Turnkey project adalah pendekatan pelaksanaan proyek yang menawarkan solusi lengkap dan terintegrasi, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian akhir. Model ini memberikan kemudahan bagi pemberi kerja (client) karena semua aspek proyek ditangani oleh satu pihak kontraktor, termasuk desain, konstruksi, pengadaan peralatan, instalasi, dan pelatihan operasional.
Konsep turnkey project telah diterapkan dalam berbagai bidang, seperti konstruksi gedung, pembangunan infrastruktur, pengembangan teknologi, dan manufaktur. Keuntungannya yang signifikan, seperti efisiensi waktu dan biaya, serta pengurangan risiko, menjadikan turnkey project sebagai pilihan menarik bagi banyak perusahaan dan organisasi.
Definisi Turnkey Project
Turnkey project adalah konsep dalam manajemen proyek yang merujuk pada proyek di mana kontraktor atau penyedia jasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua aspek proyek, mulai dari desain dan perencanaan hingga konstruksi, instalasi, pengujian, dan bahkan pelatihan, sebelum menyerahkan proyek yang siap digunakan kepada klien.
Dengan kata lain, klien hanya perlu “menyalakan kunci” (turn the key) dan proyek siap beroperasi. Model ini menawarkan kemudahan dan kepraktisan bagi klien karena mereka tidak perlu terlibat dalam manajemen proyek secara langsung.
Contoh Turnkey Project
Turnkey project dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dan beberapa contohnya meliputi:
- Konstruksi:Pembangunan pabrik, gedung perkantoran, hotel, dan infrastruktur lainnya.
- Teknologi:Pengembangan dan implementasi sistem IT, jaringan komputer, dan perangkat lunak.
- Manufaktur:Pembuatan dan instalasi jalur produksi, mesin, dan peralatan industri.
Perbedaan Turnkey Project dengan Proyek Tradisional
Perbedaan utama antara turnkey project dan proyek tradisional terletak pada tingkat tanggung jawab dan keterlibatan kontraktor. Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan tersebut:
Aspek | Turnkey Project | Proyek Tradisional |
---|---|---|
Tanggung Jawab Kontraktor | Menanggung semua aspek proyek, dari desain hingga operasi | Bertanggung jawab untuk pekerjaan yang ditentukan dalam kontrak |
Keterlibatan Klien | Minimal, hanya perlu memberikan spesifikasi dan menerima hasil akhir | Aktif terlibat dalam proses desain, konstruksi, dan pengawasan |
Risiko | Kontraktor menanggung risiko yang lebih besar, tetapi klien memiliki risiko yang lebih rendah | Klien menanggung risiko yang lebih besar, tetapi memiliki kontrol yang lebih besar |
Biaya | Biaya cenderung lebih tinggi karena mencakup semua aspek proyek | Biaya cenderung lebih rendah, tetapi klien harus menanggung biaya tambahan untuk manajemen proyek |
Keuntungan Turnkey Project
Turnkey project, atau proyek serah terima kunci, menawarkan berbagai keuntungan bagi pemberi kerja (client) yang ingin membangun atau mengembangkan proyek tertentu. Konsep ini memungkinkan client untuk menyerahkan seluruh tanggung jawab proyek kepada kontraktor, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan commissioning, sehingga client dapat fokus pada aspek bisnis lainnya.
Keuntungan Utama Turnkey Project
Berikut adalah lima keuntungan utama menggunakan turnkey project bagi pemberi kerja:
- Penghematan Waktu:Turnkey project membebaskan client dari beban mengelola berbagai aspek proyek secara terpisah. Kontraktor bertanggung jawab atas semua tahapan, termasuk pengadaan material, koordinasi tenaga kerja, dan pengawasan konstruksi. Hal ini memungkinkan client untuk menghemat waktu yang berharga dan fokus pada kegiatan bisnis lainnya.
Proyek turnkey adalah proyek yang diserahkan kepada kontraktor dalam kondisi siap pakai. Kontraktor bertanggung jawab untuk semua aspek proyek, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan pengoperasian. Salah satu aspek penting dalam proyek turnkey adalah dokumentasi asbuilt, yang merupakan gambar dan spesifikasi yang menunjukkan kondisi akhir proyek.
Dokumentasi asbuilt adalah sangat penting untuk pemeliharaan dan renovasi di masa depan, dan menjadi bagian integral dalam proses penyerahan proyek turnkey.
- Penghematan Biaya:Meskipun biaya awal turnkey project mungkin lebih tinggi, namun di jangka panjang, model ini dapat membantu menghemat biaya. Kontraktor memiliki keahlian dan pengalaman untuk mengelola proyek secara efisien, mengurangi potensi pembengkakan biaya yang sering terjadi pada proyek tradisional. Selain itu, dengan menyerahkan semua tanggung jawab kepada kontraktor, client dapat menghindari biaya overhead yang terkait dengan manajemen proyek, seperti gaji staf dan biaya administrasi.
Turnkey project adalah konsep di mana sebuah proyek diserahkan kepada kontraktor secara utuh, mulai dari desain hingga operasional. Dalam konteks desain bangunan, penggunaan software seperti mengenal software autodesk revit menjadi sangat penting. Revit memungkinkan para kontraktor untuk menciptakan model bangunan 3D yang terintegrasi, mempermudah proses perencanaan, konstruksi, dan pengelolaan proyek.
Dengan demikian, software ini menjadi alat penting dalam mencapai kesuksesan turnkey project, terutama dalam meminimalisir kesalahan dan memaksimalkan efisiensi.
- Efisiensi dan Hasil Proyek yang Lebih Baik:Dengan fokus tunggal pada penyelesaian proyek, kontraktor dapat mengoptimalkan sumber daya dan proses, sehingga meningkatkan efisiensi dan hasil proyek. Kontraktor memiliki akses ke jaringan pemasok dan tenaga kerja yang terampil, yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai dengan standar kualitas yang tinggi.
Selain itu, kontraktor memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mendalam dalam bidang konstruksi, yang memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah sebelum terjadi.
- Pengurangan Risiko:Turnkey project membantu mengurangi risiko yang terkait dengan proyek konstruksi. Kontraktor bertanggung jawab atas semua aspek proyek, termasuk risiko yang terkait dengan perubahan desain, keterlambatan, dan masalah kualitas. Hal ini membebaskan client dari beban untuk mengelola risiko tersebut dan fokus pada aspek bisnis lainnya.
- Kualitas yang Terjamin:Kontraktor memiliki komitmen untuk memberikan hasil proyek yang berkualitas tinggi. Mereka memiliki tim yang berpengalaman dan terlatih untuk memastikan bahwa proyek selesai sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, kontraktor sering kali menawarkan jaminan kualitas dan garansi untuk pekerjaan mereka, memberikan rasa aman kepada client.
Contoh Penerapan Turnkey Project
Contoh konkret bagaimana turnkey project dapat meningkatkan efisiensi dan hasil proyek adalah pembangunan sebuah pabrik manufaktur. Dalam proyek tradisional, client harus mengelola berbagai aspek proyek secara terpisah, seperti perencanaan desain, pengadaan material, konstruksi, dan commissioning. Proses ini bisa memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.
Namun, dengan menggunakan turnkey project, client dapat menyerahkan semua tanggung jawab kepada kontraktor yang berpengalaman. Kontraktor akan mengelola semua aspek proyek, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan commissioning. Hal ini memungkinkan client untuk fokus pada aspek bisnis lainnya, seperti pemasaran dan penjualan produk.
Turnkey project adalah konsep proyek yang menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada kontraktor, mulai dari perencanaan hingga penyelesaian. Dalam konteks pembangunan, ukuran hebel yang bervariasi dapat menjadi faktor penting dalam perencanaan turnkey project. Pemilihan ukuran hebel yang tepat dapat mempengaruhi efisiensi penggunaan material, waktu pengerjaan, dan biaya keseluruhan proyek.
Dengan demikian, turnkey project memerlukan pertimbangan yang matang terhadap aspek material, termasuk ukuran hebel, untuk mencapai hasil yang optimal.
Dalam contoh ini, kontraktor dapat mengoptimalkan proses konstruksi, menggunakan teknologi dan teknik yang canggih, dan mengelola sumber daya secara efisien. Hal ini dapat menghasilkan penghematan biaya, peningkatan efisiensi, dan hasil proyek yang lebih baik. Selain itu, kontraktor dapat memastikan bahwa pabrik dibangun sesuai dengan standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat beroperasi dengan aman dan efisien.
Tantangan dalam Turnkey Project
Pelaksanaan turnkey project, meskipun menawarkan berbagai keuntungan, juga diiringi oleh beberapa tantangan yang perlu diatasi. Keberhasilan proyek ini bergantung pada kemampuan para pihak terkait untuk mengelola risiko, mengatasi ketidakpastian, dan membangun komunikasi yang efektif.
Identifikasi Tantangan Utama dalam Turnkey Project
Berikut adalah tiga tantangan utama yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan turnkey project:
- Manajemen Risiko dan Ketidakpastian:Turnkey project melibatkan berbagai variabel yang sulit diprediksi, seperti perubahan regulasi, fluktuasi harga bahan baku, dan keterlambatan pengiriman. Hal ini menciptakan risiko dan ketidakpastian yang tinggi, yang dapat mengancam kelancaran proyek dan memengaruhi target waktu dan biaya.
- Komunikasi yang Efektif:Komunikasi yang buruk antara semua pihak yang terlibat dalam turnkey project dapat menyebabkan kesalahpahaman, konflik, dan keterlambatan. Hal ini terutama penting mengingat kompleksitas proyek dan banyaknya pihak yang terlibat, seperti pemilik proyek, kontraktor, subkontraktor, dan pemasok.
- Pengelolaan Kontrak dan Spesifikasi:Kontrak turnkey project umumnya bersifat kompleks dan detail, mencakup semua aspek proyek, mulai dari desain hingga commissioning. Kesalahan dalam interpretasi kontrak atau spesifikasi dapat menimbulkan sengketa dan perselisihan, yang dapat mengganggu kelancaran proyek.
Mengelola Risiko dan Ketidakpastian dalam Turnkey Project
Risiko dan ketidakpastian dalam turnkey project dapat diatasi dengan menerapkan beberapa strategi:
- Analisis Risiko:Melakukan analisis risiko secara komprehensif untuk mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang mungkin muncul selama proyek. Analisis ini membantu dalam menentukan langkah-langkah mitigasi dan strategi pencegahan yang tepat.
- Manajemen Kontrak:Kontrak yang komprehensif dan jelas sangat penting untuk meminimalkan risiko dan ketidakpastian. Kontrak harus mencakup semua aspek proyek, seperti lingkup pekerjaan, jadwal, biaya, dan tanggung jawab masing-masing pihak.
- Pengelolaan Kualitas:Penerapan sistem manajemen kualitas yang ketat dapat membantu memastikan bahwa proyek dijalankan sesuai standar yang ditetapkan. Sistem ini mencakup kontrol kualitas, audit, dan review berkala untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan hasil yang sesuai.
- Asuransi Proyek:Asuransi proyek dapat memberikan perlindungan finansial terhadap risiko-risiko yang tidak terduga, seperti bencana alam, kecelakaan, dan kerusakan properti.
Komunikasi Efektif dalam Mengatasi Tantangan Turnkey Project
Komunikasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan dalam turnkey project. Berikut beberapa cara untuk membangun komunikasi yang efektif:
- Saluran Komunikasi yang Jelas:Penetapan saluran komunikasi yang jelas dan terstruktur untuk setiap pihak yang terlibat dalam proyek. Hal ini memastikan bahwa informasi penting dapat dibagikan dengan tepat waktu dan akurat.
- Rapat Berkala:Rapat berkala antara semua pihak yang terlibat dalam proyek untuk membahas kemajuan, masalah, dan keputusan penting. Rapat ini membantu dalam menjaga komunikasi yang terbuka dan transparan.
- Dokumentasi yang Terstruktur:Dokumentasi yang terstruktur untuk semua komunikasi, keputusan, dan perubahan yang terjadi selama proyek. Dokumentasi ini membantu dalam menyelesaikan konflik dan perselisihan yang mungkin muncul di kemudian hari.
- Bahasa yang Jelas dan Ringkas:Penggunaan bahasa yang jelas dan ringkas dalam semua komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik.
Contoh Komunikasi Efektif dalam Turnkey Project
Misalnya, dalam proyek pembangunan pabrik, komunikasi yang efektif antara kontraktor dan pemilik proyek sangat penting untuk memastikan bahwa spesifikasi dan kebutuhan pemilik proyek terpenuhi dengan tepat. Kontraktor dapat menggunakan platform komunikasi online untuk berbagi gambar desain, laporan kemajuan, dan dokumentasi proyek dengan pemilik proyek.
Selain itu, rapat berkala dapat dilakukan untuk membahas perkembangan proyek, mengatasi masalah yang muncul, dan memastikan bahwa kedua pihak berada di jalur yang sama.
Proses Turnkey Project: Turnkey Project Adalah
Proses turnkey project melibatkan serangkaian tahapan yang terstruktur dan terkoordinasi dengan baik untuk memastikan keberhasilan proyek. Tahapan-tahapan ini meliputi perencanaan, desain, pengadaan, konstruksi, pengujian, dan commissioning, hingga akhirnya penyerahan proyek kepada pemilik.
Tahapan Utama dalam Proses Turnkey Project
Berikut adalah tabel yang menunjukkan tahapan-tahapan utama dalam proses turnkey project:
Tahap | Keterangan |
---|---|
Perencanaan | Meliputi studi kelayakan, analisis kebutuhan, perumusan spesifikasi proyek, dan penentuan target waktu dan biaya. |
Desain | Merancang detail teknis proyek, termasuk arsitektur, struktur, sistem mekanikal dan elektrikal, dan integrasi sistem. |
Pengadaan | Memilih dan mengontrak vendor untuk menyediakan material, peralatan, dan jasa yang diperlukan. |
Konstruksi | Membangun proyek sesuai dengan desain yang telah disetujui, termasuk pengadaan tenaga kerja dan manajemen konstruksi. |
Pengujian | Melakukan pengujian dan commissioning untuk memastikan bahwa semua sistem dan komponen berfungsi sesuai dengan spesifikasi. |
Penyerahan | Menyerahkan proyek kepada pemilik, termasuk dokumentasi teknis dan pelatihan operasional. |
Peran Pihak yang Terlibat, Turnkey project adalah
Beberapa pihak terlibat dalam proses turnkey project, masing-masing memiliki peran yang penting dalam memastikan keberhasilan proyek. Berikut adalah peran utama:
- Pemilik Proyek: Menentukan kebutuhan dan spesifikasi proyek, menyediakan pendanaan, dan mengawasi proses pembangunan.
- Kontraktor Turnkey: Bertanggung jawab atas semua aspek proyek, mulai dari perencanaan hingga penyerahan. Mereka bertindak sebagai satu titik kontak tunggal untuk pemilik proyek.
- Subkontraktor: Melakukan tugas-tugas spesifik dalam proyek, seperti konstruksi, instalasi, dan pengujian. Mereka bekerja di bawah pengawasan kontraktor turnkey.
- Konsultan: Memberikan nasihat dan dukungan teknis dalam berbagai aspek proyek, seperti desain, konstruksi, dan manajemen proyek.
- Vendor: Menyediakan material, peralatan, dan jasa yang diperlukan untuk proyek.
Contoh Kontrak Turnkey Project
Kontrak turnkey project biasanya disusun dengan detail dan komprehensif, mencakup semua aspek proyek. Berikut adalah contoh elemen yang umumnya terdapat dalam kontrak turnkey project:
- Definisi Lingkup Proyek: Menjelaskan secara rinci ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh kontraktor turnkey.
- Jadwal dan Waktu Penyelesaian: Menentukan tanggal mulai dan selesai proyek, serta target waktu penyelesaian setiap tahap.
- Biaya Proyek: Mencantumkan total biaya proyek, termasuk biaya material, tenaga kerja, dan overhead.
- Metode Pembayaran: Menentukan metode pembayaran yang akan digunakan, seperti pembayaran bertahap berdasarkan kemajuan proyek.
- Jaminan dan Garansi: Mencantumkan jaminan dan garansi yang diberikan oleh kontraktor turnkey untuk pekerjaan dan material yang disediakan.
- Sanksi dan Denda: Menentukan sanksi dan denda yang akan dikenakan jika kontraktor turnkey gagal memenuhi kewajibannya.
- Resolusi Sengketa: Menentukan mekanisme penyelesaian sengketa yang akan digunakan jika terjadi perselisihan antara pemilik proyek dan kontraktor turnkey.
Contoh Turnkey Project di Indonesia
Turnkey project merupakan konsep pembangunan yang melibatkan satu pihak tunggal untuk bertanggung jawab atas seluruh aspek proyek, mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, hingga pengoperasian. Di Indonesia, konsep ini telah diterapkan dalam berbagai proyek, memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan masyarakat.
Turnkey project adalah bentuk proyek yang ditawarkan dalam bentuk paket lengkap, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Dalam konteks ini, tahap desain engineering memegang peran penting. DED (Detail Engineering Design) adalah tahap yang menjabarkan secara rinci desain proyek, mencakup spesifikasi teknis, material, dan metode konstruksi.
Informasi yang tercantum dalam DED menjadi acuan bagi kontraktor dalam membangun proyek sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dengan demikian, DED menjadi fondasi penting dalam mencapai keberhasilan turnkey project, menjamin proyek selesai sesuai waktu dan kualitas yang diharapkan.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Barat
Salah satu contoh turnkey project di Indonesia adalah proyek pembangunan PLTU di Jawa Barat, yang dijalankan oleh perusahaan konstruksi dan energi asal Jepang, Marubeni Corporation. Proyek ini merupakan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas besar, dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan energi listrik di Jawa Barat.
- Nama Proyek:PLTU Jawa Barat
- Bidang:Energi
- Pelaksana:Marubeni Corporation
Proyek ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat, yaitu:
- Meningkatkan pasokan energi listrik, mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di wilayah tersebut.
- Menciptakan lapangan kerja baru selama masa konstruksi dan pengoperasian PLTU.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses listrik yang lebih baik.
Dalam pelaksanaan proyek ini, Marubeni Corporation bertanggung jawab atas semua aspek, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan pengoperasian. Mereka juga bertanggung jawab atas pembiayaan dan pengadaan peralatan. Model turnkey project ini memungkinkan proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Proyek Infrastruktur Jalan Tol di Jawa Timur
Contoh turnkey project lainnya adalah pembangunan jalan tol di Jawa Timur, yang dijalankan oleh konsorsium perusahaan konstruksi dan investasi asal Indonesia dan Korea Selatan. Proyek ini merupakan proyek infrastruktur penting yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di Jawa Timur.
Turnkey project merupakan proyek yang diselesaikan secara keseluruhan oleh kontraktor, termasuk desain, konstruksi, dan commissioning. Dalam konteks ini, LOD dalam BIM adalah salah satu faktor penting dalam manajemen proyek turnkey. Level of Development (LOD) BIM menentukan tingkat detail yang dibutuhkan dalam model BIM untuk mencapai hasil yang optimal.
Dengan LOD yang tepat, kontraktor dapat memastikan bahwa desain dan konstruksi berjalan lancar, dan proyek turnkey dapat diselesaikan dengan efisien.
- Nama Proyek:Jalan Tol Trans Jawa
- Bidang:Infrastruktur
- Pelaksana:Konsorsium Perusahaan Indonesia dan Korea Selatan
Proyek ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Timur, yaitu:
- Mempermudah akses transportasi dan logistik, mendukung pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di wilayah tersebut.
- Menciptakan lapangan kerja baru selama masa konstruksi dan pengoperasian jalan tol.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses transportasi yang lebih cepat dan efisien.
Dalam pelaksanaan proyek ini, konsorsium tersebut bertanggung jawab atas semua aspek, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan pengoperasian. Mereka juga bertanggung jawab atas pembiayaan dan pengadaan material. Model turnkey project ini memungkinkan proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Turnkey project adalah proyek yang diserahkan kepada kontraktor secara menyeluruh, mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, hingga pengoperasian. Dalam prosesnya, diperlukan perencanaan yang matang dan detail, di mana detail artinya merujuk pada spesifikasi yang jelas dan rinci mengenai setiap aspek proyek.
Detailed artinya memastikan bahwa setiap elemen proyek terlaksana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga menghasilkan hasil akhir yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan klien.
Proyek Pembangunan Rumah Sakit di Kalimantan Timur
Contoh turnkey project lainnya adalah pembangunan rumah sakit di Kalimantan Timur, yang dijalankan oleh perusahaan konstruksi dan kesehatan asal Singapura. Proyek ini merupakan proyek pembangunan rumah sakit modern yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di Kalimantan Timur.
- Nama Proyek:Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Samarinda
- Bidang:Kesehatan
- Pelaksana:Perusahaan Konstruksi dan Kesehatan Asal Singapura
Proyek ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Kalimantan Timur, yaitu:
- Meningkatkan akses layanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil.
- Menciptakan lapangan kerja baru selama masa konstruksi dan pengoperasian rumah sakit.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses layanan kesehatan yang lebih baik.
Dalam pelaksanaan proyek ini, perusahaan tersebut bertanggung jawab atas semua aspek, mulai dari perencanaan dan desain hingga konstruksi dan pengoperasian. Mereka juga bertanggung jawab atas pembiayaan dan pengadaan peralatan medis. Model turnkey project ini memungkinkan proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Penutup
Penerapan turnkey project semakin meluas seiring dengan kebutuhan akan solusi proyek yang terstruktur dan efisien. Dengan memahami proses, keuntungan, dan tantangannya, baik pemberi kerja maupun kontraktor dapat memanfaatkan model ini untuk mencapai hasil proyek yang optimal dan memaksimalkan nilai investasi.
Komunikasi yang efektif dan kolaborasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan proyek turnkey.
Detail FAQ
Apakah turnkey project cocok untuk semua jenis proyek?
Tidak semua proyek cocok untuk model turnkey. Proyek dengan kompleksitas tinggi, risiko besar, dan kebutuhan spesifik mungkin lebih baik dijalankan dengan pendekatan tradisional.
Bagaimana cara memilih kontraktor turnkey yang tepat?
Pilih kontraktor yang memiliki pengalaman dan reputasi baik dalam bidang proyek yang Anda inginkan. Perhatikan juga portofolio proyek sebelumnya dan kemampuan mereka dalam mengelola risiko.
Apa saja contoh turnkey project di Indonesia?
Contohnya adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, serta proyek energi seperti pembangkit listrik tenaga surya dan geothermal.