Konstruksi merupakan satu bidang yang membutuhkan banyak perhatian dan detail serta menggunakan banyak peralatan yang berbeda. Salah satu alat yang sangat penting dalam bekerja di bidang konstruksi adalah teknik “Bekisting”.
Dalam panduan yang akan Tekniksipil.id ulas kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pengertian apa itu bekistring, jenis, fungsi, cara kerja, metode pelaksanaan serta kelebihan dan kekurangan metode bekisting dalam suatu konstruksi.
Pengertian Bekisting
Dalam ilmu teknik sipil, pengertian bekisting adalah sebuah rangkaian bingkai yang terbuat dari bahan-bahan tertentu, seperti kayu, baja, atau aluminium, yang digunakan untuk membentuk beton pada proses pembangunan.
Proses pembuatan beton pada proyek konstruksi memang tidak dapat dipisahkan dari penggunaan bekisting. Bekisting berfungsi sebagai penyangga beton yang masih dalam bentuk cair, sehingga beton dapat mengeras dan membentuk bentuk yang sesuai dengan desain bangunan yang dibuat.
Bekisting sangat penting dalam pembangunan berbagai bentuk elemen bangunan, contoh benda konstruksi yang dibuat menggunakan bekisting seperti:
- Kolom
- Balok
- Sloof
- Dinding
- Rangka atap
- Jembatan
Setiap elemen bangunan tersebut membutuhkan proses pembuatan yang berbeda-beda, sehingga jenis dan bentuk bekisting yang digunakan pun akan berbeda-beda pula.
Hal ini tentunya harus dipahami oleh para pekerja konstruksi guna memastikan penggunaan material bekisting yang tepat dan hasil konstruksi yang terbaik.
Video Penunjang:
Sumber : Youtube.com Via Channel Anakteknikindo
Komponen-komponen Bekisting
Sebuah sistem bekisting terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk membentuk bentuk geometris tertentu dari elemen beton. Berikut adalah beberapa komponen bekisting yang umum digunakan dalam konstruksi:
- Pelat beton: merupakan lantai horizontal atau dinding vertikal yang akan dituang beton di atasnya.
- Panel bekisting: digunakan untuk membentuk dinding, lantai, atau langit-langit dengan bantuan penyangga atau bantalan.
- Aksesori: termasuk baut, mur, dan sekrup yang digunakan untuk mengencangkan panel bekisting agar tidak bergeser selama proses pengecoran beton.
- Penyangga: digunakan untuk mendukung panel bekisting dan pelat beton agar tidak jatuh atau bergeser selama pengecoran beton.
- Papan: digunakan untuk mengisi celah pada panel bekisting dan membentuk bagian lengkung dari elemen beton.
Setiap komponen bekisting memiliki peran penting dalam membentuk bangunan beton yang kokoh dan tahan lama. Dengan memahami fungsi dan peran masing-masing komponen, para kontraktor dapat memilih jenis bekisting yang sesuai dan merancang sistem bekisting yang efektif.
Fungsi dan Tujuan Bekisting
Sebagai salah satu komponen penting dalam proses konstruksi, bekisting memiliki beberapa fungsi utama yang harus dipahami. Fungsi-fungsi ini mencakup:
- Memberikan bentuk pada elemen beton: Tanpa bekisting, beton tidak dapat membentuk struktur yang diinginkan. Dalam hal ini, bekisting berfungsi sebagai cetakan yang memberikan bentuk pada elemen beton, seperti kolom, balok, dan pelat beton. Dengan menggunakan jenis bekisting yang tepat, elemen beton dapat dibentuk dengan akurasi dan presisi yang tinggi.
- Menopang beban beton: Bekisting juga berperan sebagai penyangga beban beton selama proses pengecoran dan pengerasan beton. Bekisting harus dirancang untuk menahan beban yang diberikan oleh beton yang sedang dalam proses pengerasan.
- Memberikan permukaan yang halus pada beton: Bekisting dapat memberikan hasil akhir permukaan yang halus pada elemen beton yang dihasilkan. Jika bekisting dikelola dengan baik dan sesuai dengan standar, maka hasil permukaan beton akan lebih baik dan halus.
- Mempercepat proses konstruksi: Penggunaan bekisting dalam konstruksi bisa membantu mempercepat proses, karena memungkinkan beton untuk dicor dalam jumlah yang lebih besar dan lebih cepat. Selain itu, bekisting juga dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama bekisting adalah memberikan bentuk pada elemen beton, menopang beban beton, memberikan hasil permukaan yang halus, serta mempercepat proses konstruksi.
Jenis Jenis Bekisting yang Umum Digunakan
Bekisting merupakan komponen penting dalam pekerjaan konstruksi, dan ada beberapa jenis bekisting yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa jenis bekisting yang perlu diketahui:
-
Bekisting Kolom
Bekisting kolom adalah jenis bekisting yang dirancang khusus untuk membentuk struktur kolom beton. Kolom merupakan elemen penting dalam banyak konstruksi, seperti bangunan, jembatan, dan infrastruktur. Bekisting kolom memungkinkan pembentukan kolom dengan presisi dan kekuatan yang dibutuhkan.
Keunggulan Bekisting Kolom:
- Presisi: Bekisting kolom dirancang untuk memberikan bentuk yang tepat pada kolom, sehingga memastikan hasil yang presisi sesuai dengan desain.
- Kekuatan: Bekisting kolom mampu menahan tekanan dan beban vertikal yang dihasilkan oleh kolom beton.
Penggunaan Umum:
Bekisting kolom digunakan dalam berbagai proyek konstruksi, termasuk pembangunan gedung bertingkat, jembatan, dan struktur beton lainnya yang melibatkan kolom sebagai elemen penting.
Bekisting kolom biasanya terbuat dari bahan seperti baja, kayu, atau plastik yang tahan terhadap tekanan dan kelembaban. Pemilihan bahan tergantung pada kebutuhan proyek dan anggaran yang tersedia.
-
Bekisting Besi Baja (Knock Down)
Bekisting besi baja atau knock down merupakan jenis bekisting yang terbuat dari bahan besi baja. Bekisting ini dapat digunakan untuk membuat kolom, balok, sloof, dan dinding dengan ukuran yang bervariasi. Bekisting besi baja cukup kuat dan tahan lama, sehingga sangat cocok digunakan untuk pekerjaan konstruksi yang memerlukan waktu lama.
Keunggulan Bekisting Besi Baja:
- Kekuatan Tinggi: Baja adalah bahan yang sangat kuat dan tahan lama, menjadikannya pilihan yang baik untuk proyek konstruksi jangka panjang.
- Kemudahan Perakitan: Bekisting knock down mudah dipasang dan dibongkar, sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja.
Penggunaan Umum: Bekisting besi baja sering digunakan untuk proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit, jembatan, dan bangunan industri.
-
Bekisting Aluminium
Bekisting aluminium adalah jenis bekisting yang terbuat dari bahan aluminium. Bekisting ini merupakan pilihan yang tepat untuk pekerjaan konstruksi karena ringan dan mudah dipindahkan.
Bekisting aluminium juga cukup kuat dan tahan lama, sehingga sangat cocok digunakan untuk proyek konstruksi yang besar dan memerlukan waktu lama. Meskipun harganya cukup mahal, namun bekisting aluminium sangat efektif dan dapat membuat pekerjaan konstruksi lebih cepat selesai.
Keunggulan Bekisting Aluminium:
- Ringan: Bekisting aluminium sangat ringan, sehingga memudahkan penanganan dan perakitan.
- Tahan Karat: Aluminium tidak akan berkarat, sehingga cocok untuk proyek-proyek di lingkungan dengan kelembaban tinggi.
Penggunaan Umum: Bekisting aluminium sering digunakan untuk proyek-proyek maritim, seperti pelabuhan dan dermaga, karena tahan terhadap kondisi cuaca yang keras.
-
Bekisting Balok
Bekisting balok adalah jenis bekisting yang terbuat dari bahan kayu. Bekisting ini biasanya digunakan untuk membuat kolom, balok, sloof dan dinding. Bekisting kayu balok menjadi pilihan yang umum digunakan karena mudah didapatkan dan mudah dirakit. Namun, bekisting kayu balok memiliki kekurangan karena mudah rusak dan tidak tahan lama.
Keunggulan Bekisting Kayu Balok:
- Biaya Efektif: Kayu balok umumnya lebih terjangkau daripada baja atau aluminium.
- Fleksibel: Kayu mudah dibentuk sesuai kebutuhan, sehingga cocok untuk proyek-proyek dengan desain khusus.
Penggunaan Umum: Bekisting kayu balok sering digunakan dalam proyek konstruksi rumah tinggal, serta proyek-proyek kecil hingga menengah.
-
Bekisting Fiberglass
Bekisting fiberglass adalah jenis bekisting yang terbuat dari campuran serat kaca dan resin. Bekisting ini cukup kuat, tahan lama, dan ringan sehingga mudah dipindahkan. Bekisting fiberglass juga tahan terhadap cuaca dan korosi, serta mudah dirawat.
Meskipun harganya cukup mahal, namun bekisting fiberglass merupakan pilihan yang tepat untuk pekerjaan konstruksi yang memerlukan ketahanan dan kualitas yang baik.
Keunggulan Bekisting Fiberglass:
- Tahan Lama: Bekisting fiberglass memiliki umur yang panjang dan tidak memerlukan perawatan berulang.
- Ringan: Seperti bekisting aluminium, fiberglass adalah pilihan ringan yang memudahkan transportasi dan perakitan.
Penggunaan Umum: Bekisting fiberglass sering digunakan dalam proyek-proyek inovatif, seperti bangunan dengan desain unik dan proyek seni arsitektural.
-
Bekisting Plastik
Bekisting plastik adalah alternatif modern yang semakin populer dalam industri konstruksi. Bekisting ini terbuat dari bahan plastik yang tahan terhadap korosi dan cuaca. Kelebihan bekisting plastik meliputi kemudahan perakitan, keberlanjutan, dan kekuatan yang cukup untuk proyek-proyek ringan hingga menengah.
Penggunaan Umum: Bekisting plastik sering digunakan dalam proyek-proyek kecil hingga menengah, seperti konstruksi rumah tinggal, kolam renang, dan proyek infrastruktur kecil.
-
Bekisting Insulating
Bekisting isolasi digunakan dalam proyek-proyek yang memerlukan perlindungan terhadap suhu ekstrem dan elemen-elemen lain. Ini biasanya terbuat dari bahan isolasi termal yang mampu menjaga struktur bangunan tetap terisolasi.
Penggunaan Umum: Bekisting isolasi sering digunakan dalam proyek-proyek seperti gudang penyimpanan makanan beku, bangunan dengan persyaratan isolasi suara, atau instalasi yang memerlukan pengendalian suhu yang ketat.
-
Bekisting Tanah Liat (Clay Formwork)
Bekisting tanah liat adalah jenis bekisting yang terbuat dari campuran tanah liat dan bahan organik lainnya. Ini adalah pilihan yang umum digunakan dalam konstruksi berbasis bumi atau ramah lingkungan.
Penggunaan Umum: Bekisting tanah liat sering digunakan dalam proyek-proyek bangunan berbasis ramah lingkungan dan rumah bumi.
-
Bekisting Gabion
Bekisting gabion adalah jenis bekisting yang terbuat dari keranjang kawat yang diisi dengan batu atau bahan lainnya. Ini adalah pilihan yang sering digunakan untuk konstruksi dinding penahan tanah atau pengendalian erosi.
Penggunaan Umum: Bekisting gabion digunakan untuk proyek-proyek yang melibatkan struktur dinding penahan tanah, saluran air, atau proyek pengendalian erosi.
Cara Kerja Bekisting dalam Konstruksi
Dalam proses konstruksi, bekisting berperan penting sebagai penahan beton untuk membentuk struktur bangunan. Pemasangan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar beton tidak bocor dan kemudian membentuk bentuk bangunan yang diinginkan.
Langkah-langkah Pemasangan Bekisting
- Memasang rangka kayu sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.
- Menempatkan pelat beton yang telah disiapkan di atas rangka kayu.
- Memasang panel bekisting, baik secara vertikal atau horizontal, tergantung pada bentuk dan ukuran yang diinginkan.
- Memasang aksesori seperti tali pengikat, dinding pengisi dan baut penjepit.
- Memasang pon untuk menstabilkan rangka kayu agar tidak goyah.
- Mencetak beton di dalam bekisting.
- Melepaskan bekisting setelah beton mengeras.
Proses penghapusan bekisting harus dilakukan hati-hati agar tidak merusak struktur beton yang baru saja dibuat.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting
Sebelum memulai pekerjaan bekisting, pastikan Anda sudah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti papan bekisting, sekrup, dan aksesori lainnya. Selain itu, pastikan juga Anda telah memahami denah dan detail konstruksi bangunan yang akan dibuat.
Berikut ini adalah beberapa metode pelaksanaan pekerjaan bekisting yang umum digunakan dalam proyek konstruksi:
1. Metode Bekisting Kayu Balok
Metode ini menggunakan papan bekisting yang terbuat dari kayu untuk membentuk dinding atau balok. Papan bekisting diikatkan pada rangka kayu dengan menggunakan sekrup atau paku baja. Metode ini mudah dilakukan dan relatif lebih murah dibandingkan dengan metode lainnya. Namun, karena kayu mudah lapuk dan terkena serangan hama, maka perlu melakukan perawatan secara rutin.
2. Metode Bekisting Besi Baja (Knock Down)
Metode ini menggunakan papan bekisting yang terbuat dari besi baja yang telah diproduksi melalui proses fabrikasi. Papan bekisting ini dapat dipasang dan dicopot dengan mudah karena memiliki ukuran dan bentuk yang standar. Metode ini juga lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan metode kayu. Namun, biaya produksi dan perawatan cenderung lebih tinggi.
3. Metode Bekisting Aluminium
Metode ini mirip dengan metode knock down, namun menggunakan papan bekisting yang terbuat dari bahan aluminium. Bahan ini lebih ringan dan mudah dipindahkan, sehingga mempercepat proses pekerjaan. Selain itu, bekisting aluminium memiliki umur pakai yang lebih lama dan membutuhkan sedikit perawatan. Namun, biaya produksi relatif lebih mahal dibandingkan dengan metode kayu.
4. Metode Bekisting Fiberglass
Metode ini menggunakan papan bekisting yang terbuat dari serat kaca berlapis resin. Bekisting ini ringan, kuat, dan tahan lama terhadap cuaca dan serangan hama. Selain itu, bekisting fiberglass juga mudah dipindahkan dan dipasang, serta membutuhkan sedikit perawatan. Namun, biaya produksi dan sewa cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan metode kayu atau knock down.
Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pelaksanaan pekerjaan bekisting yang sesuai, termasuk biaya, kekuatan, dan efisiensi waktu. Pastikan Anda mempertimbangkan dengan cermat untuk memilih metode yang tepat untuk proyek konstruksi Anda.
Perawatan Bekisting
Setelah digunakan, bekisting harus dibersihkan dan disimpan di tempat yang kering untuk mencegah kerusakan dan pembusukan kayu. Bekisting kayu dilapisi dengan lilin atau minyak pelumas untuk mencegah beton menempel pada kayu.
Pemeliharaan bekisting sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keamanan konstruksi. Bekisting yang rusak atau tidak terawat dapat menyebabkan kegagalan konstruksi atau bahkan kecelakaan kerja.
Kelebihan Bekisting dalam Proyek Konstruksi
Setelah memahami apa itu bekisting, pengertian dan fungsi utamanya, kita akan membahas kelebihan yang dimiliki bekisting dalam proyek konstruksi.
- Kekuatan: Bekisting dapat menahan beban yang berat sehingga dapat memberikan keamanan dan stabilitas selama proses pembangunan dan setelah bangunan selesai dibangun.
- Fleksibilitas: Bekisting dapat disesuaikan dengan berbagai bentuk dan ukuran yang diperlukan dalam bangunan, membuatnya sangat fleksibel dalam penggunaannya.
- Effisiensi waktu: Penggunaan bekisting dapat mempercepat waktu pembangunan karena dapat memudahkan dalam pemasangan dan pelaksanaan pekerjaan.
- Meningkatkan kualitas beton: Bekisting yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas beton dengan menghindari kebocoran material, menyelesaikan permukaan yang rata dan halus, serta menghindari retak-retak pada beton.
- Lebih hemat biaya: Bekisting yang dibuat dengan material yang tepat dapat digunakan berulang kali, sehingga dapat menghemat biaya produksi dalam jangka panjang.
Penggunaan bekisting yang tepat dan berkualitas dapat memberikan banyak manfaat dalam proses konstruksi, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan stabilitas bangunan yang dibangun.
Kekurangan Bekisting dalam Proyek Konstruksi
Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, penggunaan bekisting dalam proyek konstruksi juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang mungkin dihadapi:
- Biaya produksi yang tinggi: Pengadaan dan persiapan bekisting dapat menjadi biaya yang signifikan dalam sebuah proyek konstruksi.
- Ketergantungan pada kondisi cuaca: Pemasangan dan pencopotan bekisting memerlukan kondisi cuaca yang baik, karena jika terlalu dingin atau hujan, beton tidak akan mengalami pengeringan dan pengerasan yang optimal.
- Memerlukan perawatan dan perbaikan: Bekisting perlu dirawat dan diperbaiki secara teratur agar dapat digunakan berulang kali.
- Berpotensi menimbulkan limbah: Penggunaan bekisting menghasilkan banyak limbah, terutama jika bekisting tersebut hanya digunakan sekali.
Meskipun ada kekurangan dalam penggunaan bekisting, hal ini tidak berarti bahwa bekisting tidak berguna dalam proyek konstruksi. Dalam banyak kasus, keuntungan dari penggunaan bekisting jauh lebih besar daripada kekurangan yang mungkin terjadi.
FAQ
1. Apa itu bekisting?
Bekisting adalah struktur temporary yang digunakan dalam konstruksi untuk membentuk dan mendukung beton yang sedang dalam proses pengerasan.
2. Apa pengertian bekisting dalam konstruksi?
Bekisting dalam konstruksi merujuk pada proses membuat struktur temporary untuk membentuk beton sebelum pengerasan.
3. Apa fungsi utama bekisting?
Fungsi utama bekisting adalah memberikan bentuk dan dukungan sementara pada beton yang sedang mengeras.
4. Apa saja jenis-jenis bekisting yang umum digunakan?
Jenis-jenis bekisting yang umum digunakan meliputi bekisting kayu balok, bekisting besi baja (knock down), bekisting aluminium, dan bekisting fiberglass.
5. Apa saja komponen utama dalam sebuah sistem bekisting?
Komponen utama dalam sistem bekisting meliputi pelat beton, panel bekisting, dan aksesori lainnya.
6. Bagaimana cara kerja bekisting dalam konstruksi?
Cara kerja bekisting meliputi langkah-langkah pemasangan dan pencopotan bekisting yang benar dalam proses konstruksi.
7. Apa kelebihan bekisting dalam proyek konstruksi?
Kelebihan bekisting meliputi kekuatan, fleksibilitas, dan efisiensi waktu dalam proses konstruksi.
8. Apa kekurangan bekisting dalam proyek konstruksi?
Kekurangan bekisting meliputi biaya produksi dan perawatan yang mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
9. Apa saja metode pelaksanaan pekerjaan bekisting?
Metode pelaksanaan pekerjaan bekisting dapat mencakup berbagai elemen konstruksi seperti kolom, sloof, balok, dan lainnya.
10. Apa kesimpulan dari panduan ini tentang bekisting dalam konstruksi?
Panduan ini menyimpulkan pentingnya bekisting dalam konstruksi sebagai struktur temporary yang memberikan bentuk dan dukungan pada beton yang sedang mengeras.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai apa itu bekisting yang bisa Tekniksipil.id ulas untuk anda. Kami telah memperkenalkan Anda pada konsep dasar bekisting, termasuk definisi dan fungsi utamanya dalam konstruksi.
Kami juga telah membahas berbagai jenis bekisting yang sering digunakan dalam proyek konstruksi, serta komponen-komponen utama yang terdapat dalam sebuah sistem bekisting.
Selain itu, kami telah menjelaskan bagaimana bekisting bekerja dalam proses konstruksi dan menguraikan berbagai kelebihan dan kekurangan yang mungkin dihadapi dalam penggunaannya.
Dalam proyek konstruksi, bekisting memegang peranan penting dalam memastikan kekuatan dan kestabilan struktur bangunan. Meskipun terdapat kekurangan dalam penggunaannya, namun kelebihannya dalam hal kekuatan, fleksibilitas, dan efisiensi waktu, menjadikan bekisting pilihan yang baik dan populer.
Metode pelaksanaan pekerjaan bekisting juga dapat mempengaruhi keberhasilan proyek konstruksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memilih dan menerapkan metode yang tepat dan efektif untuk setiap elemen pembangunan.
Kami berharap panduan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bekisting dalam konstruksi dan membantu menginformasikan keputusan yang tepat dalam proyek konstruksi Anda. Terima kasih telah mengikuti panduan ini dan semoga sukses dalam proyek konstruksi Anda.
Nice post mister. Tingkyu ya uda berbagi ilmunya buat para pembaca