TeknikSipil.id
  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Home
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Konstruksi
  • News
  • Struktur
No Result
View All Result
  • Home
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Konstruksi
  • News
  • Struktur
No Result
View All Result
TeknikSipil.id
No Result
View All Result
Home News

Laba Jaya Konstruksi Menyusut 21,5 Persen di 2024, Pendapatan Ikut Tergerus

Tekniksipil.id – JAKARTA, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang tahun 2024. Laba bersih perusahaan mengalami penurunan cukup signifikan, yakni sebesar 21,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), menjadi Rp186,41 miliar dari Rp237,47 miliar pada tahun sebelumnya.

Penurunan ini terjadi seiring dengan merosotnya pendapatan usaha yang tercatat sebesar Rp3,87 triliun, turun 14,80 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp4,54 triliun. Penurunan ini berdampak langsung terhadap margin keuntungan dan laba yang berhasil dibukukan perusahaan.

Pendapatan Terbesar Masih dari Penjualan Aspal

Daftar Isi:

Toggle
  • Pendapatan Terbesar Masih dari Penjualan Aspal
  • Laba Usaha dan Laba Bersih Turun, Beban Naik
  • Aset Menurun Tipis, Ekuitas Naik, Kas Menguat
  • Tantangan dan Harapan ke Depan

Dari sisi kontribusi, penjualan aspal tetap menjadi tulang punggung pendapatan JKON dengan kontribusi sebesar Rp1,52 triliun. Selain itu, jasa konstruksi menyumbang Rp998,90 miliar, disusul manufaktur tiang pancang dan beton pracetak sebesar Rp637,65 miliar, serta jasa pemeliharaan dan perbaikan senilai Rp145,01 miliar.

Meski pendapatan turun, JKON mencatat penurunan beban pokok pendapatan sebesar 15,16 persen menjadi Rp3,26 triliun. Namun, hal ini belum cukup untuk menjaga laba bruto yang tetap turun menjadi Rp614,20 miliar dari sebelumnya Rp704,92 miliar.

laba jaya konstruksi 2025

Laba Usaha dan Laba Bersih Turun, Beban Naik

Tekanan lainnya datang dari kenaikan beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Hal ini menyebabkan laba usaha perusahaan menurun drastis dari Rp281,36 miliar pada 2023 menjadi Rp150,13 miliar pada akhir 2024.

Meski perusahaan mencatat peningkatan pada pendapatan lain-lain (naik menjadi Rp42,72 miliar dari Rp35,95 miliar), hal tersebut belum cukup untuk menutupi berbagai beban, termasuk beban keuangan dan kerugian dari entitas asosiasi.

Secara keseluruhan, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp228,91 miliar, turun dari Rp295,34 miliar pada tahun sebelumnya. Dampaknya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk perusahaan juga ikut turun menjadi Rp186,41 miliar.

Aset Menurun Tipis, Ekuitas Naik, Kas Menguat

Di tengah tekanan laba, kondisi neraca keuangan JKON tetap menunjukkan stabilitas. Total aset perusahaan tercatat sedikit turun menjadi Rp4,37 triliun dari Rp4,39 triliun pada 2023. Aset lancar menurun menjadi Rp2,23 triliun, namun aset tidak lancar justru naik menjadi Rp2,13 triliun.

Dari sisi liabilitas, perusahaan berhasil menurunkan total kewajiban menjadi Rp1,19 triliun, dari sebelumnya Rp1,34 triliun. Penurunan ini mencakup baik liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang.

Sementara itu, posisi ekuitas JKON meningkat menjadi Rp3,17 triliun, naik dari Rp3,05 triliun. Posisi kas dan setara kas juga menunjukkan penguatan, dari Rp471,76 miliar pada 2023 menjadi Rp582,43 miliar di akhir 2024—menandakan likuiditas perusahaan tetap terjaga meski laba turun.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Kinerja yang menurun ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri konstruksi swasta dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kompetisi ketat, fluktuasi harga bahan baku, serta efisiensi anggaran pemerintah. Namun, dengan kondisi kas yang kuat dan liabilitas yang menurun, JKON masih memiliki ruang untuk mengatur strategi keuangan dan ekspansi proyek ke depan.

Ke depan, pelaku pasar akan menantikan langkah-langkah pemulihan yang dilakukan JKON agar bisa kembali mencetak pertumbuhan laba dan memperkuat posisinya di sektor konstruksi nasional.

Share586Tweet366SendShareShare103
Azka

Azka

BIM coordinator project PT Hutama Karya Infrastruktur, Finalis Kompetisi Jembatan Indonesia 2017 dan peraih peringkat kedua dalam PII BIM Awards 2022 yang ingin berbagi pengalaman dan wawasan keilmuan melalui platform website.

Related Posts

Proyek Tol Betung–Tempino–Jambi

Proyek Tol Betung–Tempino–Jambi Dikebut, Ribuan Pekerja HK Terserap dan Ekonomi Daerah Bergerak

April 15, 2025
tkdn 2025

Pengusaha Konstruksi Cemas TKDN Dilonggarkan, Industri Dalam Negeri Terancam Banjir Impor

April 15, 2025
adhi karya 2025

Pendapatan Anjlok, Laba Adhi Karya Justru Tumbuh Hampir 18 Persen di 2024

April 12, 2025
waskita beton 2025

Pendapatan Waskita Beton Tumbuh Hampir 20 Persen di awal 2025, Proyek Eksternal Kian Dominan

April 12, 2025
Schneider Electric

Schneider Electric Siapkan 50.000 Data Produk untuk Dorong Konstruksi Ramah Lingkungan

April 12, 2025
respon Menteri PU terkait tkdn 2025

Soal Relaksasi Aturan TKDN, Menteri PU: Masih Tahap Diskusi dengan Kemenperin

April 12, 2025
Next Post
merk plat besi terbaik

7 Merk Plat Besi Terbaik 2025 untuk Proyek Anda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

TeknikSipil.id

Tekniksipil.id merupakan media konstruksi bangunan Indonesia yang hadir dengan tujuan menyajikan pandangan yang lebih mendalam untuk memperluas pemahaman tentang perkembangan infrastruktur, transportasi, pembangunan, dan keselamatan di Indonesia.

Categories

  • Alat Berat
  • Analisis Struktur
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • Hiburan
  • Hutan dan Lingkungan
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Kelistrikan
  • Material Bangunan
  • News
  • Piping dan Hidrologi
  • Proyek Konstruksi
  • Standar Pengukuran
  • Wawasan Umum
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Apr    
No Result
View All Result
  • Home
  • BIM & Geoteknik
  • Desain
  • K3 Proyek
  • Kamus Sipil
  • Konstruksi
  • News
  • Struktur

© 2024 Media Konstruksi Indonesia -