Filantropi: Pengertian, Sejarah, Jenis, Hingga Contohnya – Filantropi: Memahami Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Contohnya merupakan konsep yang telah ada sejak lama dan memiliki peran penting dalam membangun masyarakat. Filantropi merupakan tindakan sukarela yang dilakukan individu, kelompok, atau organisasi untuk membantu orang lain atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Tindakan ini dapat berupa donasi uang, waktu, atau sumber daya lainnya untuk tujuan sosial, kemanusiaan, atau pengembangan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek filantropi, mulai dari pengertiannya hingga contoh-contoh nyata di Indonesia. Kita akan membahas sejarah singkat filantropi, jenis-jenis filantropi, serta dampak positif yang ditimbulkannya. Dengan memahami konsep filantropi, kita dapat lebih menghargai peran pentingnya dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Memahami Filantropi
Filantropi, sebuah kata yang mungkin sudah familiar di telinga kita, merujuk pada tindakan memberi atau beramal untuk membantu orang lain. Namun, apa sebenarnya makna filantropi dan bagaimana kita bisa melihatnya dalam kehidupan sehari-hari? Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang filantropi, mulai dari pengertiannya, sejarahnya, jenis-jenisnya, hingga contoh-contoh nyata yang bisa kita temui.
Pengertian Filantropi, Filantropi: Pengertian, Sejarah, Jenis, Hingga Contohnya
Filantropi dapat diartikan sebagai tindakan sukarela yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi untuk memberikan bantuan kepada orang lain, baik dalam bentuk materi, jasa, atau waktu, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Bantuan ini bisa ditujukan kepada individu, komunitas, atau bahkan lingkungan hidup.
Sebagai contoh konkret, seorang pengusaha sukses yang menyumbangkan sebagian hartanya untuk membangun rumah sakit bagi masyarakat kurang mampu merupakan tindakan filantropi. Demikian pula, sekelompok mahasiswa yang secara sukarela mengajar anak-anak di daerah terpencil, atau organisasi yang menyediakan makanan dan pakaian bagi korban bencana alam, semuanya merupakan contoh kegiatan filantropi.
Contoh Kegiatan Filantropi
Kegiatan filantropi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik oleh individu, kelompok, maupun organisasi. Berikut beberapa contoh kegiatan filantropi yang sering kita temui:
- Donasi uang tunai untuk membantu korban bencana alam.
- Menyumbangkan barang-barang kebutuhan pokok seperti pakaian, makanan, atau alat tulis untuk anak-anak yatim piatu.
- Melakukan kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan, membantu lansia, atau mengajar anak-anak di daerah terpencil.
- Mendirikan yayasan atau lembaga amal untuk membantu orang lain.
- Membangun sekolah, rumah sakit, atau fasilitas umum lainnya untuk masyarakat.
Ilustrasi Kegiatan Filantropi
Bayangkan seorang petani yang tengah kesulitan menjual hasil panennya karena harga jual yang rendah. Seorang pengusaha muda yang peduli dengan nasib petani tersebut kemudian membeli seluruh hasil panen petani dengan harga yang lebih tinggi, kemudian menjualnya kembali ke pasar dengan harga yang wajar.
Melalui tindakan ini, pengusaha muda tersebut telah membantu petani untuk mendapatkan penghasilan yang layak dan meningkatkan kesejahteraannya. Ini merupakan salah satu contoh kegiatan filantropi yang dilakukan dengan cara yang kreatif dan berdampak positif.
Perbedaan Filantropi dengan Kegiatan Sosial Lainnya
Kegiatan filantropi seringkali disamakan dengan kegiatan sosial lainnya, seperti kegiatan sosial kemasyarakatan, kegiatan sosial budaya, atau kegiatan sosial politik. Namun, terdapat perbedaan mendasar yang membedakan filantropi dengan kegiatan sosial lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Aspek | Filantropi | Kegiatan Sosial Lainnya |
---|---|---|
Tujuan | Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup orang lain | Beragam, seperti mempererat tali silaturahmi, melestarikan budaya, atau memperjuangkan kepentingan bersama |
Motivasi | Kepedulian, rasa kasih sayang, dan keinginan untuk membantu | Kepentingan bersama, rasa solidaritas, atau idealisme |
Bentuk | Donasi, sukarela, atau bentuk bantuan lainnya | Beragam, seperti kegiatan gotong royong, festival budaya, atau demonstrasi |
Sifat | Sukarela dan tidak mengharapkan imbalan | Bisa sukarela, bisa juga atas dasar kewajiban atau kepentingan bersama |
Menelusuri Jejak Filantropi
Filantropi, sebagai bentuk kepedulian dan sumbangan untuk kebaikan bersama, telah menjejakkan kakinya di bumi pertiwi sejak lama. Sejarah mencatat berbagai kisah inspiratif tentang individu dan kelompok yang mengabdikan diri untuk membantu sesama. Memahami jejak filantropi di Indonesia memberikan perspektif penting tentang bagaimana nilai-nilai luhur ini telah tertanam dalam budaya dan tradisi bangsa.
Filantropi, sebagai tindakan kemanusiaan yang berfokus pada kesejahteraan bersama, dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari donasi finansial hingga kontribusi aktif dalam program sosial. Salah satu isu global yang mendesak untuk ditangani melalui aksi filantropis adalah perubahan iklim yang diakibatkan oleh efek rumah kaca.
Efek rumah kaca, seperti yang dijelaskan dalam artikel Efek Rumah Kaca: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya , merupakan proses pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Dengan demikian, peran filantropi dalam mengatasi perubahan iklim menjadi sangat penting, baik melalui pendanaan penelitian, pengembangan teknologi ramah lingkungan, maupun edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Sejarah Singkat Filantropi di Indonesia
Filantropi di Indonesia telah ada sejak zaman kerajaan, di mana para raja dan bangsawan menunjukkan kepedulian terhadap rakyatnya melalui berbagai bentuk bantuan. Salah satu contohnya adalah di masa kerajaan Majapahit, di mana raja-raja memberikan sumbangan kepada masyarakat miskin dan membangun tempat ibadah.
Selain itu, sistem gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Indonesia juga merupakan bentuk filantropi, di mana masyarakat bekerja sama untuk membantu menyelesaikan masalah bersama.
Tokoh-tokoh Filantropis di Indonesia
Indonesia memiliki banyak tokoh yang telah menginspirasi dengan kontribusi filantropisnya. Beberapa tokoh tersebut antara lain:
- Buya Hamka: Tokoh agama dan sastrawan ini dikenal dengan kepeduliannya terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Ia mendirikan berbagai yayasan dan lembaga pendidikan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Mochtar Riady: Pengusaha sukses ini dikenal dengan komitmennya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Ia mendirikan Yayasan Pendidikan Astra dan Yayasan Kesehatan Astra, yang telah memberikan manfaat bagi banyak orang.
- Chairul Tanjung: Pengusaha yang juga dikenal sebagai “Si Anak Singkong” ini memiliki perhatian besar terhadap pendidikan dan pengembangan ekonomi. Ia mendirikan berbagai lembaga pendidikan, seperti Universitas Paramadina dan Institut Bisnis dan Ekonomi Indonesia (IBE).
Contoh Ilustrasi Tokoh Filantropis di Indonesia
Sebagai contoh, Buya Hamka, selain aktif menulis buku dan memberikan ceramah, juga mendirikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berperan penting dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Mochtar Riady, melalui Yayasan Pendidikan Astra, telah memberikan beasiswa kepada ribuan pelajar dan mahasiswa, serta membangun sekolah dan universitas di berbagai daerah.
Chairul Tanjung, melalui Yayasan Paramadina, telah memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak kurang mampu dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat.
Filantropi, sebagai bentuk kepedulian dan aksi nyata untuk kebaikan bersama, memiliki sejarah panjang dan beragam jenis. Salah satu contohnya adalah pelestarian hutan, yang merupakan bentuk filantropi yang berdampak luas. Melalui program konservasi, donasi, dan advokasi, para filantropis berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan, yang memiliki 15+ manfaat bagi kehidupan dan lingkungan , seperti menyerap karbon dioksida, menyediakan air bersih, dan menjadi habitat bagi beragam spesies.
Dengan demikian, filantropi tidak hanya membantu manusia, tetapi juga ekosistem dan keberlanjutan planet ini.
Perkembangan Filantropi di Indonesia
Filantropi di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dari masa ke masa. Di era pasca kemerdekaan, filantropi lebih banyak difokuskan pada bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur. Namun, seiring berjalannya waktu, filantropi mulai berkembang ke berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Tabel Tokoh Filantropis di Indonesia
Tokoh | Masa Aktif | Kontribusi |
---|---|---|
Buya Hamka | 1908
Filantropi, sebagai tindakan sukarela untuk membantu orang lain, memiliki sejarah panjang dan beragam. Salah satu bentuknya dapat diwujudkan melalui dukungan terhadap kelestarian lingkungan, seperti Hutan Rakyat: Pengertian, Dasar Hukum, Jenis, Manfaat , yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan. Melalui program-program filantropi, dapat menunjang keberlanjutan hutan rakyat dengan mendukung pengembangan infrastruktur, teknologi, dan pelatihan bagi masyarakat lokal. Dengan demikian, filantropi dapat berkontribusi signifikan dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.
|
Pendidikan, Kesejahteraan Masyarakat |
Mochtar Riady | – | Pendidikan, Kesehatan |
Chairul Tanjung | – | Pendidikan, Ekonomi |
Mengenal Jenis-Jenis Filantropi
Filantropi, sebagai bentuk tindakan sukarela untuk membantu orang lain, memiliki berbagai bentuk dan tujuan yang beragam. Memahami jenis-jenis filantropi memungkinkan kita untuk memahami lebih dalam motivasi, metode, dan dampaknya terhadap penerima manfaat.
Filantropi, sebagai tindakan amal dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama, memiliki sejarah panjang dan beragam bentuk. Dari donasi untuk membangun rumah sakit hingga mendukung penelitian ilmiah, filantropi memainkan peran penting dalam kemajuan manusia. Salah satu contoh nyata adalah dukungan terhadap pelestarian alam, seperti Pohon Kenanga, Ciri Ciri, Manfaat, Persebaran , yang memiliki nilai estetika dan manfaat ekologis.
Melalui filantropi, kita dapat membantu menjaga kelestarian spesies tumbuhan yang berharga ini dan memastikan keberlanjutannya untuk generasi mendatang.
Klasifikasi Berdasarkan Tujuan
Tujuan filantropi dapat dibedakan berdasarkan fokus dan sasaran yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa jenis filantropi berdasarkan tujuan:
- Filantropi Sosial:Berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas, seperti pengentasan kemiskinan, akses pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Contohnya adalah pembangunan sekolah di daerah terpencil, penyediaan layanan kesehatan gratis, atau program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat marginal.
- Filantropi Kemanusiaan:Mengutamakan bantuan kemanusiaan untuk mengatasi bencana alam, konflik, dan krisis kemanusiaan lainnya. Contohnya adalah donasi untuk korban bencana alam, bantuan untuk pengungsi, atau program rehabilitasi pasca-konflik.
- Filantropi Lingkungan:Bertujuan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup, seperti konservasi hutan, pencemaran air, dan perubahan iklim. Contohnya adalah pendanaan untuk penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan, program reboisasi, atau kampanye kesadaran lingkungan.
- Filantropi Seni dan Budaya:Menekankan pada pengembangan seni, budaya, dan warisan budaya, seperti mendukung seniman, museum, dan lembaga budaya lainnya. Contohnya adalah donasi untuk pameran seni, konser musik, atau program pelestarian warisan budaya.
- Filantropi Pendidikan:Berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, seperti pembangunan sekolah, beasiswa, dan program pelatihan guru. Contohnya adalah donasi untuk membangun sekolah di daerah terpencil, memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi, atau program pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Klasifikasi Berdasarkan Metode
Metode filantropi merujuk pada cara filantropi dilakukan, baik dalam bentuk pemberian langsung maupun melalui organisasi atau lembaga. Berikut adalah beberapa jenis filantropi berdasarkan metode:
- Donasi Langsung:Pemberian langsung bantuan kepada individu atau organisasi yang membutuhkan, baik dalam bentuk uang tunai, barang, atau jasa. Contohnya adalah donasi langsung kepada korban bencana alam, bantuan untuk anak yatim piatu, atau pemberian makanan kepada orang miskin.
- Filantropi Lembaga:Donasi melalui lembaga atau organisasi nirlaba yang memiliki fokus dan program tertentu. Contohnya adalah donasi kepada Yayasan Kanker Indonesia untuk mendukung program pengobatan kanker, atau donasi kepada lembaga pendidikan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
- Filantropi Korporat:Donasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi bisnis untuk tujuan sosial atau kemanusiaan. Contohnya adalah program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh perusahaan untuk membantu masyarakat sekitar, seperti program pemberdayaan masyarakat, bantuan pendidikan, atau pelestarian lingkungan.
- Filantropi Sukarelawan:Bentuk filantropi yang dilakukan dengan memberikan waktu dan tenaga secara sukarela untuk membantu orang lain. Contohnya adalah menjadi relawan di organisasi sosial, membantu mengajar di sekolah, atau membersihkan lingkungan.
Klasifikasi Berdasarkan Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan filantropi dapat berupa individu, kelompok, atau komunitas. Berikut adalah beberapa jenis filantropi berdasarkan penerima manfaat:
- Filantropi Individual:Donasi yang ditujukan untuk membantu individu yang membutuhkan, seperti bantuan untuk anak yatim piatu, orang sakit, atau orang miskin.
- Filantropi Kelompok:Donasi yang ditujukan untuk membantu kelompok tertentu, seperti kelompok penyandang disabilitas, kaum minoritas, atau kelompok masyarakat yang termarginalkan.
- Filantropi Komunitas:Donasi yang ditujukan untuk membantu komunitas tertentu, seperti pembangunan infrastruktur, program pemberdayaan masyarakat, atau pelestarian budaya.
Contoh Ilustrasi Jenis Filantropi
Misalnya, seorang pengusaha sukses memutuskan untuk mendonasikan sebagian hartanya untuk membangun rumah sakit di daerah terpencil. Ini merupakan contoh dari filantropi sosial dengan tujuan meningkatkan akses kesehatan masyarakat, metode donasi lembaga melalui Yayasan Kesehatan, dan penerima manfaat adalah masyarakat di daerah terpencil.
Jenis Filantropi yang Umum di Indonesia
Di Indonesia, jenis filantropi yang paling umum adalah filantropi sosial dan kemanusiaan. Hal ini terlihat dari banyaknya organisasi nirlaba dan lembaga sosial yang bergerak di bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan bencana alam. Selain itu, filantropi korporat juga semakin berkembang, dengan banyak perusahaan yang menerapkan program CSR untuk membantu masyarakat sekitar.
Tabel Jenis Filantropi
Jenis Filantropi | Tujuan | Metode | Contoh Penerapan |
---|---|---|---|
Filantropi Sosial | Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas | Donasi lembaga, donasi langsung, filantropi korporat | Pembangunan sekolah di daerah terpencil, penyediaan layanan kesehatan gratis, program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat marginal |
Filantropi Kemanusiaan | Mengatasi bencana alam, konflik, dan krisis kemanusiaan lainnya | Donasi langsung, donasi lembaga, filantropi korporat | Donasi untuk korban bencana alam, bantuan untuk pengungsi, program rehabilitasi pasca-konflik |
Filantropi Lingkungan | Melindungi dan melestarikan lingkungan hidup | Donasi lembaga, filantropi korporat, filantropi sukarelawan | Pendanaan untuk penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan, program reboisasi, kampanye kesadaran lingkungan |
Filantropi Seni dan Budaya | Mengembangkan seni, budaya, dan warisan budaya | Donasi lembaga, donasi langsung | Donasi untuk pameran seni, konser musik, program pelestarian warisan budaya |
Filantropi Pendidikan | Meningkatkan kualitas pendidikan | Donasi lembaga, donasi langsung, filantropi korporat | Donasi untuk membangun sekolah di daerah terpencil, memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi, program pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan |
Melihat Contoh Nyata Filantropi
Filantropi bukan sekadar konsep abstrak, tetapi realitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, berbagai kegiatan filantropi telah dilakukan, baik oleh individu, organisasi, maupun perusahaan. Contoh-contoh nyata ini menunjukkan bagaimana semangat berbagi dan kepedulian dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Contoh Kegiatan Filantropi di Indonesia
Berbagai kegiatan filantropi di Indonesia telah memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi berbagai masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beberapa contoh kegiatan yang inspiratif dan aktual antara lain:
- Yayasan Rumah Singgah Anak Kanker:Yayasan ini memberikan tempat tinggal dan dukungan medis bagi anak-anak penderita kanker yang berasal dari luar kota. Dengan menyediakan tempat tinggal yang nyaman dan aman, yayasan ini membantu anak-anak fokus pada pengobatan dan pemulihan.
- Program CSR Bank XYZ:Bank XYZ menjalankan program CSR yang fokus pada pengembangan pendidikan di daerah terpencil. Program ini meliputi pembangunan sekolah, penyediaan fasilitas belajar, dan pelatihan guru.
- Gerakan Donasi Bencana Alam:Saat terjadi bencana alam, masyarakat Indonesia bahu-membahu memberikan bantuan berupa donasi uang, barang, dan tenaga. Donasi ini membantu korban bencana untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memulai kembali kehidupan mereka.
Dampak Positif Kegiatan Filantropi
Kegiatan filantropi membawa dampak positif yang luas, tidak hanya bagi penerima manfaat, tetapi juga bagi para pemberi bantuan. Dampak positif ini dapat dibedakan menjadi beberapa aspek:
- Meningkatkan Kualitas Hidup:Kegiatan filantropi membantu mengatasi berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, kekurangan akses pendidikan, dan kesehatan. Ini meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan kesetaraan sosial.
- Membangun Rasa Solidaritas:Kegiatan filantropi memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian antar sesama. Hal ini menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan saling mendukung.
- Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat:Kegiatan filantropi mendorong pembangunan ekonomi dan sosial, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
- Membangun Citra Positif:Bagi organisasi atau individu, kegiatan filantropi dapat membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Ilustrasi Dampak Positif Kegiatan Filantropi
Misalnya, program CSR Bank XYZ yang membangun sekolah di daerah terpencil. Program ini tidak hanya menyediakan fasilitas belajar bagi anak-anak, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka peluang bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dengan mendapatkan pendidikan yang layak, anak-anak ini dapat menjadi agen perubahan dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi komunitas mereka.
Tantangan dan Peluang dalam Kegiatan Filantropi di Indonesia
Meskipun memiliki dampak positif yang besar, kegiatan filantropi di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Tantangan utama meliputi:
- Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas:Beberapa organisasi filantropi kurang transparan dalam pengelolaan dana dan penggunaan bantuan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat.
- Keterbatasan Sumber Daya:Sumber daya manusia dan dana yang terbatas menjadi kendala dalam menjalankan kegiatan filantropi secara efektif dan berkelanjutan.
- Kurangnya Kesadaran Masyarakat:Masyarakat masih kurang memahami pentingnya filantropi dan peran mereka dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Di sisi lain, kegiatan filantropi di Indonesia juga memiliki peluang yang besar, antara lain:
- Meningkatnya Kesadaran Masyarakat:Seiring dengan berkembangnya media sosial, kesadaran masyarakat tentang pentingnya filantropi semakin meningkat.
- Perkembangan Teknologi:Teknologi memudahkan akses informasi dan donasi, sehingga mempermudah masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan filantropi.
- Dukungan Pemerintah:Pemerintah semakin mendorong kegiatan filantropi dan memberikan berbagai kemudahan bagi organisasi filantropi.
“Berbuat baik kepada sesama adalah kewajiban kita sebagai manusia. Melalui filantropi, kita dapat membantu mereka yang membutuhkan dan membangun masyarakat yang lebih baik.”- [Nama Tokoh Filantropis]
Ulasan Penutup
Filantropi merupakan bukti nyata kepedulian manusia terhadap sesama. Melalui tindakan sukarela, kita dapat menciptakan perubahan positif dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Dengan memahami berbagai jenis filantropi, kita dapat memilih cara terbaik untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan nilai-nilai yang kita yakini.
Mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang lebih baik melalui tindakan filantropi yang inspiratif.
Tanya Jawab Umum: Filantropi: Pengertian, Sejarah, Jenis, Hingga Contohnya
Apa bedanya filantropi dengan kegiatan sosial lainnya?
Filantropi lebih berfokus pada tindakan sukarela yang dilakukan dengan tujuan membantu orang lain atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sementara kegiatan sosial lainnya, seperti kegiatan keagamaan atau kegiatan politik, memiliki tujuan yang lebih luas dan mungkin tidak selalu melibatkan aspek sukarela.
Apakah filantropi hanya dilakukan oleh orang kaya?
Tidak, filantropi dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Setiap orang dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuannya, baik dengan memberikan donasi uang, waktu, atau sumber daya lainnya.