 yang berlaku, serta mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan.
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti:
- Tingkat risiko K3 yang dihadapi perusahaan
- Efektivitas implementasi sistem manajemen K3
- Kesesuaian dengan peraturan dan standar K3 yang berlaku
- Ketersediaan sumber daya dan infrastruktur K3
- Keterlibatan dan kesadaran pekerja dalam K3
Berdasarkan hasil penilaian, tim audit internal SMK3 akan memberikan rekomendasi kepada manajemen perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem manajemen K3. Rekomendasi ini mencakup langkah-langkah yang konkret dan terukur, serta target waktu yang realistis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Contoh Rekomendasi Audit Internal SMK3
Berikut adalah contoh rekomendasi yang diberikan oleh tim audit internal SMK3 berdasarkan hasil penilaian:
- Melakukan pelatihan K3 secara berkala bagi seluruh pekerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
- Meningkatkan sistem pelaporan kecelakaan kerja untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
- Menerapkan program inspeksi rutin terhadap peralatan dan fasilitas kerja untuk memastikan keamanan dan keandalan.
- Membuat kebijakan K3 yang jelas dan terstruktur untuk memberikan panduan dan arahan bagi seluruh pekerja.
- Meningkatkan keterlibatan manajemen dalam program K3 untuk menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Tabel Temuan Audit Internal SMK3 dan Rekomendasi
Berikut adalah tabel yang berisi contoh temuan audit internal SMK3 dan rekomendasi yang diberikan:
Temuan Audit Internal SMK3 | Rekomendasi |
---|---|
Tidak semua pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar | Melakukan pelatihan ulang tentang penggunaan APD yang benar dan memberikan sanksi bagi pekerja yang tidak mematuhi aturan. |
Sistem pelaporan kecelakaan kerja tidak efektif dan tidak terdokumentasi dengan baik | Meningkatkan sistem pelaporan kecelakaan kerja dengan membuat formulir pelaporan yang mudah diisi dan sistem pengarsipan yang terstruktur. |
Peralatan kerja tidak diinspeksi secara rutin dan tidak dikalibrasi secara berkala | Menerapkan program inspeksi rutin terhadap peralatan kerja dan melakukan kalibrasi secara berkala untuk memastikan keamanan dan keandalan. |
Tidak ada prosedur penanganan limbah B3 yang jelas dan terstruktur | Membuat prosedur penanganan limbah B3 yang jelas dan terstruktur, serta menyediakan fasilitas pengolahan limbah B3 yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. |
Tidak ada program komunikasi dan sosialisasi K3 yang efektif | Membuat program komunikasi dan sosialisasi K3 yang efektif untuk meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya K3. |
Pelaporan dan Tindak Lanjut
Setelah audit internal SMK3 selesai, langkah selanjutnya adalah penyusunan laporan audit dan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan. Laporan audit internal SMK3 berfungsi sebagai dokumentasi hasil audit dan menjadi dasar bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dalam sistem manajemen K3.
Penyusunan Laporan Audit Internal SMK3
Laporan audit internal SMK3 harus disusun secara sistematis dan terstruktur agar mudah dipahami dan diinterpretasikan. Berikut adalah format dan isi laporan audit internal SMK3:
- Identitas Perusahaan: Nama perusahaan, alamat, dan nomor telepon.
- Tanggal Audit: Periode waktu pelaksanaan audit internal SMK3.
- Tim Audit: Nama dan jabatan anggota tim audit internal SMK3.
- Ruang Lingkup Audit: Area atau aspek yang diaudit, misalnya, sistem manajemen K3, prosedur kerja, atau peralatan kerja.
- Metodologi Audit: Cara atau teknik yang digunakan dalam pelaksanaan audit, seperti observasi, wawancara, dan pengecekan dokumen.
- Temuan Audit: Deskripsi rinci mengenai temuan audit, termasuk:
- Penyimpangan dari standar SMK3.
- Kesenjangan antara praktik dan kebijakan SMK3.
- Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penyimpangan atau kesenjangan.
- Rekomendasi: Saran-saran untuk mengatasi temuan audit dan meningkatkan sistem manajemen K3, meliputi:
- Tindakan korektif yang harus diambil.
- Tindakan preventif untuk mencegah terjadinya penyimpangan di masa depan.
- Kesimpulan: Ringkasan hasil audit dan rekomendasi yang diberikan.
- Lampiran: Dokumen pendukung, seperti foto, data, dan hasil observasi.
Tindak Lanjut terhadap Rekomendasi
Tindak lanjut terhadap rekomendasi audit internal SMK3 sangat penting untuk memastikan efektivitas audit dan perbaikan sistem manajemen K 3. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan perusahaan:
- Menerima dan Menilai Rekomendasi: Perusahaan harus menerima dan menilai rekomendasi yang diberikan oleh tim audit internal SMK3 dengan serius.
- Menentukan Prioritas: Perusahaan harus memprioritaskan rekomendasi berdasarkan tingkat risiko dan dampaknya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
- Menyusun Rencana Tindak Lanjut: Perusahaan harus menyusun rencana tindak lanjut yang terstruktur, meliputi:
- Tindakan yang akan diambil untuk mengatasi setiap rekomendasi.
- Penanggung jawab untuk setiap tindakan.
- Jadwal pelaksanaan tindakan.
- Melaksanakan Tindakan: Perusahaan harus melaksanakan tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
- Memantau dan Mengevaluasi: Perusahaan harus memantau dan mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah diambil secara berkala.
- Dokumentasi: Perusahaan harus mendokumentasikan semua proses tindak lanjut, termasuk rekomendasi, rencana tindak lanjut, pelaksanaan tindakan, dan hasil evaluasi.
Contoh Laporan Audit Internal SMK3
Berikut adalah contoh laporan audit internal SMK3 yang lengkap dan informatif:
Bagian | Isi |
---|---|
Identitas Perusahaan | PT. Karya Utama, Jl. Sudirman No. 123, Jakarta, Telp. (021) 12345678 |
Tanggal Audit | 10-15 Januari 2023 |
Tim Audit | – Ahmad (Auditor Utama)
Prosedur Audit Internal SMK3 merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk menilai efektivitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di suatu perusahaan. Salah satu aspek penting dalam audit internal SMK3 adalah evaluasi terhadap hasil inspeksi K3 yang telah dilakukan. Hasil inspeksi ini kemudian dirangkum dalam Laporan Hasil Inspeksi K3 , yang menjadi bahan penting dalam audit internal. Laporan ini memuat temuan-temuan selama inspeksi, baik yang positif maupun yang memerlukan perbaikan. Auditor internal kemudian menganalisis laporan ini untuk menilai sejauh mana perusahaan telah menerapkan SMK3 sesuai dengan standar yang ditetapkan.
|
Ruang Lingkup Audit | Sistem manajemen K3 di Departemen Produksi |
Metodologi Audit | Observasi, wawancara, dan pengecekan dokumen |
Temuan Audit | – Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) tidak sesuai dengan standar.
|
Rekomendasi | – Melakukan pelatihan penggunaan APD yang benar.
Prosedur Audit Internal SMK3 merupakan salah satu elemen penting dalam membangun sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif. Melalui audit internal, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi efektivitas penerapan SMK3, serta memetakan area-area yang perlu ditingkatkan. Peran penting dalam keberhasilan sistem manajemen K3 adalah komitmen dari seluruh jajaran perusahaan, yang tercermin dalam Pernyataan Komitmen Jajaran dalam Sistem Manajemen K3. Pernyataan komitmen ini menjadi dasar bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan budaya K3 yang kuat dan berkelanjutan. Hal ini juga akan menjadi fokus penting dalam Prosedur Audit Internal SMK3, memastikan bahwa komitmen tersebut benar-benar diimplementasikan dalam setiap aspek operasional perusahaan.
|
Kesimpulan | Audit internal SMK3 di Departemen Produksi menemukan beberapa penyimpangan dan kesenjangan. Rekomendasi yang diberikan harus ditindaklanjuti dengan serius untuk meningkatkan sistem manajemen K3. |
Lampiran | Foto, data, dan hasil observasi |
Manfaat Audit Internal SMK3
Audit internal SMK3 merupakan alat penting bagi perusahaan untuk memastikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berjalan efektif dan efisien. Melalui audit internal, perusahaan dapat mengidentifikasi kelemahan dan potensi risiko, serta memetakan area yang perlu ditingkatkan untuk mencapai target K3 yang optimal.
Pelaksanaan audit internal SMK3 memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan, mulai dari peningkatan kinerja K3, pengurangan risiko, hingga kepatuhan terhadap peraturan.
Prosedur Audit Internal SMK3 merupakan proses sistematis untuk mengevaluasi efektivitas penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) di perusahaan. Dalam audit internal ini, tim auditor akan mengidentifikasi berbagai isu yang dapat menghambat keberhasilan SMK3, baik dari internal maupun eksternal perusahaan. Isu internal meliputi kurangnya kesadaran karyawan tentang K3, ketidaksesuaian prosedur kerja dengan standar K3, dan kurangnya sumber daya untuk implementasi SMK3.
Sementara isu eksternal meliputi perubahan regulasi K3, tren kecelakaan kerja di industri terkait, dan persaingan dalam penerapan standar K3. Identifikasi Isu Internal dan Isu Eksternal Perusahaan dalam Sistem Manajemen K3 menjadi hal yang krusial dalam audit internal SMK3, karena dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi mitigasi risiko dan meningkatkan efektivitas SMK3 secara keseluruhan.
Peningkatan Kinerja K3
Audit internal SMK3 membantu perusahaan untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dalam sistem manajemen K3. Dengan melakukan analisis terhadap data dan temuan audit, perusahaan dapat merumuskan strategi dan tindakan korektif yang tepat untuk meningkatkan kinerja K3 secara menyeluruh. Sebagai contoh, audit internal dapat mengungkap adanya kekurangan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) di lapangan.
Prosedur Audit Internal SMK3 merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk menilai efektivitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di suatu perusahaan. Salah satu aspek penting yang perlu dievaluasi dalam audit internal SMK3 adalah penerapan Instruksi Kerja (IKA) untuk pekerjaan yang berisiko, seperti pekerjaan manual handling.
Instruksi Kerja (IKA) Pekerjaan Manual Handling yang komprehensif dan mudah dipahami akan membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja yang berkaitan dengan pengangkatan dan perpindahan barang.
Audit internal SMK3 akan menilai apakah IKA tersebut telah diterapkan dengan baik, dikomunikasikan kepada seluruh pekerja, dan dijalankan secara konsisten dalam praktik operasional perusahaan.
Melalui temuan ini, perusahaan dapat memberikan pelatihan tambahan kepada karyawan mengenai penggunaan APD yang benar, menyediakan APD yang sesuai dengan kebutuhan, dan menerapkan sistem pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan APD digunakan secara optimal. Hal ini akan meningkatkan keselamatan dan kesehatan karyawan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Pengurangan Risiko
Audit internal SMK3 berperan penting dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko K3 di perusahaan. Melalui proses audit, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi, serta mengevaluasi efektivitas langkah-langkah pengendalian yang telah diterapkan. Temuan audit dapat menjadi dasar untuk merumuskan strategi mitigasi risiko yang lebih efektif, seperti penerapan prosedur kerja yang lebih aman, penggunaan teknologi yang lebih canggih, dan peningkatan sistem komunikasi dan koordinasi.
Dengan demikian, audit internal SMK3 membantu perusahaan untuk meminimalkan potensi risiko K3, mengurangi frekuensi kecelakaan kerja, dan melindungi aset perusahaan.
Kepatuhan terhadap Peraturan, Prosedur Audit Internal SMK3
Peraturan perundang-undangan di bidang K3 terus berkembang dan semakin kompleks. Audit internal SMK3 membantu perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan K3 yang berlaku. Melalui proses audit, perusahaan dapat mengevaluasi apakah sistem manajemen K3 yang diterapkan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Temuan audit dapat menjadi dasar untuk melakukan penyesuaian sistem manajemen K3 agar sesuai dengan peraturan terbaru, sehingga perusahaan terhindar dari sanksi dan kerugian finansial akibat pelanggaran peraturan.
Contoh Kasus
Salah satu contoh perusahaan yang berhasil meningkatkan kinerja K3 setelah menerapkan audit internal SMK3 adalah PT. X. Sebelum menerapkan audit internal, PT. X mengalami peningkatan frekuensi kecelakaan kerja dan kerugian finansial yang signifikan. Setelah menerapkan audit internal SMK3 secara berkala, PT.
X berhasil mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja, seperti kurangnya pelatihan K3, ketidaksesuaian APD, dan kurangnya kesadaran karyawan terhadap keselamatan kerja. PT. X kemudian melakukan berbagai tindakan korektif, seperti meningkatkan program pelatihan K3, menyediakan APD yang sesuai dengan kebutuhan, dan melakukan kampanye keselamatan kerja kepada karyawan.
Prosedur Audit Internal SMK3 merupakan proses evaluasi sistematis terhadap penerapan sistem manajemen K3 di suatu organisasi. Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai efektivitas pengendalian risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan K3. Salah satu aspek penting yang perlu diaudit adalah jalur evakuasi K3 , yang merupakan jalur yang dirancang untuk memindahkan pekerja dan pengunjung secara aman dan cepat dari area bahaya.
Audit Internal SMK3 terhadap jalur evakuasi K3 akan menilai kelengkapan, kondisi, dan fungsi jalur evakuasi, serta kelancaran pelaksanaan prosedur evakuasi. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan pekerja dan pengunjung dalam menghadapi situasi darurat.
Hasilnya, frekuensi kecelakaan kerja di PT. X menurun drastis, dan kinerja K3 perusahaan meningkat secara signifikan.
Daftar Manfaat Audit Internal SMK3
Manfaat | Penjelasan |
---|---|
Peningkatan Kinerja K3 | Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan merumuskan strategi untuk meningkatkan kinerja K3 secara menyeluruh. |
Pengurangan Risiko | Mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko, serta mengevaluasi efektivitas langkah-langkah pengendalian risiko. |
Kepatuhan terhadap Peraturan | Memastikan sistem manajemen K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. |
Peningkatan Kesadaran Karyawan | Meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. |
Peningkatan Efisiensi Operasional | Mengurangi downtime akibat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas. |
Peningkatan Citra Perusahaan | Meningkatkan reputasi perusahaan di mata stakeholder terkait komitmen K3. |
Tantangan dan Solusi dalam Audit Internal SMK3
Audit internal SMK3 merupakan proses penting dalam memastikan efektivitas sistem manajemen K3 di perusahaan. Namun, pelaksanaan audit internal SMK3 seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan. Pemahaman yang mendalam tentang tantangan tersebut menjadi kunci untuk mengembangkan solusi yang tepat guna dan efektif dalam meningkatkan kualitas audit internal SMK3.
Tantangan dalam Audit Internal SMK3
Beberapa tantangan yang umum dihadapi perusahaan dalam melakukan audit internal SMK3 meliputi:
- Kurangnya Sumber Daya: Perusahaan dengan sumber daya manusia yang terbatas atau kurangnya alokasi dana untuk pelatihan auditor internal dapat menghadapi kesulitan dalam menjalankan audit internal SMK3 secara efektif.
- Keterbatasan Waktu: Jadwal kerja yang padat dan tuntutan operasional yang tinggi dapat membuat auditor internal kesulitan untuk meluangkan waktu yang cukup dalam menjalankan audit internal SMK3.
- Kurangnya Kesadaran: Kurangnya kesadaran dan komitmen dari manajemen dan karyawan terhadap pentingnya SMK3 dapat menghambat pelaksanaan audit internal SMK3 yang efektif.
- Kurangnya Keterampilan dan Pengetahuan: Auditor internal mungkin kurang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk melakukan audit internal SMK3 secara komprehensif.
- Kurangnya Dokumen dan Data: Kurangnya dokumen dan data yang lengkap dan akurat dapat mempersulit auditor internal dalam melakukan analisis dan penilaian terhadap sistem manajemen K3.
- Ketidaksesuaian Standar dan Regulasi: Sistem manajemen K3 yang tidak sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku dapat menyebabkan ketidaksesuaian dan risiko yang lebih tinggi.
- Kurangnya Kejelasan Peran dan Tanggung Jawab: Ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan SMK3 dapat menyebabkan inefisiensi dan kesulitan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah K3.
- Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi: Kurangnya komunikasi dan koordinasi antar departemen dalam perusahaan dapat menghambat pelaksanaan audit internal SMK3 yang efektif.
Solusi untuk Mengatasi Tantangan Audit Internal SMK3
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam audit internal SMK3, perusahaan dapat menerapkan berbagai solusi, antara lain:
- Pelatihan dan Pengembangan: Melakukan pelatihan dan pengembangan bagi auditor internal untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam melakukan audit internal SMK 3. Pelatihan dapat mencakup aspek-aspek seperti:
- Teknik audit internal SMK3
- Standar dan regulasi K3 yang berlaku
- Analisis risiko K3
- Penilaian dan pelaporan audit internal SMK3
- Pemanfaatan Teknologi: Menerapkan teknologi yang dapat membantu dalam proses audit internal SMK3, seperti:
- Software audit internal SMK3
- Sistem manajemen dokumen elektronik
- Platform kolaborasi online
- Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi: Membangun komunikasi dan koordinasi yang efektif antar departemen dalam perusahaan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pelaksanaan SMK3.
- Peningkatan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran dan komitmen manajemen dan karyawan terhadap pentingnya SMK3 melalui program edukasi dan kampanye internal.
- Peningkatan Alokasi Sumber Daya: Mengelola sumber daya manusia dan keuangan secara efektif untuk mendukung pelaksanaan audit internal SMK3 yang komprehensif.
- Pengembangan Sistem Dokumen dan Data: Membangun sistem dokumen dan data yang lengkap dan akurat untuk mendukung proses audit internal SMK3.
- Evaluasi dan Peningkatan Sistem Manajemen K3: Melakukan evaluasi dan peningkatan secara berkala terhadap sistem manajemen K3 untuk memastikan kesesuaian dengan standar dan regulasi yang berlaku.
- Pengembangan Sistem Pelaporan dan Monitoring: Membangun sistem pelaporan dan monitoring yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi hasil audit internal SMK3.
Tabel Tantangan dan Solusi Audit Internal SMK3
Tantangan | Solusi |
---|---|
Kurangnya sumber daya | Peningkatan alokasi sumber daya, pelatihan auditor internal, pemanfaatan teknologi |
Keterbatasan waktu | Peningkatan efisiensi proses audit, pemanfaatan teknologi, penjadwalan yang efektif |
Kurangnya kesadaran | Program edukasi dan kampanye internal, komunikasi yang efektif, melibatkan manajemen puncak |
Kurangnya keterampilan dan pengetahuan | Pelatihan dan pengembangan auditor internal, program sertifikasi |
Kurangnya dokumen dan data | Pengembangan sistem manajemen dokumen, standarisasi format data, pelatihan bagi karyawan |
Ketidaksesuaian standar dan regulasi | Evaluasi dan pembaruan sistem manajemen K3, pelatihan dan konsultasi |
Kurangnya kejelasan peran dan tanggung jawab | Pengembangan deskripsi pekerjaan yang jelas, pelatihan dan komunikasi yang efektif |
Kurangnya komunikasi dan koordinasi | Peningkatan komunikasi antar departemen, pertemuan rutin, platform kolaborasi online |
Penutupan
Pelaksanaan audit internal SMK3 secara berkala dan komprehensif merupakan investasi yang berharga bagi perusahaan. Dengan memahami prosedur audit internal SMK3, perusahaan dapat meningkatkan kinerja K3, meminimalisir risiko kecelakaan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan.
Audit internal SMK3 menjadi kunci penting dalam membangun budaya keselamatan yang kuat dan berkelanjutan, serta mencapai tujuan bisnis secara efektif.
FAQ Lengkap
Apakah audit internal SMK3 wajib dilakukan?
Audit internal SMK3 tidak diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, namun sangat disarankan untuk dilakukan sebagai langkah proaktif dalam meningkatkan kinerja K3.
Siapa yang berwenang untuk melakukan audit internal SMK3?
Audit internal SMK3 dapat dilakukan oleh tim internal perusahaan yang memiliki kompetensi dan pengetahuan di bidang K3, atau dapat didelegasikan kepada pihak eksternal yang memiliki sertifikasi dan pengalaman.
Bagaimana cara memilih tim audit internal SMK3 yang efektif?
Tim audit internal SMK3 sebaiknya terdiri dari anggota yang memiliki kompetensi, independensi, dan integritas, serta memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai di bidang K3.