Tekniksipil.id – Pemerintah resmi menaikkan kuota pembangunan rumah subsidi menjadi 350 ribu unit pada tahun ini. Kebijakan tersebut langsung memantik antusiasme para pelaku konstruksi, yang kini mulai melirik peluang baru untuk bertransformasi menjadi pengembang perumahan subsidi.
Ketua Umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, menyebut peningkatan kuota ini sebagai momentum strategis bagi kontraktor untuk memperluas peran dan diversifikasi usaha.
“Kami melihat ada peluang besar dari 350 ribu rumah subsidi. Ini saatnya bagi teman-teman kontraktor untuk mulai beralih menjadi pengembang,” ujar Andi usai bertemu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Menurut Andi, ribuan anggota Gapensi di seluruh Indonesia kini tengah mencari peluang proyek baru yang lebih berkelanjutan. Skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang menopang program rumah subsidi memberikan kepastian pembiayaan yang menarik bagi pelaku konstruksi.
“Adanya penambahan kuota FLPP berdampak luar biasa bagi anggota kami. Skemanya sudah tersedia, tinggal bagaimana kami bisa berkolaborasi dan mengambil peran aktif. Harapannya, Gapensi dapat berkontribusi dalam program 350 ribu rumah subsidi tahun depan,” tambahnya.
Pemerintah Ajak Gapensi Terlibat dalam KUR Perumahan

Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menyambut positif antusiasme Gapensi. Ia menawarkan peluang kerja sama dalam sosialisasi Kredit Program Pemerintah (KPP) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor perumahan bagi anggota Gapensi.
“Hari ini kami menerima kunjungan sahabat saya, Pak Andi Rukman. Gapensi adalah organisasi besar dengan ribuan anggota kontraktor yang menjadi bagian penting dari ekosistem perumahan nasional,” ujar Ara.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian PKP juga mempertemukan anggota Gapensi dengan para pengembang perumahan untuk memperkuat sinergi antara sektor hulu (konstruksi) dan hilir (pengembang) dalam industri perumahan nasional.
Dukungan terhadap kolaborasi ini juga datang dari Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Banten, Roni Hadiriyanto Adali, yang menilai kerja sama antara pelaku konstruksi dan pengembang merupakan kunci percepatan pembangunan rumah rakyat.
“Pembangunan perumahan sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk tenaga ahli konstruksi dari Gapensi. Hari ini menjadi momen penting karena seluruh stakeholder terkoneksi,” kata Roni.
Sektor Perumahan Jadi Motor Ekonomi Baru
Peningkatan kuota rumah subsidi menjadi 350 ribu unit tidak hanya memperluas akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian layak, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi kontraktor nasional yang ingin naik kelas menjadi pengembang berorientasi sosial.
Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa sektor perumahan tetap menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, menciptakan lapangan kerja baru, dan menggerakkan rantai industri bahan bangunan di seluruh daerah.






