Pengertian Hutan Menurut para Ahli, Fungsi dan Manfaatnya – Pernahkah kamu membayangkan dunia tanpa hutan? Tanpa pepohonan yang menjulang tinggi, rimbun, dan hijau? Tanpa suara gemerisik daun dan kicauan burung? Hutan bukan sekadar kumpulan pohon, tetapi sebuah ekosistem kompleks yang menyimpan banyak misteri dan manfaat bagi kehidupan.
Pengertian Hutan Menurut para Ahli, Fungsi dan Manfaatnya: Mengapa Hutan Penting? akan mengajak kita untuk menyelami dunia hijau ini, memahami perannya, dan merenungkan pentingnya pelestariannya.
Hutan, sebagai paru-paru dunia, memiliki peran yang vital bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Dari pemahaman mendalam tentang hutan, kita akan menemukan betapa kompleks dan saling ketergantungannya dengan kehidupan di bumi. Artikel ini akan membahas berbagai aspek hutan, mulai dari definisi, fungsi, manfaat, hingga upaya pelestariannya.
Mari kita telusuri bersama!
Pengertian Hutan
Hutan merupakan ekosistem yang didominasi oleh pohon-pohon dan tumbuhan berkayu lainnya. Hutan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan bumi, mulai dari penyedia oksigen, penyerap karbon, hingga habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Namun, definisi hutan tidak selalu sama di setiap sudut dunia, bahkan di kalangan para ahli pun ada perbedaan pandangan.
Definisi Hutan Menurut Para Ahli
Para ahli memiliki definisi hutan yang beragam, bergantung pada fokus penelitian dan perspektif mereka. Berikut beberapa contohnya:
- Menurut FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations), hutan adalah lahan seluas lebih dari 0,5 hektar dengan tutupan tajuk pohon minimal 10%, dan tinggi pohon minimal 5 meter.
- Definisi lain yang lebih komprehensif diberikan oleh World Wildlife Fund (WWF) yang menyebutkan hutan sebagai area yang didominasi pohon-pohon yang saling terhubung, dengan tutupan tajuk pohon minimal 10%, dan tinggi pohon minimal 2 meter. WWF juga menekankan pentingnya fungsi ekologis hutan, seperti penyediaan habitat bagi satwa liar dan pengaturan siklus air.
- Di Indonesia, definisi hutan merujuk pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu suatu kesatuan ekosistem hutan yang didominasi oleh pohon-pohon yang saling berhubungan, dengan tutupan tajuk minimal 10%, dan tinggi pohon minimal 5 meter.
Tipe Hutan Berdasarkan Ciri dan Karakteristiknya
Hutan di dunia ini memiliki berbagai tipe, yang diklasifikasikan berdasarkan ciri dan karakteristiknya. Berikut beberapa contoh tipe hutan yang umum:
- Hutan Hujan Tropis: Tipe hutan ini dicirikan oleh curah hujan tinggi sepanjang tahun, kelembaban udara yang tinggi, dan keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Hutan hujan tropis memiliki berbagai jenis pohon dengan tinggi mencapai 40 meter atau lebih, dan merupakan rumah bagi berbagai spesies hewan, seperti monyet, burung, dan serangga.
Oke, jadi hutan tuh penting banget buat kita semua. Kayak yang dijelasin para ahli, hutan itu paru-paru dunia, sumber air, dan habitat berbagai makhluk hidup. Tapi, hutan juga bisa jadi sumber material buat konstruksi. Nah, di situlah peran teknik sipil penting banget.
Mereka ngebantu kita ngembangin infrastruktur dengan bijak, tetap ngejaga kelestarian hutan dan manfaatnya buat kita semua.
- Hutan Musim: Tipe hutan ini mengalami musim kemarau dan musim hujan yang jelas. Pohon-pohon di hutan musim umumnya menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan. Hutan musim memiliki keanekaragaman hayati yang lebih rendah dibandingkan dengan hutan hujan tropis, tetapi tetap menjadi habitat penting bagi berbagai spesies hewan, seperti rusa, babi hutan, dan burung.
- Hutan Boreal: Tipe hutan ini terletak di wilayah beriklim dingin dan memiliki musim dingin yang panjang dan musim panas yang pendek. Hutan boreal didominasi oleh pohon-pohon konifer, seperti pinus dan cemara, yang mampu bertahan hidup dalam kondisi dingin dan kering. Hutan boreal merupakan sumber kayu penting dan habitat bagi berbagai spesies hewan, seperti beruang, serigala, dan rusa.
- Hutan Mangrove: Tipe hutan ini tumbuh di daerah pasang surut, di sepanjang garis pantai dan muara sungai. Hutan mangrove memiliki akar-akar yang unik yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan yang asin dan terendam air. Hutan mangrove merupakan habitat penting bagi berbagai spesies ikan, kerang, dan burung, dan juga berfungsi sebagai penahan abrasi pantai.
Fungsi dan Manfaat Hutan
Hutan memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi manusia dan bumi. Fungsi dan manfaat tersebut dapat dikategorikan berdasarkan jenis hutannya, seperti:
Hutan Lindung
Hutan lindung merupakan area hutan yang dilindungi untuk menjaga kelestarian fungsi ekologisnya. Fungsi dan manfaat hutan lindung antara lain:
- Menjaga tata air: Hutan lindung berperan penting dalam menyerap air hujan dan melepaskan air secara perlahan, sehingga mencegah banjir dan kekeringan.
- Melindungi tanah dari erosi: Akar-akar pohon di hutan lindung membantu mengikat tanah dan mencegah erosi, sehingga menjaga kesuburan tanah dan mencegah longsor.
- Menjaga keanekaragaman hayati: Hutan lindung merupakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, sehingga menjaga keseimbangan ekosistem.
- Mengatur iklim mikro: Hutan lindung membantu mengatur suhu dan kelembaban udara, sehingga menciptakan iklim mikro yang sejuk dan nyaman.
Hutan Produksi
Hutan produksi merupakan area hutan yang dikelola untuk menghasilkan kayu dan produk hutan lainnya. Fungsi dan manfaat hutan produksi antara lain:
- Sumber kayu: Hutan produksi merupakan sumber kayu untuk berbagai keperluan, seperti konstruksi bangunan, pembuatan furnitur, dan industri kertas.
- Sumber produk hutan non-kayu: Selain kayu, hutan produksi juga menghasilkan berbagai produk hutan non-kayu, seperti getah, rotan, damar, dan madu.
- Menyerap karbon: Pohon-pohon di hutan produksi menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Membuka lapangan kerja: Pengelolaan hutan produksi membuka lapangan kerja di berbagai sektor, seperti penebangan, pengolahan kayu, dan industri turunannya.
Hutan Wisata
Hutan wisata merupakan area hutan yang dikelola untuk tujuan wisata. Fungsi dan manfaat hutan wisata antara lain:
- Tempat rekreasi: Hutan wisata menawarkan tempat rekreasi yang alami dan menyegarkan bagi wisatawan.
- Pendidikan dan konservasi: Hutan wisata dapat dijadikan tempat edukasi bagi wisatawan tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan.
- Meningkatkan perekonomian daerah: Pariwisata hutan dapat meningkatkan perekonomian daerah melalui kunjungan wisatawan dan pengembangan usaha di sekitar hutan wisata.
- Menjaga kelestarian hutan: Pengelolaan hutan wisata yang baik dapat membantu menjaga kelestarian hutan dan mencegah kerusakan hutan.
Fungsi Hutan: Pengertian Hutan Menurut Para Ahli, Fungsi Dan Manfaatnya
Hutan bukan sekadar kumpulan pohon, tetapi merupakan ekosistem kompleks yang memiliki peran vital bagi kehidupan di bumi. Fungsi hutan sangat beragam, meliputi fungsi ekologis, ekonomi, dan sosial. Fungsi-fungsi ini saling terkait dan membentuk keseimbangan alam yang berkelanjutan.
Fungsi Ekologis Hutan
Hutan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Beberapa fungsi ekologis hutan yang vital antara lain:
- Siklus Air: Hutan berperan sebagai penampung dan penyimpan air hujan. Daun-daun pohon menyerap air hujan, kemudian mengalirkannya ke tanah melalui batang dan akar. Air yang tersimpan di tanah akan diserap oleh tumbuhan dan hewan, atau meresap ke dalam tanah menjadi air tanah.
Tau gak sih, hutan itu bukan cuma kumpulan pohon, tapi punya peran penting buat bumi. Para ahli bilang, hutan adalah tempat hidup berbagai makhluk, sumber air, dan penyeimbang iklim. Nah, salah satu pohon yang punya manfaat luar biasa buat hutan adalah pohon sungkai.
Pohon Sungkai : Ciri ciri, klasifikasi dan manfaat ini kuat banget, kayunya awet, dan bisa buat bahan bangunan, lho! Bayangin, pohon sungkai ini contribute banget ke kelestarian hutan, yang akhirnya berdampak positif buat kita semua.
Hutan membantu mengatur siklus air dengan memperlambat aliran air permukaan, mengurangi risiko banjir, dan menjaga kelembapan tanah.
- Pencegahan Erosi: Akar pohon yang kuat mencengkeram tanah, sehingga mencegah erosi tanah akibat hujan deras atau angin kencang. Hutan juga membantu menahan tanah di lereng, sehingga mencegah longsor dan kerusakan tanah. Pohon-pohon hutan berperan sebagai penahan angin dan air, sehingga menjaga kestabilan tanah.
- Penyerapan Karbon: Hutan merupakan penyerap karbon terbesar di bumi. Melalui proses fotosintesis, pohon menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan menyimpannya dalam bentuk kayu dan biomassa. Penyerapan karbon ini membantu mengurangi efek rumah kaca dan perubahan iklim.
Fungsi Ekonomi Hutan
Hutan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hutan menyediakan berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Sumber Daya Kayu: Kayu merupakan hasil hutan utama yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti konstruksi, mebel, kertas, dan bahan bakar. Pengelolaan hutan yang berkelanjutan dapat memastikan ketersediaan kayu untuk generasi mendatang.
- Hasil Hutan Non-Kayu: Selain kayu, hutan juga menghasilkan berbagai produk non-kayu yang memiliki nilai ekonomi, seperti rotan, bambu, buah-buahan, getah, dan tanaman obat. Hasil hutan non-kayu ini dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar hutan.
- Potensi Wisata: Hutan dengan keindahan alamnya dapat menjadi objek wisata yang menarik. Wisata hutan dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar dan membantu melestarikan hutan.
Fungsi Sosial Hutan
Hutan memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Beberapa fungsi sosial hutan antara lain:
- Sumber Mata Pencaharian: Hutan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, baik dalam bidang kehutanan, pertanian, maupun pariwisata. Pemanfaatan hutan secara berkelanjutan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Tempat Tinggal: Hutan menjadi tempat tinggal bagi berbagai suku bangsa dan masyarakat adat. Hutan menyediakan sumber makanan, obat-obatan, dan bahan bangunan bagi mereka.
- Nilai Budaya: Hutan memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat adat. Hutan merupakan tempat sakral, sumber inspirasi, dan simbol kehidupan. Hutan juga berperan penting dalam menjaga tradisi dan budaya masyarakat.
Manfaat Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain menyediakan sumber daya alam yang berlimpah, hutan juga berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem global. Manfaat hutan sangat luas dan beragam, mulai dari penyediaan kebutuhan dasar manusia hingga menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Manfaat Hutan bagi Manusia
Hutan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, menyediakan berbagai manfaat yang mendukung kelangsungan hidup kita. Berikut beberapa contoh manfaat hutan bagi manusia:
- Penyediaan Oksigen:Pohon-pohon di hutan menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan melepaskan oksigen (O2) sebagai hasil fotosintesis. Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Hutan berperan sebagai paru-paru dunia, menjaga keseimbangan oksigen dan karbon dioksida di atmosfer.
- Air Bersih:Hutan berperan penting dalam siklus hidrologi. Hutan menyerap air hujan, menyimpannya di tanah, dan melepaskannya secara perlahan ke sungai dan danau. Hal ini membantu menjaga ketersediaan air bersih dan mencegah banjir.
- Sumber Pangan:Hutan menyediakan berbagai sumber pangan bagi manusia, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, jamur, dan madu. Selain itu, hutan juga menjadi habitat bagi hewan-hewan yang dapat diburu atau dibudidayakan untuk diambil dagingnya.
Manfaat Hutan dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Hutan merupakan habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, sehingga memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati.
- Habitat Satwa Liar:Hutan menyediakan tempat tinggal dan sumber makanan bagi berbagai satwa liar, mulai dari serangga kecil hingga mamalia besar. Keberadaan hutan yang terjaga dapat membantu menjaga populasi satwa liar dan mencegah kepunahan.
- Kelestarian Ekosistem:Hutan merupakan bagian penting dari ekosistem dunia. Keberadaannya membantu menjaga keseimbangan ekosistem, seperti siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Kerusakan hutan dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
Manfaat Hutan dalam Mendukung Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia. Hutan memiliki peran penting dalam mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
- Mitigasi Perubahan Iklim:Hutan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Hal ini membantu mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer, yang merupakan salah satu gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global.
- Adaptasi terhadap Dampak Perubahan Iklim:Hutan dapat membantu manusia beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Misalnya, hutan dapat membantu mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan longsor. Hutan juga dapat membantu menjaga ketersediaan air bersih di tengah perubahan iklim.
Pentingnya Melestarikan Hutan
Hutan merupakan aset berharga bagi bumi dan penghuninya. Keberadaannya memberikan manfaat yang sangat besar, baik untuk lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Namun, kerusakan hutan yang terjadi akibat berbagai faktor seperti deforestasi, kebakaran hutan, dan eksploitasi berlebihan, mengancam keberlangsungan hidup hutan dan dampaknya terasa pada berbagai aspek kehidupan.
Dampak Kerusakan Hutan terhadap Lingkungan, Pengertian Hutan Menurut para Ahli, Fungsi dan Manfaatnya
Kerusakan hutan berdampak serius terhadap lingkungan. Hilangnya tutupan hutan mengakibatkan hilangnya habitat bagi flora dan fauna, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan meningkatkan risiko bencana alam.
- Erosi Tanah: Hutan berperan penting dalam menahan erosi tanah. Akar pohon yang kuat mencengkeram tanah, mencegah tanah terbawa air hujan. Hilangnya tutupan hutan menyebabkan tanah mudah tergerus air hujan, sehingga tanah menjadi tandus dan tidak subur. Hal ini dapat menyebabkan longsor, banjir, dan sedimentasi di sungai.
- Banjir: Hutan berfungsi sebagai penampung air hujan. Daun-daun pohon menyerap air hujan dan memperlambat aliran air, sehingga mengurangi risiko banjir. Ketika hutan rusak, air hujan mengalir deras dan tidak tertahan, mengakibatkan banjir di daerah sekitarnya.
- Perubahan Iklim: Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Penyerapan CO2 ini membantu mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. Kerusakan hutan menyebabkan pelepasan CO2 ke atmosfer, sehingga memperparah perubahan iklim.
Dampak Kerusakan Hutan terhadap Ekonomi
Kerusakan hutan juga berdampak negatif terhadap ekonomi. Hilangnya sumber daya hutan dan jasa ekosistem yang diberikannya menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
Tau gak sih, hutan itu penting banget buat kita! Para ahli bilang hutan itu kayak paru-paru dunia, tempat hidup beragam makhluk, dan sumber daya yang gak ternilai. Tapi, kadang manusia suka kelewat batas, ngambil manfaatnya tanpa mikirin dampaknya. Nah, ini nih yang disebut eksploitasi hutan.
Mau tau lebih lanjut tentang eksploitasi hutan, jenis-jenisnya, dan dampaknya? Cek aja di sini: Pengertian Eksploitasi, Jenis dan Dampak Eksploitasi Hutan. Makanya, kita harus bijak dalam memanfaatkan hutan, agar generasi mendatang juga bisa menikmati manfaatnya.
- Penurunan Hasil Hutan: Kerusakan hutan menyebabkan penurunan hasil hutan, seperti kayu, rotan, dan buah-buahan. Hal ini berdampak pada industri kehutanan dan pendapatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hasil hutan.
- Hilangnya Sumber Mata Pencaharian: Kerusakan hutan menyebabkan hilangnya sumber mata pencaharian bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hasil hutan, seperti petani, nelayan, dan pengrajin, akan mengalami kesulitan ekonomi.
- Kerugian Ekonomi: Kerusakan hutan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Biaya untuk menanggulangi bencana alam, seperti banjir dan longsor, yang diakibatkan oleh kerusakan hutan sangat tinggi. Selain itu, hilangnya sumber daya hutan juga menyebabkan kerugian ekonomi dalam jangka panjang.
Dampak Kerusakan Hutan terhadap Sosial
Kerusakan hutan juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Konflik antar masyarakat, migrasi, dan kemiskinan merupakan beberapa dampak sosial yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan.
- Konflik Antar Masyarakat: Kerusakan hutan dapat memicu konflik antar masyarakat. Misalnya, konflik antara masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hasil hutan dengan perusahaan yang mengeksploitasi hutan. Konflik ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan keamanan.
- Migrasi: Kerusakan hutan menyebabkan hilangnya sumber mata pencaharian dan memaksa masyarakat untuk bermigrasi ke daerah lain. Migrasi ini dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti pengangguran, kemiskinan, dan konflik sosial di daerah tujuan.
- Kemiskinan: Kerusakan hutan menyebabkan kemiskinan. Hilangnya sumber daya hutan dan jasa ekosistem yang diberikannya menyebabkan masyarakat kehilangan sumber penghidupan dan mengalami kesulitan ekonomi. Kemiskinan ini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti kejahatan, prostitusi, dan penyakit.
Upaya Pelestarian Hutan
Pelestarian hutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat.
Program dan Kebijakan Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai program dan kebijakan untuk melestarikan hutan. Beberapa contohnya adalah:
- Reboisasi: Program penanaman kembali pohon di lahan yang telah gundul atau rusak. Reboisasi bertujuan untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia, penyerap karbon, dan habitat bagi berbagai spesies.
- Penanaman Pohon: Program ini bertujuan untuk meningkatkan tutupan lahan hutan, baik di area hutan yang telah rusak maupun di lahan kritis seperti lahan kering dan rawan longsor.
- Konservasi Hutan: Upaya ini mencakup perlindungan dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Konservasi hutan bertujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati, melestarikan ekosistem hutan, dan mencegah kerusakan hutan.
Peran Masyarakat
Masyarakat memiliki peran penting dalam pelestarian hutan. Berikut beberapa contoh peran masyarakat:
- Menjaga Kelestarian Hutan di Sekitar Tempat Tinggal: Masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan di sekitar tempat tinggal mereka, misalnya dengan tidak membakar hutan, tidak menebang pohon secara liar, dan menjaga kebersihan hutan.
- Mendukung Program Pelestarian Hutan: Masyarakat dapat mendukung program pelestarian hutan yang digagas oleh pemerintah, misalnya dengan berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon, menjadi relawan dalam program konservasi hutan, dan mendukung kebijakan pemerintah yang pro-pelestarian hutan.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi dan kesadaran masyarakat merupakan kunci keberhasilan pelestarian hutan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya hutan dan peran mereka dalam pelestariannya. Beberapa contoh upaya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat adalah:
- Sosialisasi dan Kampanye: Melalui kegiatan sosialisasi dan kampanye, masyarakat dapat diberikan informasi tentang pentingnya hutan, dampak kerusakan hutan, dan cara-cara melestarikan hutan.
- Pendidikan Lingkungan: Pendidikan lingkungan di sekolah dan di masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya hutan dan pelestariannya.
Kesimpulan Akhir
Melalui pemahaman tentang Pengertian Hutan Menurut para Ahli, Fungsi dan Manfaatnya, kita semakin menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan. Hutan bukan hanya sumber daya alam, tetapi juga aset vital yang menopang kehidupan. Mari kita bersama-sama berpartisipasi dalam upaya pelestarian hutan, menanam pohon, mengurangi konsumsi produk kayu, dan mendukung program-program pelestarian hutan.
Dengan tindakan nyata, kita dapat menjaga kelestarian hutan dan mewariskan bumi yang hijau dan lestari bagi generasi mendatang.
Kumpulan FAQ
Apakah hutan hanya dipenuhi pohon?
Tidak, hutan adalah ekosistem kompleks yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan komponen abiotik lainnya. Selain pohon, hutan juga dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan bawah, jamur, lumut, dan hewan seperti burung, serangga, mamalia, dan reptil.
Apakah hutan hanya ada di daratan?
Tidak, hutan juga dapat ditemukan di perairan, seperti hutan mangrove dan hutan bakau. Hutan mangrove tumbuh di daerah pasang surut, sedangkan hutan bakau tumbuh di daerah pantai berlumpur.
Bagaimana cara mengetahui umur hutan?
Umur hutan dapat diketahui dengan mengamati pohon-pohon di dalamnya. Pohon yang lebih tua biasanya memiliki diameter batang yang lebih besar dan tinggi yang lebih tinggi. Para ahli juga dapat menggunakan metode dendrokronologi untuk menentukan umur pohon dengan menghitung lingkaran tahun pada batang pohon.