Tekniksipil.id – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus mematangkan konsep pembangunan kota masa depan dengan mengedepankan penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan sistem Bangunan Gedung Cerdas (BGC). Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan smart forest city yang efisien, hijau, dan berkelanjutan.
Langkah tersebut ditegaskan dalam kegiatan Sosialisasi Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara. Acara yang dihadiri para pemangku kepentingan, mulai dari jajaran Otorita IKN hingga konsultan dan kontraktor, membahas sinergi antara teknologi, infrastruktur, dan keamanan siber sebagai fondasi kota pintar Indonesia.
AI Jadi Pusat Penggerak Sistem Kota
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Agung Indrajit, menuturkan bahwa penerapan AI menjadi kunci dalam mewujudkan daya saing global IKN. Teknologi ini telah mulai diterapkan pada sejumlah sistem perkotaan, termasuk pengelolaan keamanan dan tata kelola kota berbasis data.
“Kami terus mengembangkan sistem AI untuk mendukung tata kota yang efisien. Salah satunya melalui fitur deteksi wajah yang sudah digunakan di kawasan KIPP Nusantara,” ujar Agung.
AI di IKN nantinya tidak hanya berfungsi untuk keamanan, tetapi juga menjadi “otak kota” yang mampu mengatur berbagai aspek kehidupan urban—mulai dari analisis pergerakan penduduk, pengaturan lalu lintas, hingga prediksi kebutuhan energi dan layanan publik secara otomatis.
Dengan sistem berbasis data real-time, IKN ditargetkan menjadi kota yang adaptif, efisien, dan responsif terhadap dinamika warganya.
Bangunan Cerdas Jadi Fondasi Digital Kota

Penerapan AI membutuhkan infrastruktur digital yang kuat. Karena itu, Bangunan Gedung Cerdas (BGC) disiapkan sebagai tulang punggung sistem kota.
Konsep ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 serta Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2023, yang memastikan seluruh sistem teknologi di kota saling terintegrasi dalam satu jaringan terpadu.
Perwakilan Kementerian PUPR, Fajar Santoso Hutahaean, menjelaskan bahwa BGC berperan penting dalam efisiensi energi dan manajemen infrastruktur.
“Sistem manajemen bangunan pintar ditargetkan mampu menekan konsumsi energi hingga 60 persen dari total kebutuhan kawasan. Selain itu, BGC menjadi titik integrasi utama bagi seluruh teknologi kota seperti sensor utilitas bawah tanah dan sistem pengelolaan limbah,” ujarnya.
Melalui penerapan ini, setiap gedung di IKN akan terkoneksi secara digital dan mendukung pengelolaan kota yang sinkron, hemat energi, serta ramah lingkungan.
Keamanan Siber Jadi Prioritas Pembangunan Kota Digital
Ketergantungan pada teknologi digital dan AI membuat keamanan siber menjadi elemen penting dalam sistem kota Nusantara. Dalam forum yang sama, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menegaskan pentingnya perlindungan data dan sistem terhadap potensi ancaman siber.
Yessi Arnaz Ferari dari Komdigi bersama Firdaus Kifli dari BSSN menyebut keamanan digital sebagai “imunitas kota” yang wajib dibangun sejak tahap perencanaan.
“Setiap sistem, mulai dari jaringan komunikasi hingga algoritma AI, harus memiliki pertahanan berlapis untuk melindungi data dan infrastruktur vital,” tegas mereka.
Langkah ini sejalan dengan Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional, yang menekankan pentingnya proteksi data warga, keamanan algoritma, dan ketahanan sistem kota dari ancaman digital.
Menuju Kota Cerdas yang Aman dan Berkelanjutan
Integrasi antara AI sebagai pusat kecerdasan, BGC sebagai infrastruktur digital, dan keamanan siber sebagai sistem pertahanan, menjadikan IKN sebagai model pembangunan kota cerdas berkelanjutan di Indonesia.
Melalui pendekatan smart forest city, Nusantara diharapkan bukan hanya menjadi pusat pemerintahan baru, tetapi juga simbol kemajuan teknologi dan kesadaran lingkungan nasional.
Dengan konsep yang menyeimbangkan inovasi, efisiensi energi, dan kelestarian alam, IKN menandai langkah baru Indonesia menuju tata kota masa depan yang cerdas, aman, dan berkelanjutan.






