Jakarta, Tekniksipil.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan klarifikasi terkait pemberlakuan skema tarif dinamis pada layanan Kereta Cepat WHOOSH yang akan diterapkan mulai 3 Februari 2024.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah respons terhadap rendahnya minat penumpang, melainkan sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan perjalanan.
Menurut Arya Mahendra Sinulingga, skema tarif dinamis telah direncanakan sejak awal, dengan tujuan untuk memberikan fleksibilitas kepada penumpang dalam memilih waktu perjalanan sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masing-masing.
Meskipun kabar viral di media sosial menyebutkan tentang sepi penumpang, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, menegaskan bahwa tingkat okupansi kereta cepat saat ini masih cukup stabil di atas 60%.
Sementara itu, Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, menjelaskan bahwa penerapan tarif dinamis juga memberikan peluang bagi penumpang untuk mendapatkan tiket dengan harga lebih terjangkau, khususnya untuk kelas Premium Economy yang dapat dibeli mulai dari Rp150.000 untuk sekali jalan.
Dengan skema dynamic pricing, penumpang dapat memilih waktu perjalanan dengan harga tiket yang lebih ekonomis, sesuai dengan jam sibuk atau tidak, momen liburan, serta hari kerja atau akhir pekan.
Eva menambahkan bahwa skema tarif ini akan terus diawasi dan dievaluasi agar tetap relevan dengan kebutuhan penumpang serta operasional Kereta Cepat WHOOSH. Dengan demikian, diharapkan skema tarif dinamis ini dapat meningkatkan daya aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi yang modern ini.