IKN, 7 Februari 2024, Tekniksipil.id -Bandara VVIP IKN, sebuah proyek ambisius yang tengah mengalami perkembangan pesat, menarik perhatian banyak pihak.
Dari sudut pandang pembangunan infrastruktur, proyek ini menjadi simbol penting dalam upaya meningkatkan konektivitas dan pengembangan ekonomi di daerah Ik dan sekitarnya.
Namun, selain sebagai proyek pembangunan, bandara ini juga menimbulkan pertanyaan terkait dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Pembangunan bandara VVIP IKN mencerminkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan infrastruktur yang modern dan efisien.
Dengan ground breaking yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, bandara ini diharapkan dapat menjadi salah satu akses penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Namun, sementara proyek ini berjalan, kondisi lingkungan sekitar bandara juga menjadi perhatian. Musim hujan yang sering mengguyur wilayah IKN dan sekitarnya telah mempengaruhi kondisi tanah, menyebabkan beberapa kendaraan dan alat berat harus standby.
Pengembangan bandara VVIP IKN juga menimbulkan pertanyaan terkait dampak sosial dan lingkungan.
Dengan banyaknya alat berat yang beroperasi, pertanyaan tentang bagaimana proyek ini akan memengaruhi kehidupan masyarakat sekitar menjadi relevan.
Selain itu, upaya mitigasi terhadap dampak lingkungan juga menjadi fokus, terutama terkait dengan pengelolaan air yang menggenangi lokasi proyek.
Pembangunan Bandara VVIP IKN tidak hanya mencerminkan kemajuan infrastruktur, tetapi juga menjadi wadah untuk menggabungkan kearifan lokal dengan konsep ramah lingkungan.
Arsitek ternama seperti Yori Antar, Adi Purnomo (Mamo), dan Reza Wahjudi (Bobos) telah terlibat dalam desain terminal yang memadukan unsur-unsur budaya Kalimantan dengan kebutuhan modern.
Menurut Menteri Perhubungan, desain terminal Bandara VVIP IKN mengusung konsep yang mencakup kearifan lokal, modernitas, dan keberlanjutan lingkungan.
Arsitek Yori Antar menjelaskan bahwa terminal ini akan menonjolkan warisan budaya Kalimantan namun dengan sentuhan modern. Dia menambahkan, “Tradisi dan budaya yang telah ada sejak masa lampau akan kami wujudkan dalam desain yang relevan untuk masa kini dan masa depan.”
Sementara itu, Arsitek Adi Purnomo (Mamo) menekankan kesesuaian desain dengan visi misi IKN yang berfokus pada keberlanjutan alam. Dia menyatakan bahwa terminal akan disusun secara harmonis dengan alam sekitarnya, menerapkan prinsip Green Building.
“Bangunan terminal akan mirip dengan rumah panjang tradisional Kalimantan, dengan atap terbuka untuk memungkinkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Ini tidak hanya akan mengurangi konsumsi energi, tetapi juga akan mengintegrasikan bangunan dengan lingkungannya,” jelasnya.
Dalam konteks ini, perlunya komunikasi terbuka dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan ini menjadi penting. Dengan demikian, perkembangan bandara VVIP IKN tidak hanya diukur dari segi fisiknya, tetapi juga dari dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.