Jakarta, Tekniksipil.id – Sebagai respons terhadap skema tarif dinamis yang akan diterapkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk moda Kereta Cepat WHOOSH, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyambut baik inisiatif tersebut.
Menurut Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, skema tarif ini menjadi langkah positif dalam meningkatkan jumlah penumpang, terutama pada jam-jam non sibuk.
Pemberlakuan skema ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang dan mengoptimalkan okupansi kereta cepat di luar jam-jam sibuk.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menjelaskan bahwa harga tiket Kereta Cepat WHOOSH kelas Premium Economy dengan skema dinamis akan variatif, dimulai dari Rp150.000 hingga Rp250.000.
Skema ini akan berlaku mulai 3 Februari 2024, namun Eva menegaskan bahwa kemungkinan akan ada improvisasi terkait tarif ini ke depannya.
Penerapan skema dinamis ini diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih bagi penumpang dengan menawarkan tiket termurah sebesar Rp150.000, sehingga dapat merangsang minat penumpang untuk memanfaatkan kereta cepat pada periode non sibuk.
Sebelumnya, Aditya Dwi Laksana, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menyatakan bahwa penerapan tarif dinamis merupakan strategi cerdas untuk meningkatkan tingkat okupansi penumpang, terutama pada periode nonsibuk seperti hari kerja.
Meskipun tarif WHOOSH sebelumnya berkisar antara Rp200.000-Rp250.000, namun harapannya dengan harga Rp150.000 pada periode non sibuk, tingkat okupansi penumpang dapat meningkat signifikan.
Dengan adanya skema ini, diharapkan masyarakat semakin tertarik untuk memanfaatkan layanan kereta cepat dengan harga terjangkau, mendukung mobilitas yang lebih efisien dan ramah di masa depan.