IKN, 8 Februari 2024, Tekniksipil.id – Kalimantan Timur, terutama wilayah sekitar KPP, menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak yang menyatakan kekhawatiran akan pembabatan hutan yang tak terkendali. Namun, mari kita lihat dari sudut pandang yang berbeda.
Meskipun ada pembangunan yang signifikan, namun tak semua area tergusur. Sebagian hutan masih tersisa, memberikan kesempatan bagi ekosistem alamiah untuk tetap berkembang.
Pada tanggal 8 Februari 2024, kami melakukan penelusuran di sekitar wilayah KPP untuk melihat progres pembangunan. Meski terdapat pembukaan lahan untuk pembangunan infrastruktur, terdapat juga upaya pelestarian sekitar.
Hutan yang masih berdiri tegak memberikan lingkungan yang asri, dengan suara hewan-hewan yang masih terdengar. Kami melihat perkembangan pembangunan rumah jabatan tapakan menteri yang signifikan.
Sebagian besar rumah sudah hampir selesai, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan fasilitas administratif di wilayah tersebut.
Namun, juga perlu dicatat bahwa beberapa rumah masih dalam tahap konstruksi, menandakan kesinambungan pembangunan yang akan datang.
Selain itu, jalan-jalan menuju area tersebut juga mulai diperbaiki, menunjukkan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas.
Di sektor lainnya, pembangunan Hotel Nusantara juga menarik perhatian kami. Dengan progres pembangunan yang terlihat dari luar, terlihat keseriusan dalam menghadirkan fasilitas penginapan yang memadai di wilayah tersebut.
Sementara itu, area titik nol juga menjadi pusat perhatian, tidak hanya sebagai landmark tetapi juga sebagai pusat pembangunan di sekitarnya.
Tantangan besar yang dihadapi adalah musim hujan yang kerap melanda wilayah ini. Tanah yang berwarna oranye menjadi tandanya, mengisyaratkan kondisi yang sulit untuk konstruksi.
Namun, progres tetap terjadi meskipun dengan tantangan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visi pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Kalimantan Timur.
Dengan demikian, dari penelusuran ini, kita dapat melihat bahwa pembangunan di wilayah KPP Kalimantan Timur tidak hanya sekadar merusak lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur.
Dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, pembangunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.