Menetapkan tujuan program audit Menurut SI ISO 19011:2018 – Audit merupakan proses penting dalam memastikan efektivitas sistem manajemen organisasi. Standar ISO 19011:2018 memberikan panduan komprehensif dalam merencanakan dan melaksanakan program audit, termasuk menetapkan tujuan audit yang jelas dan terukur.
Menetapkan tujuan program audit yang tepat merupakan langkah krusial dalam mencapai hasil audit yang optimal. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dalam menetapkan tujuan audit berdasarkan ISO 19011:2018, serta bagaimana tujuan tersebut dapat dihubungkan dengan kriteria audit, ruang lingkup audit, dan teknik audit yang relevan.
Pengertian dan Tujuan Audit Menurut ISO 19011
Audit merupakan proses sistematis dan independen untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah terpenuhi. Standar ISO 19011:2018 memberikan panduan tentang audit sistem manajemen, termasuk audit mutu dan keselamatan kerja. Standar ini membantu organisasi untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mereka dengan memberikan kerangka kerja untuk melakukan audit yang objektif dan kompeten.
Menetapkan tujuan program audit menurut SI ISO 19011:2018 merupakan langkah penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi audit. Nah, sebelum membahas tujuannya, yuk kita bahas dulu apa sih definisi audit menurut standar ini? Definisi Audit Menurut SI ISO 19011:2018 menjelaskan bahwa audit adalah proses sistematis dan independen untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah terpenuhi.
Dengan memahami definisi ini, kita bisa lebih memahami bagaimana tujuan program audit bisa tercapai dengan efektif.
Tujuan Audit Menurut ISO 19011:2018
Tujuan utama audit adalah untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen tentang efektivitas sistem manajemen suatu organisasi. Audit membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara:
- Memastikan bahwa sistem manajemen sesuai dengan persyaratan standar, peraturan, dan kebijakan organisasi.
- Menetapkan tingkat kepatuhan terhadap persyaratan yang telah ditentukan.
- Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen.
- Mendorong perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.
Contoh Penerapan Audit
Audit dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk manajemen mutu dan keselamatan kerja. Berikut adalah contoh penerapan audit dalam kedua bidang tersebut:
Audit Manajemen Mutu
Audit manajemen mutu membantu organisasi dalam memastikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. Audit ini dapat meliputi aspek-aspek seperti:
- Proses desain dan pengembangan produk.
- Sistem pengendalian proses produksi.
- Sistem pengukuran dan pemantauan mutu.
- Proses penanganan keluhan pelanggan.
Audit Keselamatan Kerja
Audit keselamatan kerja membantu organisasi dalam memastikan bahwa lingkungan kerja aman bagi karyawan dan pihak terkait lainnya. Audit ini dapat meliputi aspek-aspek seperti:
- Identifikasi bahaya dan penilaian risiko.
- Prosedur kerja yang aman.
- Peralatan keselamatan kerja.
- Sistem pelaporan dan investigasi kecelakaan.
Manfaat Audit
Audit memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi, termasuk:
- Peningkatan efektivitas sistem manajemen.
- Pengurangan risiko dan pencegahan kesalahan.
- Peningkatan kepuasan pelanggan.
- Peningkatan citra dan kepercayaan publik.
- Peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Menetapkan Tujuan Audit dalam Konteks ISO 19011
Dalam menjalankan program audit, penentuan tujuan audit yang jelas dan terdefinisi merupakan langkah krusial. ISO 19011:2018 memberikan panduan yang komprehensif tentang proses audit, termasuk penetapan tujuan audit. Tujuan audit yang efektif membantu memfokuskan ruang lingkup audit, menentukan kriteria penilaian, dan memberikan dasar untuk menilai efektivitas sistem manajemen.
Menetapkan tujuan program audit menurut SI ISO 19011:2018 memang penting, lho. Tujuannya sih, biar auditnya efektif dan bermanfaat. Nah, buat kamu yang lagi belajar tentang K3, coba deh kerjain contoh soal K3 ini. Soalnya, penerapan K3 yang baik juga bisa jadi salah satu aspek yang diaudit, lho! Jadi, dengan memahami K3, kamu juga bisa lebih mudah ngerti konsep audit yang baik, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Langkah-langkah dalam Menetapkan Tujuan Audit
ISO 19011:2018 menekankan pentingnya menetapkan tujuan audit yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound). Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti dalam menetapkan tujuan audit sesuai ISO 19011:2018:
- Tentukan ruang lingkup audit:Tentukan area atau proses yang akan diaudit. Misalnya, Anda mungkin ingin mengaudit sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, atau sistem manajemen keamanan informasi.
- Identifikasi tujuan audit:Tentukan apa yang ingin dicapai melalui audit. Apakah Anda ingin menilai kepatuhan terhadap standar tertentu, mengidentifikasi area untuk peningkatan, atau menilai efektivitas sistem manajemen?
- Tetapkan kriteria audit:Tentukan standar, persyaratan, atau pedoman yang akan digunakan untuk menilai efektivitas sistem manajemen yang diaudit. Kriteria audit ini dapat berupa standar internasional, peraturan perundang-undangan, atau kebijakan internal organisasi.
- Rumuskan tujuan audit SMART:Pastikan tujuan audit Anda spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batasan waktu.
Contoh Tujuan Audit SMART
Berikut adalah contoh tujuan audit SMART untuk audit sistem manajemen mutu:
- Tujuan:Menguji kepatuhan terhadap persyaratan ISO 9001:2015.
- Tujuan SMART:Menilai apakah 80% proses produksi di perusahaan telah memenuhi persyaratan ISO 9001:2015 dalam hal pengendalian proses, dokumentasi, dan pencatatan, pada akhir kuartal pertama tahun ini.
Hubungan Tujuan Audit dengan Proses Audit dan Dokumen Terkait
Tujuan Audit | Proses Audit | Dokumen Terkait |
---|---|---|
Menguji kepatuhan terhadap persyaratan standar ISO 9001:2015 | Tinjauan dokumen, wawancara dengan karyawan, pengamatan aktivitas produksi | Manual mutu, prosedur operasional standar, catatan audit internal sebelumnya |
Menganalisis efektivitas sistem manajemen lingkungan | Pengumpulan data tentang emisi, konsumsi energi, dan limbah | Laporan lingkungan, data konsumsi energi, catatan emisi |
Menilai efektivitas sistem manajemen keamanan informasi | Penilaian risiko keamanan informasi, pengujian kontrol keamanan | Kebijakan keamanan informasi, prosedur keamanan informasi, laporan penilaian risiko |
Kriteria Audit dan Ruang Lingkup Audit
Setelah menetapkan tujuan audit, langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria audit dan ruang lingkup audit. Kriteria audit merupakan standar atau pedoman yang digunakan untuk menilai efektivitas sistem manajemen yang diaudit. Sementara ruang lingkup audit menentukan area atau proses yang akan diaudit.
Kriteria Audit dalam ISO 19011:2018
ISO 19011:2018 memberikan pedoman tentang kriteria audit yang dapat digunakan dalam berbagai jenis audit. Kriteria ini dapat berupa:
- Standar internasional, seperti ISO 9001 (sistem manajemen mutu), ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan), ISO 45001 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja), dan lain-lain.
- Persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku.
- Kebijakan dan prosedur organisasi yang diaudit.
- Tujuan dan sasaran organisasi yang diaudit.
- Praktik terbaik industri.
Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit ditentukan berdasarkan tujuan audit yang telah ditetapkan. Ruang lingkup audit harus jelas dan terdefinisi dengan baik, agar auditor dapat fokus pada area yang relevan dan menghindari pemborosan waktu dan sumber daya.
Hubungan Kriteria Audit dan Ruang Lingkup Audit
Kriteria audit dan ruang lingkup audit saling terkait. Kriteria audit digunakan untuk menilai efektivitas sistem manajemen yang diaudit dalam ruang lingkup yang telah ditentukan. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara kriteria audit dan ruang lingkup audit:
Kriteria Audit | Ruang Lingkup Audit |
---|---|
ISO 9001:2015 | Sistem Manajemen Mutu |
ISO 14001:2015 | Sistem Manajemen Lingkungan |
Kebijakan dan Prosedur Organisasi | Proses Produksi |
Tujuan dan Sasaran Organisasi | Departemen Pemasaran |
Praktik Terbaik Industri | Sistem Informasi Manajemen |
Teknik dan Metode Audit yang Relevan
ISO 19011:2018 memberikan panduan yang komprehensif tentang teknik dan metode audit yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks audit. Panduan ini menekankan pentingnya pemilihan teknik dan metode audit yang tepat untuk mencapai tujuan audit yang telah ditetapkan.
Menetapkan tujuan program audit menurut SI ISO 19011:2018 itu penting, lho. Tujuannya bisa beragam, seperti meningkatkan efektivitas sistem manajemen, mengidentifikasi potensi risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan. Misalnya, dalam konteks K3, kita bisa melihat contohnya di contoh K3 peralatan kamera yang membahas tentang langkah-langkah keamanan dalam menggunakan peralatan kamera.
Dari contoh ini, kita bisa belajar bahwa audit K3 bisa mencakup berbagai aspek, mulai dari penggunaan alat pelindung diri hingga prosedur penanganan peralatan. Hal ini juga bisa diterapkan dalam menetapkan tujuan program audit untuk sistem manajemen lainnya, seperti sistem manajemen mutu atau lingkungan.
Teknik Audit
Teknik audit merupakan cara atau pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan bukti selama proses audit. ISO 19011:2018 mengidentifikasi beberapa teknik audit yang umum digunakan, seperti:
- Observasi: Melibatkan pengamatan langsung terhadap kegiatan, proses, atau kondisi yang diaudit. Misalnya, auditor dapat mengamati proses produksi untuk menilai kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.
- Wawancara: Merupakan proses pengumpulan informasi dengan bertanya kepada pihak-pihak yang terkait dengan area yang diaudit. Misalnya, auditor dapat mewawancarai karyawan tentang pemahaman mereka terhadap kebijakan perusahaan.
- Pemeriksaan Dokumen: Melibatkan peninjauan dokumen-dokumen yang relevan untuk memverifikasi informasi dan bukti. Misalnya, auditor dapat memeriksa catatan produksi untuk memverifikasi data tentang output dan hasil produksi.
- Pengujian: Merupakan proses melakukan uji coba untuk memverifikasi efektivitas sistem atau prosedur. Misalnya, auditor dapat melakukan uji coba terhadap sistem kontrol akses untuk menilai keamanannya.
Metode Audit
Metode audit merupakan pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengelola proses audit. ISO 19011:2018 menyarankan beberapa metode audit yang dapat diterapkan, seperti:
- Audit Berkelanjutan: Merupakan metode audit yang dilakukan secara berkala untuk memantau efektivitas sistem manajemen dan mengidentifikasi potensi risiko.
- Audit Internal: Dilakukan oleh auditor internal yang bekerja di dalam organisasi yang diaudit.
- Audit Eksternal: Dilakukan oleh auditor eksternal yang independen dari organisasi yang diaudit.
- Audit Gabungan: Dilakukan oleh tim audit yang terdiri dari auditor internal dan eksternal.
Alur Audit
Alur audit merupakan serangkaian langkah yang sistematis yang dilakukan selama proses audit. Berikut adalah contoh alur audit yang umum digunakan:
Tahap | Aktivitas |
---|---|
Perencanaan Audit |
|
Pelaksanaan Audit |
|
Pelaporan Audit |
|
Tindak Lanjut Audit |
|
Dokumentasi dan Pelaporan Hasil Audit
Dokumentasi dan pelaporan hasil audit merupakan bagian penting dalam proses audit. Dokumentasi audit membantu dalam mencatat temuan, bukti audit, dan tindakan korektif yang diambil. Pelaporan hasil audit, di sisi lain, berfungsi untuk mengomunikasikan temuan audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, auditor internal, dan pihak eksternal.
Menetapkan tujuan program audit menurut SI ISO 19011:2018 haruslah jelas dan terukur. Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam program audit adalah keselamatan dan kesehatan kerja, terutama di bidang konstruksi. Penting untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 di K3 konstruksi berjalan efektif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Hal ini akan memudahkan dalam menentukan tujuan audit yang berfokus pada pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal di proyek konstruksi.
Format Dokumentasi dan Pelaporan Hasil Audit
ISO 19011:2018 memberikan panduan tentang format dokumentasi dan pelaporan hasil audit. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Identifikasi Audit:Laporan audit harus mencakup informasi dasar tentang audit, seperti nama audit, tanggal audit, dan tim audit.
- Tujuan Audit:Laporan harus mencantumkan tujuan audit yang telah ditetapkan, sesuai dengan program audit yang telah disetujui.
- Ruang Lingkup Audit:Laporan harus menjelaskan ruang lingkup audit, termasuk proses, kegiatan, dan area yang diaudit.
- Metodologi Audit:Laporan harus menjelaskan metodologi yang digunakan dalam audit, seperti metode pengumpulan data, teknik sampling, dan metode analisis data.
- Temuan Audit:Laporan harus berisi temuan audit yang disusun secara sistematis, dengan deskripsi temuan, bukti pendukung, dan dampak potensial dari temuan tersebut.
- Rekomendasi:Laporan harus mencakup rekomendasi untuk mengatasi temuan audit, termasuk tindakan korektif yang harus diambil dan jangka waktu untuk menyelesaikannya.
- Kesimpulan:Laporan harus menyimpulkan hasil audit secara keseluruhan, termasuk penilaian terhadap efektivitas sistem manajemen yang diaudit.
- Lampiran:Laporan dapat menyertakan lampiran, seperti dokumen pendukung, formulir audit, dan foto.
Contoh Format Laporan Audit
Berikut adalah contoh format laporan audit yang lengkap dan informatif:
Bagian | Keterangan |
---|---|
Identifikasi Audit | Nama Audit: Audit Sistem Manajemen MutuTanggal Audit: 20 Mei 2023Tim Audit: [Nama Auditor 1], [Nama Auditor 2] |
Tujuan Audit | Memeriksa efektivitas sistem manajemen mutu dalam memenuhi persyaratan ISO 9001:2015 |
Ruang Lingkup Audit | Audit mencakup semua proses dan kegiatan yang terkait dengan sistem manajemen mutu, termasuk pengembangan produk, produksi, dan layanan pelanggan. |
Metodologi Audit | Audit dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data, termasuk wawancara, observasi, dan pemeriksaan dokumen. |
Temuan Audit | [Daftar temuan audit, termasuk deskripsi, bukti pendukung, dan dampak potensial] |
Rekomendasi | [Daftar rekomendasi untuk mengatasi temuan audit, termasuk tindakan korektif yang harus diambil dan jangka waktu untuk menyelesaikannya] |
Kesimpulan | Sistem manajemen mutu secara keseluruhan efektif dalam memenuhi persyaratan ISO 9001:2015. Namun, beberapa area memerlukan peningkatan untuk meningkatkan efektivitas sistem. |
Lampiran | [Daftar lampiran, seperti dokumen pendukung, formulir audit, dan foto] |
Elemen Penting dalam Laporan Audit
Laporan audit harus mencakup elemen penting berikut:
Elemen | Keterangan |
---|---|
Identifikasi Audit | Informasi dasar tentang audit, seperti nama audit, tanggal audit, dan tim audit. |
Tujuan Audit | Tujuan yang ingin dicapai dalam audit. |
Ruang Lingkup Audit | Area, proses, dan kegiatan yang diaudit. |
Metodologi Audit | Metode yang digunakan dalam audit, seperti pengumpulan data, teknik sampling, dan analisis data. |
Temuan Audit | Hasil audit yang disusun secara sistematis, dengan deskripsi temuan, bukti pendukung, dan dampak potensial. |
Rekomendasi | Tindakan korektif yang harus diambil untuk mengatasi temuan audit. |
Kesimpulan | Ringkasan hasil audit secara keseluruhan. |
Lampiran | Dokumen pendukung, formulir audit, dan foto. |
Peran dan Tanggung Jawab Tim Audit: Menetapkan Tujuan Program Audit Menurut SI ISO 19011:2018
Dalam ISO 19011:2018, tim audit memiliki peran penting dalam menilai efektivitas sistem manajemen yang diaudit. Tim audit terdiri dari beberapa anggota dengan peran dan tanggung jawab yang berbeda, yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan audit.
Peran dan Tanggung Jawab Anggota Tim Audit
Berikut adalah peran dan tanggung jawab yang umumnya dimiliki oleh anggota tim audit:
- Auditor Utama: Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit. Ia memimpin tim audit, memastikan semua aspek audit dilakukan sesuai dengan standar, dan bertanggung jawab atas keseluruhan proses audit.
- Auditor Lainnya: Berpartisipasi dalam pelaksanaan audit, mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit, serta membantu auditor utama dalam menyusun laporan audit.
Contoh Ilustrasi Peran Auditor
Misalnya, dalam audit sistem manajemen mutu, auditor utama bertanggung jawab untuk menetapkan ruang lingkup audit, memilih anggota tim audit, dan memastikan semua dokumen audit terdokumentasi dengan baik. Sementara itu, auditor lainnya dapat bertugas untuk mewawancarai karyawan, memeriksa dokumen, dan mengamati proses produksi.
Dialog Auditor dan Auditee
“Selamat pagi, Bapak/Ibu. Kami dari tim audit eksternal, ingin melakukan audit terhadap sistem manajemen mutu Anda. Bisakah Anda menunjukkan kepada kami dokumen prosedur untuk proses produksi?”- Auditor
“Tentu, silakan. Ini dokumen prosedur untuk proses produksi. Kami memiliki prosedur yang terdokumentasi dengan baik untuk setiap tahap proses produksi.” – Auditee
Menetapkan tujuan program audit menurut SI ISO 19011:2018 adalah langkah penting untuk memastikan program audit berjalan sesuai dengan harapan. Nah, dalam menentukan tujuan tersebut, kita perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip audit yang dijelaskan dalam SI ISO 19011:2018, yaitu Prinsip Audit Menurut SI ISO 19011:2018.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, kita dapat memastikan program audit objektif, independen, dan berfokus pada peningkatan efektivitas sistem manajemen. Tujuan program audit yang terdefinisi dengan baik akan membantu kita dalam mencapai hasil yang optimal dan memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Pengembangan dan Penerapan Program Audit
Program audit yang terstruktur dan efektif merupakan pondasi penting untuk memastikan efektivitas sistem manajemen organisasi. ISO 19011:2018 memberikan panduan komprehensif untuk mengembangkan dan menerapkan program audit yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Panduan ini menekankan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program audit secara terintegrasi dengan sistem manajemen organisasi.
Menetapkan tujuan program audit menurut SI ISO 19011:2018 memang penting, karena membantu memastikan efektivitas program audit. Sama halnya dengan belajar K3 , yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, program audit juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dengan tujuan yang jelas, program audit bisa lebih terarah dan terukur, dan pada akhirnya memberikan manfaat yang optimal bagi organisasi.
Langkah-langkah dalam Mengembangkan dan Menerapkan Program Audit, Menetapkan tujuan program audit Menurut SI ISO 19011:2018
Langkah-langkah dalam mengembangkan dan menerapkan program audit berdasarkan ISO 19011:2018 meliputi:
- Menentukan Tujuan dan Lingkup Audit: Langkah pertama adalah menetapkan tujuan dan lingkup audit dengan jelas. Tujuan audit dapat meliputi evaluasi efektivitas sistem manajemen, identifikasi area risiko, atau pemenuhan persyaratan peraturan. Lingkup audit harus mencakup semua area yang relevan dengan tujuan audit.
- Menetapkan Kebijakan dan Prosedur Audit: Organisasi perlu menetapkan kebijakan dan prosedur audit yang terdokumentasi. Kebijakan audit harus menetapkan komitmen organisasi terhadap audit internal, sedangkan prosedur audit memberikan panduan terperinci tentang pelaksanaan audit.
- Membentuk Tim Audit: Pembentukan tim audit yang kompeten dan independen sangat penting. Tim audit harus terdiri dari auditor yang memiliki keahlian dan pengalaman yang relevan dengan area yang diaudit.
- Perencanaan Audit: Tahap perencanaan audit melibatkan penetapan jadwal audit, pemilihan area yang akan diaudit, dan pengembangan rencana audit. Rencana audit harus mencakup tujuan audit, metode audit, dan sumber daya yang dibutuhkan.
- Pelaksanaan Audit: Pelaksanaan audit melibatkan pengumpulan bukti audit, analisis data, dan identifikasi temuan audit. Auditor harus melakukan audit dengan profesionalitas dan integritas, serta mematuhi standar etika audit.
- Pelaporan Temuan Audit: Setelah audit selesai, tim audit harus menyusun laporan audit yang komprehensif. Laporan audit harus mencakup temuan audit, rekomendasi perbaikan, dan tindakan yang akan diambil oleh organisasi.
- Tindak Lanjut dan Evaluasi: Tindak lanjut dan evaluasi program audit sangat penting untuk memastikan efektivitas program. Organisasi harus memantau pelaksanaan rekomendasi perbaikan dan mengevaluasi efektivitas program audit secara berkala.
Contoh Program Audit yang Terstruktur dan Efektif
Berikut adalah contoh program audit yang terstruktur dan efektif:
- Audit Sistem Manajemen Mutu (SMM): Program audit SMM dapat mencakup audit internal terhadap proses dan prosedur yang terkait dengan SMM, evaluasi efektivitas sistem manajemen, dan identifikasi area untuk peningkatan.
- Audit Sistem Manajemen Lingkungan (SML): Program audit SML dapat mencakup audit terhadap aspek lingkungan, kinerja lingkungan, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
- Audit Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI): Program audit SMKI dapat mencakup audit terhadap kontrol keamanan informasi, risiko keamanan informasi, dan kepatuhan terhadap kebijakan keamanan informasi.
Integrasi Program Audit dengan Sistem Manajemen Organisasi
Program audit dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen organisasi dengan cara:
- Mengintegrasikan Audit dengan Siklus PDCA: Program audit dapat diintegrasikan dengan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) untuk memastikan bahwa audit dilakukan secara berkala dan terintegrasi dengan proses perbaikan berkelanjutan.
- Menggunakan Data Audit untuk Meningkatkan Sistem Manajemen: Temuan audit dapat digunakan sebagai input untuk meningkatkan sistem manajemen organisasi. Data audit dapat membantu mengidentifikasi area risiko, kelemahan, dan peluang untuk peningkatan.
- Mempromosikan Budaya Audit: Program audit yang efektif harus dipromosikan di seluruh organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan audit kepada karyawan, melibatkan karyawan dalam proses audit, dan mengkomunikasikan hasil audit kepada semua pihak yang berkepentingan.
Ringkasan Terakhir
Dengan memahami prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam menetapkan tujuan program audit sesuai ISO 19011:2018, organisasi dapat membangun program audit yang efektif dan terstruktur. Hal ini akan membantu organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan, meningkatkan efisiensi, dan meminimalisir risiko.
Panduan Pertanyaan dan Jawaban
Apa saja contoh tujuan audit yang SMART?
Contoh tujuan audit SMART adalah: “Meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap prosedur keselamatan kerja di departemen produksi hingga 95% dalam waktu 6 bulan.”
Bagaimana program audit diintegrasikan dengan sistem manajemen organisasi?
Program audit dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen organisasi dengan menghubungkannya dengan proses dan kebijakan yang ada, seperti sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keselamatan kerja.