Seiring dengan dimulainya tahun 2024, kawasan Jababeka di Cikarang, Jawa Barat, mengalami dorongan signifikan melalui suntikan investasi senilai Rp 1,2 triliun dari dua investor asal Jepang.
Mitswifu Dosan Asia (MFA) dan Keihan Group menjadi pionir dalam mendukung pembangunan di wilayah tersebut, dengan total investasi yang mencapai angka fantastis tersebut.
MFA, anak usaha Mitsu Fudosan yang sudah berkecimpung dalam pasar properti Indonesia sejak tahun 2000, berencana menanamkan lebih dari Rp 800 miliar.
Sedangkan Keihan Group, pada proyek properti pertamanya di Indonesia, akan menginvestasikan lebih dari Rp 400 miliar. Tidak terbatas pada satu kluster hunian, investasi ini melibatkan lebih dari tiga kluster yang menjadi pemicu awal bagi transformasi berarti di kota Jababeka.
Presiden Direktur Jababeka Residence, Suteja Darmono, menyambut baik kehadiran kedua investor Jepang tersebut. Menurutnya, selain meningkatkan citra kawasan, investasi ini membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi Cikarang dan pengembangan infrastruktur yang lebih lanjut.
Dalam kolaborasinya dengan Kota Jababeka, MFA akan membangun 808 unit properti, termasuk 622 unit rumah tapak dan 186 unit ruko, di atas lahan seluas 85.500 meter persegi.
Hiro Yukisato, Eksekutif Direktur Mitswe Fudosan, menekankan bahwa pihaknya melihat potensi besar yang dapat dikembangkan di masa depan. Dengan luas kawasan Jababeka mencapai 5.600 hektar, perusahaan yakin bahwa pasar Real Estate Indonesia akan terus berkembang seiring pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat.
Investasi Keihan Group, yang terfokus pada pembangunan kluster di tengah lapangan golf Jababek Golf and Country Club, menjadi langkah strategis pertama perusahaan ini di Indonesia.
Hideki Kobayashi dari Sifkan Real Estate menyatakan kehati-hatian dalam memilih proyek, dan kerjasama dengan Jababeka dipilih karena memiliki visi sejalan.
Jababeka, sebagai kota mandiri 35 KM sebelah timur pusat bisnis Jakarta, menawarkan lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional dengan jumlah pekerja mencapai 1 juta jiwa serta populasi lebih dari 1,2 juta jiwa.
Pada akhirnya, investasi besar ini menjadi pemacu utama untuk mendorong perkembangan Jababeka sebagai destinasi hunian, bisnis, dan investasi berkualitas tinggi.
Terus mengembangkan fasilitas lengkap, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga gaya hidup, kota Jababeka juga menawarkan berbagai mode transportasi seperti kereta commuter, shuttle bus, hingga MRT.
Maka, dapat dipastikan bahwa kedepannya Jababeka akan tetap menjadi pusat perhatian bagi para investor dan masyarakat luas yang menginginkan kualitas hidup yang unggul di kawasan yang berkembang pesat ini.