Pemahaman mendalam tentang Dimensi pada metode BIM (Building Information Modelling) menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan proyek konstruksi.
Memahami setiap dimensi ini secara mendalam membuka peluang untuk meningkatkan efisiensi, mengelola risiko, dan menghasilkan proyek konstruksi yang lebih unggul.
Melalui artikel berikut ini, Tekniksipil.id akan menjelajahi setiap dimensi dengan lebih detail, memahami manfaatnya, dan bagaimana integrasinya dapat memberikan dampak positif pada proyek konstruksi.
Siklus BIM Dimension
Dimensi BIM merangkum berbagai tahap pemodelan informasi yang semakin kompleks. Dimulai dari pemodelan 3D yang menjadi dasar, BIM berkembang menjadi dimensi yang lebih tinggi, menambahkan informasi yang lebih mendalam dan relevan. Berikut detail penjelasannya.
2D (Desain):
- Shop Drawing: Menggambarkan detail konstruktif untuk membantu pelaksanaan konstruksi dan pemasangan.
- Tidak Ada Kolaborasi: Kurangnya kolaborasi antar disiplin dapat mengakibatkan ketidakefisienan dan kesalahan dalam pemahaman desain.
- Tidak ada Integrasi: Terbatasnya integrasi informasi antar model dan dokumentasi dapat menyulitkan koordinasi antar tim.
3D (Planning)
- Existing Conditions Models: Model kondisi eksisting memberikan gambaran visual yang akurat mengenai keadaan area proyek sebelum dimulainya konstruksi. Hal ini membantu tim proyek dalam merencanakan dan mengatasi potensi tantangan yang mungkin muncul.
- Safety and Logistics Model: Model keselamatan dan logistik memungkinkan perencanaan yang efektif terkait dengan faktor keselamatan pekerja dan pergerakan logistik material di area konstruksi. Ini membantu mencegah kecelakaan dan memastikan efisiensi operasional.
- Animation Renderings Walkthroughs: Animasi render memainkan peran kunci dalam menjelaskan desain kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk klien dan tim konstruksi. Melalui visualisasi yang dinamis, semua pihak dapat memahami secara lebih baik bagaimana proyek akan berkembang dari waktu ke waktu.
- BIM Driven Prefabrication Laser Accurate BIM Driven field Layouts: Pemanfaatan BIM dalam prefabrication memungkinkan penyusunan komponen-komponen struktural sebelumnya, menghemat waktu dan memastikan akurasi laser dalam penataan lapangan. Hal ini mendukung efisiensi konstruksi dan meminimalkan kesalahan saat pemasangan.
4D (Scheduling)
- Project Phasing Simulations: Simulasi tahap proyek membantu memvisualisasikan dan merencanakan urutan waktu yang tepat untuk setiap fase konstruksi. Ini membantu tim proyek dalam mengelola sumber daya dengan efektif dan meminimalkan kemungkinan penundaan.
- Detailed Simulation Installation: Simulasi instalasi yang mendetail memungkinkan tim untuk memahami secara jelas bagaimana setiap komponen akan dipasang dan berinteraksi dalam konteks keseluruhan proyek. Hal ini membantu mengidentifikasi potensi masalah dan menyesuaikan jadwal dengan lebih baik.
- Visual Validation For Payment Approval: Validasi visual menjadi alat yang efektif dalam persetujuan pembayaran proyek. Melalui visualisasi yang akurat, pemangku kepentingan dapat mengonfirmasi bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan progres yang diharapkan.
5D (Estimation)
Quantity Extraction to Support Cost Estimates: Ekstraksi kuantitas dari model BIM membantu dalam menghitung perkiraan biaya dengan akurat. Ini meminimalkan ketidakpastian dan memberikan dasar yang kuat untuk perencanaan keuangan proyek.
- Trade Verification From Fabrication Models: Structural Steel and Rebar MEP: Verifikasi perdagangan dari model fabrikasi memberikan tingkat akurasi yang tinggi dalam perhitungan biaya dan identifikasi potensi konflik konstruktif. Ini memastikan bahwa estimasi biaya mencerminkan kondisi lapangan yang sebenarnya.
- Value Engineering: What if scenarios-Visualizations-Quantity Extractions: Rekayasa nilai melibatkan analisis skenario “what if,” visualisasi, dan ekstraksi kuantitas. Hal ini membantu dalam mengevaluasi berbagai opsi untuk mencapai nilai terbaik dari segi ekonomi tanpa mengorbankan kualitas atau tujuan proyek.
- Prefabrication Solutions: Solusi prefabrication didukung oleh informasi BIM memungkinkan perencanaan yang lebih efisien dan produksi yang lebih cepat dari komponen-komponen konstruksi. Ini mendukung keberlanjutan proyek dan efisiensi biaya.
6D (Sustainability)
- Conceptual Energy Analysis: Analisis energi konseptual membantu dalam memahami dampak proyek terhadap lingkungan dan memberikan dasar untuk perancangan yang lebih berkelanjutan.
- Detailed Energy Analysis: Analisis energi yang mendalam memberikan pandangan rinci mengenai konsumsi energi proyek, memungkinkan pengoptimalan untuk efisiensi dan pengurangan dampak lingkungan.
- Sustainable Element Tracking: Pelacakan elemen berkelanjutan dalam model BIM membantu dalam memonitor kinerja berkelanjutan selama siklus hidup bangunan.
- LEED tracking: Pemantauan dan pelacakan sesuai dengan standar LEED memastikan bahwa proyek memenuhi persyaratan keberlanjutan dan berkontribusi pada sertifikasi LEED.
7D (Facility Management Applications)
- Life Cycle BIM Strategies: Strategi BIM untuk siklus hidup bangunan membantu dalam perencanaan pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas sepanjang masa pakai bangunan.
- BIM As-Builts: Dokumentasi model BIM setelah selesai konstruksi memberikan panduan yang akurat untuk pemeliharaan dan perbaikan di masa depan.
- BIM Embedded Q&M Manuals: Manual kualitas dan pemeliharaan yang terintegrasi dalam model BIM menyederhanakan pengelolaan dokumen dan memastikan bahwa informasi yang diperlukan dapat diakses dengan mudah.
- BIM Maintenance Plans & Technical Support: Rencana pemeliharaan dan dukungan teknis yang terintegrasi dalam model BIM mendukung pengelolaan efektif dan efisien dari fasilitas sepanjang masa pakai.
8D (Digital Safety Management)
- Digital Safety Management: Menggunakan BIM untuk manajemen keselamatan, termasuk identifikasi risiko dan pelaksanaan langkah-langkah keselamatan.
- BIM Safety Plan: Rencana keselamatan berbasis BIM yang membantu mengelola dan mengkomunikasikan strategi keselamatan dalam suatu proyek.
- BIM Hazard Identification: Identifikasi bahaya dan potensi risiko keselamatan dalam model BIM untuk meningkatkan keselamatan konstruksi secara keseluruhan.
Peran BIM Dimension Dalam Meningkatkan Efisiensi Proyek
Siklus Pemodelan Informasi dalam BIM (Building Information Modeling) dapat memberikan efisiensi yang signifikan dalam proyek konstruksi. BIM membawa perubahan fundamental dalam cara proyek konstruksi direncanakan, dikelola, dan dieksekusi. Beberapa keuntungan utama yang dapat diperoleh melalui penerapan Siklus BIM termasuk:
- Visualisasi yang Lebih Baik: BIM memungkinkan visualisasi tiga dimensi yang lebih baik dari desain dan proyek secara keseluruhan. Ini membantu semua pemangku kepentingan, termasuk klien, kontraktor, dan arsitek, untuk lebih memahami konsep dan tujuan proyek.
- Koordinasi yang Lebih Baik: Model BIM mengintegrasikan informasi dari berbagai disiplin konstruksi, seperti struktural, mekanikal, dan elektrikal. Hal ini meningkatkan koordinasi antar tim dan mengurangi kemungkinan konflik desain selama proses konstruksi.
- Pembaruan Otomatis: Dengan adanya perubahan atau revisi desain, BIM secara otomatis memperbarui semua aspek terkait. Hal ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan menggunakan informasi yang sama dan terkini.
- Efisiensi Konstruksi: Penggunaan BIM dalam perencanaan konstruksi, termasuk simulasi 4D untuk penjadwalan, memungkinkan identifikasi dan penyelesaian potensi kendala sebelum pekerjaan dimulai. Ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya, termasuk waktu dan bahan.
- Estimasi Biaya yang Akurat: Dimensi 5D BIM memungkinkan ekstraksi kuantitas secara otomatis dari model, mendukung estimasi biaya yang lebih akurat. Ini membantu dalam mengelola anggaran proyek dengan lebih efisien dan mengurangi risiko biaya yang tidak terduga.
- Keberlanjutan yang Diperhitungkan: Dimensi 6D BIM membantu proyek dalam mempertimbangkan dampak lingkungan dan energi secara lebih holistik. Ini memungkinkan pengoptimalan desain untuk keberlanjutan yang lebih baik.
- Manajemen Fasilitas yang Efektif: Dimensi 7D BIM mendukung manajemen fasilitas dengan menyediakan informasi yang terintegrasi dan terdokumentasi dengan baik mengenai as-built dan pemeliharaan. Ini meningkatkan efisiensi operasional dan pemeliharaan jangka panjang.
Itulah ulasan mengenai siklus dimensi BIM yang bisa kami ulas untuk anda. Dengan memanfaatkan potensi BIM dalam semua dimensi siklusnya, proyek konstruksi dapat mengalami peningkatan produktivitas, pengurangan risiko kesalahan, dan pengelolaan proyek yang lebih efisien secara keseluruhan.