⏩Material adalah? Pelajari segala hal tentang istilah “Materials”⭐ Pengertian⭐ Sifat⭐ Jenis Jenis⭐ dan Contohnya⭐
Memasuki era yang terus berkembang cepat seperti sekarang ini, perkembangan ‘materials’ memainkan peran kunci dalam memajukan berbagai bidang, termasuk teknologi, konstruksi, dan produksi energi. Namun tahukah anda apa yang dimaksud dengan material itu sendiri?
Melalui ulasan berikut ini, Tekniksipil.id akan mencoba menyajikan informasi yang akurat dan terperinci mengenai apa itu material lengkap dengan sifat sifat, karakteristik, jenis dan juga fungsi penggunaannya.
Apa itu Material?
Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, material mencakup segala substansi yang memiliki keberadaan, penempatan dalam ruang, dan sifat-sifat mekanik tertentu.
Kemudian jika kita tinjau enurut KBBI, material adalah substansi atau zat yang digunakan untuk membuat suatu objek atau produk. Dalam konteks umum, material dapat berupa bahan mentah seperti kayu, logam, kain, atau plastik yang diolah untuk membentuk berbagai barang, seperti mebel, kendaraan, atau pakaian.
Dalam pandangan Hasan Shadaly (1983), material diartikan sebagai bahan dasar yang digunakan untuk membuat atau membentuk suatu objek. Secara umum, material didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dirasakan oleh indera dengan karakteristik seperti keleluasan, massa, gerak, dan ditentukan oleh faktor uang dan waktu.
Sederhananya, material adalah barang yang diperoleh atau diproduksi untuk disimpan dan digunakan di masa mendatang, entah itu untuk keperluan langsung, proses lebih lanjut, atau dijual.
Dalam konteks teknik atau ilmu material, istilah ini merujuk pada substansi yang digunakan untuk konstruksi atau produksi, dengan sifat-sifat tertentu yang memengaruhi kinerja dan karakteristiknya.
Misalnya, dalam rekayasa, pemilihan material sangat penting karena dapat mempengaruhi kekuatan, keawetan, dan berbagai properti lain dari suatu produk.
Material dapat bersifat konduktif atau isolatif terhadap panas dan listrik, memiliki tingkat kekerasan yang berbeda, atau memiliki ketahanan terhadap korosi dan abrasi.
Pemahaman mendalam tentang sifat-sifat ini membantu para teknisi dan desainer dalam memilih material yang paling sesuai untuk tujuan tertentu.
Sifat dan Karakteristik Material
- Sifat Listrik (Daya Hantar/Conductivity)
Sifat ini mengukur kemampuan suatu material untuk menghantarkan listrik. Material konduktif memungkinkan aliran arus listrik dengan baik. Misalnya, logam seperti tembaga memiliki daya hantar listrik yang tinggi.
- Sifat Kimia (Segregasi, Ketahanan Korosi)
Sifat kimia mengacu pada respons material terhadap zat-zat kimia dan lingkungan sekitarnya. Segregasi dapat terjadi ketika komponen-komponen material bergerak atau terpisah secara tidak merata. Ketahanan korosi mengukur kemampuan material untuk tidak rusak akibat reaksi kimia, terutama korosi yang disebabkan oleh oksidasi atau pengaruh lingkungan.
- Sifat Fisik (Massa Jenis, Struktur)
Sifat fisik melibatkan karakteristik material yang dapat diukur tanpa mengubah identitas kimianya. Massa jenis mengukur sejauh mana suatu material padat, sedangkan struktur melibatkan pengaturan dan hubungan antar partikel atau molekul dalam material.
- Sifat Teknologi (Mampu Mesin, Mampu Keras)
Sifat teknologi mengacu pada kemampuan material untuk diolah atau diformat menggunakan proses manufaktur atau mesin. Kemampuan mesin mencerminkan sejauh mana material dapat diproses dengan mesin, sedangkan kemampuan keras mengukur ketahanan material terhadap deformasi permanen atau patah.
- Sifat Magnetik (Permeabilitas, Histeresis)
Sifat magnetik mencakup respons material terhadap medan magnet. Permeabilitas mengukur sejauh mana material dapat mengarahkan medan magnet, sementara histeresis mengukur hilangnya energi ketika material mengalami perubahan magnetisasi.
- Sifat Thermal (Panas Jenis, Pemuaian, Konduktivitas)
Sifat thermal melibatkan respons material terhadap panas. Panas jenis mengukur jumlah panas yang dapat disimpan oleh material, sementara pemuaian mengukur perubahan dimensi material akibat perubahan suhu. Konduktivitas termal mengukur kemampuan material untuk menghantarkan panas.
- Sifat Mekanik (Kekuatan, Kekerasan, Nilai Impak)
Sifat mekanik melibatkan respons material terhadap gaya dan tekanan. Kekuatan mengukur seberapa besar material dapat menahan beban, kekerasan mengukur resistensi material terhadap penetrasi atau deformasi plastis, dan nilai impak mengukur kemampuan material untuk menahan benturan atau tumbukan.
Struktur Materials
Struktur material merujuk pada cara material dibentuk dan diatur untuk menciptakan suatu objek atau bangunan. Ini melibatkan cara partikel atau molekul dalam material saling berhubungan dan berinteraksi.
Proses ini memiliki dampak langsung pada sifat-sifat material, seperti kekuatan, kekakuan, dan kemampuan untuk menahan beban.
Pentingnya struktur material dapat dibandingkan dengan cara kita menyusun balok kayu untuk membuat bangunan. Jika balok-balok tersebut disusun dengan baik dan terkait erat, mereka akan membentuk struktur yang kuat.
Begitu juga dengan material; jika partikel atau molekulnya teratur dan terikat kuat, material tersebut akan memiliki struktur yang baik.
Selain itu, dalam dunia teknik dan konstruksi, pemahaman tentang struktur material sangat penting. Misalnya, pada bangunan bertingkat tinggi, struktur baja digunakan untuk memberikan kekuatan dan dukungan.
Jadi, struktur material tidak hanya berbicara tentang bagaimana material itu terlihat, tetapi juga tentang bagaimana material itu diatur untuk memastikan keandalan dan kekuatannya dalam penggunaan praktis.
Contoh Jenis Jenis Material
Berikut adalah beberapa contoh jenis jenis material yang umum kita temui dalam kehidupan sehari hari:
- Logam: Materials Logam merupakan material keras yang umumnya dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik. Mereka dapat ditempa dan dibentuk menjadi berbagai bentuk. Besi digunakan untuk struktur bangunan, aluminium untuk kemasan, dan tembaga untuk kabel listrik.
- Non Logam: Materials Non-logam adalah material ringan yang tidak menghantarkan panas atau listrik dengan baik. Kayu sering digunakan untuk konstruksi dan dekorasi, kaca untuk jendela, dan karet untuk produk elastis seperti ban kendaraan.
- Karet: Materials karet adalah material elastis yang dapat meregang dan kembali ke bentuk semula. Kelebihan ketahanan terhadap benturan membuatnya cocok untuk pembuatan ban kendaraan, selang karet, dan produk-produk elastis lainnya.
- Keramik: Materials keramik adalah material keras yang tahan terhadap panas dan korosi. Porselen digunakan untuk peralatan makan, ubin keramik untuk lantai dan dinding, menunjukkan ketahanan dan estetika.
- Plastik: Materials plastik adalah material ringan yang tahan terhadap korosi dan mudah dibentuk. Digunakan dalam berbagai produk, mulai dari kemasan hingga mainan. Polietilena dan PVC adalah contoh plastik umum.
- Polimer: Materials polimer adalah material yang terdiri dari rantai molekul. Fleksibel dan ringan, digunakan dalam berbagai produk seperti botol air (polietilen) dan kemasan makanan (nilon).
- Batu: Batu adalah material padat, keras, dan tahan terhadap tekanan. Marmer dan granit sering digunakan untuk lantai, dinding, dan elemen dekoratif lainnya.
- Biomaterials: Biomaterials digunakan dalam konteks medis dan dapat diintegrasikan ke dalam tubuh manusia tanpa menyebabkan reaksi negatif. Implan gigi dan jaringan buatan adalah contoh penerapan biomaterials.
- Komposit: Komposit terbuat dari dua atau lebih jenis bahan yang berbeda. Serat karbon dalam resin adalah contoh, memberikan kekuatan dan ringan pada waktu yang sama.
- Bangunan: Material bangunan digunakan dalam konstruksi bangunan. Beton, yang kuat dan tahan lama, dan baja, yang memberikan kekuatan struktural, adalah contoh material bangunan.
- Tekstil: Tekstil adalah material serat yang dapat dianyam atau dirajut. Digunakan untuk pakaian, perlengkapan rumah, dan banyak produk tekstil lainnya. Katun, sutra, dan polyester adalah contohnya.
Pengertian Material dalam Konteks Konstruksi
Jika kita lihat dalam konteks konstruksi dan teknik sipil, material merujuk pada bahan-bahan yang digunakan untuk membangun struktur fisik seperti bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Material ini harus dipilih dengan hati-hati berdasarkan sifat-sifat teknisnya agar dapat memberikan kekuatan, ketahanan, dan kinerja yang diinginkan untuk suatu proyek konstruksi.
Diantara beberapa contoh material dalam lingkup teknik sipil dan bangunan meliputi:
- Beton: Material yang umum digunakan untuk struktur bangunan. Beton terdiri dari campuran semen, kerikil, pasir, dan air. Ini memberikan kekuatan tekan yang tinggi dan daya tahan terhadap tekanan.
- Baja: Baja digunakan untuk struktur yang memerlukan kekuatan tinggi, seperti rangka baja pada bangunan bertingkat tinggi atau jembatan. Baja memiliki kekuatan tarik yang baik.
- Aspal: Digunakan dalam konstruksi jalan dan landasan pacu bandara. Aspal memberikan lapisan permukaan yang tahan terhadap beban lalu lintas dan kondisi cuaca.
- Kayu: Meskipun semakin banyak digantikan oleh material lain, kayu tetap digunakan dalam konstruksi, terutama untuk bangunan kayu, lantai, dan elemen dekoratif.
- Material Geoteknik: Termasuk tanah, batuan, dan bahan geoteknik lainnya yang digunakan untuk fondasi, pemadatan tanah, dan penahan tekanan tanah.
Menurut Ervianto (2007), material konstruksi dalam suatu proyek dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Bahan Permanen
Ini adalah bahan yang diperlukan oleh kontraktor untuk membangun struktur permanen seperti gedung. Bahan ini bersifat tetap dan menjadi bagian integral dari elemen bangunan. Jenis bahan ini secara spesifik dicantumkan dalam dokumen kontrak, seperti gambar kerja dan spesifikasi.
- Bahan Sementara
Bahan ini diperlukan selama proses pembangunan proyek tetapi tidak menjadi bagian permanen dari bangunan. Bahan ini tidak termasuk dalam dokumen kontrak, sehingga kontraktor memiliki kebebasan untuk memilih bahan dan pemasoknya. Kontraktor tidak menerima pembayaran khusus untuk jenis bahan ini, dan biaya terkait dimasukkan ke dalam biaya pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak.
Kemudian menurut Stukhatr (1995), klasifikasi material dapat dibagi menjadi tiga jenis:
- Engineered Material:
Penjelasan: Termasuk peralatan pembantu lainnya, jenis ini merupakan yang paling mahal, tampak nyata, dan kompleks. Kualitasnya sangat menentukan karena merupakan produk khusus yang dirancang dan dihitung dengan cermat. Material ini dijelaskan secara detail dalam gambar dan digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek. Ketergantungan pada engineered material dapat signifikan memengaruhi durasi dan jadwal penyelesaian proyek.
- Bulk Material:
Penjelasan: Jenis ini mencakup bahan yang dibuat sesuai dengan standar industri tertentu dan dapat dibeli dalam kuantitas tertentu. Perkiraan jumlahnya sering kali sulit karena variasi kuantitasnya yang lebih beragam, seperti pipa dan kabel. Ukurannya dapat diukur dalam satuan panjang, luas, dan volume.
- Fabricated Material:
Penjelasan: Ini adalah bahan yang dibuat atau dirakit di luar lokasi proyek berdasarkan spesifikasi dan gambar perencanaan. Material ini umumnya memerlukan persetujuan (approved). Contohnya adalah kusen kayu dan rangka baja. Material ini sering kali melibatkan proses fabrikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan proyek.
Baca Juga :
Mengenal Apa itu Time Schedule dalam Proyek Konstruksi
Tabel Profil dan Berat Material Baja Lengkap
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu material versi Tekniksipil.id. Pemahaman yang mendalam tentang apa itu material menjadi kunci utama dalam berbagai bidang, termasuk rekayasa, konstruksi, dan manufaktur.
Material memainkan peran sentral dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi, menciptakan struktur yang kokoh, dan memajukan teknologi.
Dengan menyelidiki sifat-sifatnya yang kompleks, seperti mekanik, termal, dan listrik, serta memahami bagaimana struktur material membentuk karakteristiknya, para profesional dapat membuat keputusan informasi untuk memilih material yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek dan inovasi.
Mantap kak. Penjelasan yang detail dan mudah dipahami. Thx ya