JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2024, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono, memaparkan kemajuan pembangunan IKN dalam sebuah seminar nasional yang digelar di Putri Duyung Cottage Ancol pada Sabtu (17/02/2024).
Acara tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang diadakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Dalam kesempatan tersebut, Bambang Susantono menjelaskan secara rinci perkembangan pembangunan IKN baik dari segi infrastruktur fisik maupun non-fisik.

Di samping itu, ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam proses pembangunan tersebut, dengan memberikan pelatihan reskilling, upskilling, dan pembekalan teknologi kepada warga setempat agar mereka dapat menjadi bagian yang aktif dalam pembangunan IKN.
Pengembangan IKN bukan hanya terfokus secara lokal, namun juga mengakar pada partisipasinya dalam kancah global.
Bambang Susantono menyampaikan tentang pembentukan Komite Environmental, Social, and Governance (ESG) serta komitmen IKN dalam mengikuti Peta Jalan Perubahan Iklim yang telah ditetapkan.
Selain itu, IKN juga akan meluncurkan Peta Jalan SDGs (dengan konsep Voluntary Local Review, VLR) dan Peta Jalan Biodiversitas sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Menyikapi pernyataan Marthen Selamet Susanto dari PWI Pusat mengenai Jakarta pasca IKN, Bambang menegaskan bahwa Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perekonomian, sementara IKN akan menjadi pusat ekonomi baru serta pusat pemerintahan alternatif.
Lebih dari sekadar infrastruktur fisik, pembangunan IKN bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
IKN tidak hanya akan menjadi tempat tinggal yang layak, namun juga akan menjadi kota yang dicintai oleh penduduknya, memperkuat esensi kehidupan kota yang humanis dan inklusif.
Dengan demikian, visi IKN sebagai kota yang hijau, cerdas, inklusif, dan tangguh akan menjadi nyata, memberikan kontribusi yang signifikan bagi Indonesia dalam menangani tantangan perkotaan di era globalisasi.