Jakarta – Tekniksipil.id, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara, mengungkapkan telah mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) untuk memanfaatkan Wisma Atlet yang saat ini belum optimal penggunaannya.
Ara berencana menggunakan fasilitas tersebut sebagai hunian bagi masyarakat, terutama untuk mereka yang membutuhkan tempat tinggal di daerah perkotaan.
Ara menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan kepada awak media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/11/2024).
Ia mengatakan, langkah ini merupakan upaya untuk memaksimalkan aset negara yang dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Sudah saya komunikasikan dengan Mensesneg dan Presiden. Kami ingin memanfaatkan aset negara ini, yang masih kosong, untuk kebutuhan masyarakat. Jangan biarkan bangunan yang sudah ada ini tidak digunakan. Banyak orang yang membutuhkan tempat tinggal,” ujarnya.
Menurut Ara, penting untuk memastikan tidak ada aset negara yang terbiarkan tanpa fungsi, terutama yang sudah dibangun menggunakan dana publik.
Meskipun begitu, ia mengakui bahwa keputusan akhir mengenai penggunaan Wisma Atlet sepenuhnya berada di tangan pihak terkait, termasuk Mensesneg yang memiliki kewenangan atas pengelolaan aset tersebut.
Selain itu, Ara menjelaskan bahwa Kementerian PKP berperan aktif dalam mendiskusikan solusi untuk masalah hunian rakyat.
Ia juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengatur pemanfaatan rumah susun atau rusun yang ada jika diminta. “Kami siap jika diberi tanggung jawab untuk mengatur pemanfaatan rusun yang sudah tersedia,” tambahnya.
Pentingnya Hunian Dekat Tempat Kerja
Ara juga menekankan pentingnya konsep hunian yang dekat dengan tempat kerja bagi masyarakat, terutama yang tinggal di perkotaan.
Menurutnya, pemukiman yang terletak tidak jauh dari tempat kerja akan memberikan banyak keuntungan, seperti menghemat biaya transportasi, lebih banyak waktu untuk keluarga, dan mengurangi tingkat stres akibat kemacetan.
Dalam kesempatan tersebut, Ara juga mengungkapkan bahwa kebutuhan akan hunian masyarakat bisa dipenuhi dengan cara yang lebih kreatif, seperti memanfaatkan bangunan yang sudah ada, termasuk rusun.
Dibandingkan membangun rumah baru yang memakan waktu lama, pemanfaatan bangunan kosong seperti Wisma Atlet dinilai bisa segera memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal.
“Kami harus kreatif dalam menyelesaikan masalah ini. Jika menunggu pembangunan rumah baru, bisa memakan waktu lebih lama. Tapi dengan memanfaatkan bangunan yang ada, kami bisa mulai menyalurkan hunian kepada masyarakat dalam waktu dekat,” ujarnya.
Rencana ini juga mendapat dukungan dari Ara, yang mengatakan bahwa pada hari Jumat mendatang, ia akan mengajak Menteri Sekretaris Negara untuk meninjau langsung Wisma Atlet.
“Kami akan ajak Mensesneg ke Wisma Atlet. Ini adalah langkah konkret untuk memanfaatkan aset yang ada demi kesejahteraan rakyat,” katanya.
Ara juga mengungkapkan pentingnya keberlanjutan program hunian ini, yang akan segera dilakukan mulai minggu depan, dengan anggaran terbatas yang harus dikelola sebaik mungkin.
“Dengan anggaran yang ada, saya harus kreatif. Jika harus membangun dari awal, itu akan memakan waktu lama. Tapi dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, kami bisa segera mulai membagi-bagikan hunian kepada rakyat,” jelasnya.
Pemanfaatan Wisma Atlet menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mengatasi kebutuhan hunian yang kian mendesak di kota-kota besar, terutama bagi pekerja yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang terjangkau.
Diharapkan, inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekaligus mengoptimalkan penggunaan aset negara yang belum dimanfaatkan secara maksimal.